Donor Darah Untuk
Kemanusiaan
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang dan Direktur Lembaga
Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) IAIN Walisongo, Semarang.
Tulisan ini dimuat di Kompas, edisi 8 April 2012.
Bulan Maret merupakan bulannya warga IAIN Walisongo, Semarang, untuk
merayakan Dies Natalis IAIN Walisongo ke 42. Berbagai macam kegiatan sudah digelar sejak tanggal 16 Maret kemarin, dari
jalan sehat, lomba porseni, karya ilmiah, bazar buku, dan sebagainya.
Tak ketinggalan Korp Sukarela (KSR) PMI Unit IAIN Walisongo, Semarang, bekerja sama
dengan LPM (lembaga pengabdian masyarakat) Semarang dan PMI kota Semarang.
Mereka mengadakan “Donor Darah Sukarela” pada hari Rabu (28/3) di kampus IAIN Walisongo,
Semarang. Acara ini digelar di tiga tempat,
yaitu di Poliklinik Kampus I, Gedung N Kampus II, dan di Depan Perpustakaan Kampus III IAIN Walisongo,
Semarang.
Untuk menarik sukarelawan, dalam kegiatan ini panitia memberikan souvenir
bagi 30 pendonor pertama di masing-masing kampus. Selain itu, kegiatan ini juga
memberikan pengobatan gratis bagi pendonor, dan akan dilakukan uji laboratorium
dari darah yang didonorkan.
Selain untuk memperingati dies natalis IAIN, kegiatan ini juga digelar dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Internasional. Dan sebelumnya sudah diinformasikan di media
elektronik maupun cetak. Karena acara ini sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Ketua KSR Unit IAIN Walisongo, Dian Maulana Zuhdi, mengatakan, kegiatan
donor darah ini bertujuan untuk membantu sesama tanpa pamrih, dengan
mendonorkan darahnya, secara otomatis kesehatan pendonor akan meningkat karena
sel darah dalam tubuh mengalami pembaharuan. “Pendonor juga bisa mengetahui
kondisi kesehatannya, karena petugas medis juga memeriksa kondisi kesehatan
pendonor,” katanya. Dia juga menambahkan, bahwa pihak KSR selalu membantu PMI dalam segala kegiatan sosial,
termasuk donor darah.
Peduli Sesama
Dewasa ini, banyak kegiatan kampus
yang jarang menyentuh masyarakat. Kegiatan kampus cenderung menyentuh warga
kampus saja. Maka dari itu, kegiatan donor darah ini rencananya akan digelar 3
kali dalam tahun ini. Maka dari itu, kerja sama antara KSR, PMI, dan LPM harus
diagendakan dalam rangka kepedulian terhadap sesama.
Pada dasarnya, donor darah bisa dilakukan di pusat donor darah seperti puskesmas,
rumah sakit, dan sebagainya. Donor darah
merupakan proses dimana pendonor secara sukarela
diambil darahnya untuk disimpan di bank darah, dan sewaktu-waktu dapat dipakai
pada transfusi darah.
Kegiatan yang berlangsung sekitar empat jam ini, diikuti sekitar 130 lebih
pendonor dari elemen kampus dan masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian
terhadap sesama, maka kegiatan ini mengusung tema “Setetes
darah anda memberikan harapan orang untuk tetap hidup”, dengan tujuan
mengembalikan peran mahasiswa sebagai agen
of social change.
Menurut M. Khasanudin, salah satu pendonor,
mengatakan, “Kegiatan seperti ini harus sering diagendakan oleh
mahasiswa maupun birokrasi kampus, karena sangat bermanfaat bagi pendonor
maupun masyarakat yang membutuhkan darah”, katanya. Maka dari itu, hemat penulis, kampus harus sering menfasilitasi
kegiatan sosial seperti donor darah ini.
Kegiatan yang digawangi KSR PMI Unit IAIN Walisongo dan LPM
Semarang ini, diharapkan dapat menggugah masyarakat kota Semarang untuk menumbuhkan
rasa solidaritas ada kepedulian antar sesama, sehingga krisis darah yang terjadi dapat teratasi.
Menurut dr. Indah, salah satu petugas
medis donor darah, mengatakan, “bagi sukarelawan yang ingin mendonorkan darahnya, harus memenuhi syarat terlebih dahulu, dari usia harus di atas 17 tahun, sehat jasmani
dan rohani, minimal memiliki berat
badan 45 kg. Selain itu,
pendonor juga harus dicek tekanan darah dan
memeriksa Hemoglobin (Hb). Setelah pemeriksaan Hb, peserta diperiksa golongan
darahnya. Jika semua itu terpenuhi, maka pendonor tersebut dapat mendonorkan darahnya,” katanya.
0 komentar:
Post a Comment