Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Monday, 14 January 2013

Terompet Tahun Baru dan Semangat Perubahan



Oleh Hamidulloh Ibda
Tulisan ini dimuat di Radar Bangka, Rabu 2 Januari 2013

PERAYAAN tahun baru masehi di seluruh dunia dihiasi dengan aneka ragam kegiatan. Mulai dari menyalakan api unggun disertai iringan musik, nongkrong di pinggiran jalan atau alun-alun sampai kepada meniup terompet. Untuk urusan yang terakhir ini, dibelahan dunia manapun selalu melakukannya. 


Pernyaannya, mengapa malam pergantian tahun harus meniup terompet? Tradisi turun-menurun di masyarakat yang menyebabkan itu semua. Meskipun terompet hanya dipakai satu malam bahkan hanya berapa jam, masyarakattetap membelinya demi merayakan tahun baru.

Sebenarnya, budaya meniup terompet merupakan budaya kaum Yahudi saat menyambut tahun baru masehi. Tahun baru Yahudi jatuh pada bulan ke tujuh sesuai sistem penanggalan mereka. Pada malam tahun barunya, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup “shofar” sebuah alat musik sejenis terompet.

Terompet sendiri, sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum masehi. Awalnya, alat musik ini digunakan untuk keperluan ritual agama serta digunakan saat akan berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan “Renaissance” hingga saat ini. Begitulah akhirnya terompet menjadi tradisi untuk menyambut malam tahun baru masehi.

Makna Di Balik Terompet

Salah satu hal unik menjelang datangnya malam tahun baru adalah menjamurnya penjualan terompet. Hampir semua orang dari
agama apapun meniup terompet pada malam tahun baru sampai puncaknya pada pergantian tahun baru. Hal ini menunjukkan suatu kesamaan tradisi antara penganut agama satu dengan lainnya.

Sehubungan dengan fungsi terompet untuk merayakan tahun baru, penulis berpendapat bahwa hal itu memiliki makna yang luar biasa bagi kehidupan kita. Sebagaimana fungsi terompet pada masa lalu, yaitu sebagai tanda dimulai dan diakhirinya sebuah peperangan, maka fungsi terompet sekarang untuk sarana berperang melawan fanatisme golongan. Bisa jadi, tiupan terompet menjadi spirit untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, korupsi, radikalisme, dan musuh negara. Ketika semua orang membunyikan terompet, itu pertanda bahwa makna toleransi telah digelorakan. Terompet menjadi simbol toleransi bagi semua umat manusia. Jadi, sudah saatnya kita membumikan toleransi lewat terompet yang ditiupkan pada malam tahun baru.

Spirit Toleransi

Bunyi terompet yang bersahut-sahutan pada malam tahun baru, biasanya diikuti dengan pesta petasan dan kembang api. Dalam tradisi Cina, membunyikan terompet merupakan ritual untuk mengusir setan.  Hal ini bisa kita jadikan semangat bahwa bunyian terompet adalah untuk mengusir rasa fanatisme dan membuka diri untuk saling menghormati satu sama lain.

Meniup pula adalah wujud kebangkitan. Bisa dianalogikan bahwa untuk menyambut tahun baru, sebagai warga negara yang peduli akan perubahan, maka kita harus bangkit dari kebodohan dan lainnya.

Meniup terompet adalah wujud kepedulian terhadap toleransi antar semua golongan, tanpa mempermasalahkan suku, ras, dan agama yang ada di Indonesia. Karena tidak ada aturan baku, maka seluruh umat agama di Indonesia merayakan malam tahun baru dan meniup teromp.

Jadi, sudah saatnya kita sebagai warga negara meniupkan terompet untuk perdamaian dan semangat pluralisme tanpa memandang latar belakang golongan. Dan mudah-mudahan dengan hal kecil ini akan tercipta sebuah perubahan besar, yakni perdamaian dan spirit toleransi di Indonesia.

Perayaan tahun baru sangat relevan untuk mengembalikan kesadaran toleransi bangsa Indonesia. Sebab, sampai detik ini, konflik, terorisme, tawuran, menfitnah, dan menghasut masih terus bergejolak tiada akhir. 

Contohnya, konflik antar suku di Sampang Madura, serangan atas masyarakat sipil oleh militer di Mesuji, Lampung beberapa waktu lalu, serta kericuhan tragedy terorisme dengan kekerasan, serta  tawuran antar pelajar yang menunjukkan masih minimnya toleransi diantara sesama.

Itulah sebabnya mengapa tahun baru patut dirayakan tidak hanya di negara barat, melainkan juga seluruh elemen di negeri ini. Setidaknya, kita bisa mengambil spirit toleransi yang tersimpan dalam ritual tahun baru. Spirit toleransi itu dapat kita lihat dalam perayaan
tahun baru dengan ramai meniupkan terompet bersama masyarakat luas. Berkumpul bersama dalam bingkai kebersamaan dan toleransi.
Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan dalam setiap diri kita dan masyarakat Indonesia, terutama dalam menyikapi kemajemukan.     Gusdur (2008) pernah mengemukakan bahwa, manusia yang peduli toleransi, ialah yang dapat membangun dasar bagi suatu masyarakat yang beradab. Spirit saling menghormati harus dibangun sejak dini dengan cara apapun. Hal itulah kemudian mengapa tahun baru patut kita rayakan dengan semangat perdamaian.

Ibarat sebuah rumah, ritual tahun baru adalah bangunan besar yang dihuni oleh beragam orang yang berbeda-beda. Semua penghuni memiliki kebebasan dengan saling menghargai satu sama lain.  Hal itu menjadi cerminan bahwa spirit toleransi sudah menjadi milik mayoritas masyarakat Indonesia.

Kita harus banyak belajar dari berbagai pihak dalam menyikapi keberagaman. Dalam konteks keindonesiaan yang multi etnis dan agama, kita dituntut untuk lebih dewasa dan profesional. Bukan sekadar merayakan tahun baru saja, tetapi harus didorong semangat persatuan demi tewujudnya tatanan masyarakat yang mengutamakan tenggang rasa, keadilan, perdamaian, dan toleransi.

Berpijak dari itu, mari kita jadikan tahun baru kali ini menjadi momentum untuk mengakhiri semua prasangka buruk dan mulai menumbuhkan spirit  menghargai perbedaan dalam keberagaman (Bhinneka Tunggal Ika). Karena itu, dengan spirit tahun baru 2013, semua pihak perlu melakukan perubahan. Upaya perbaikan perlu dilakukan di semua hal, khususnya yang menyangkut segala aspek persatuan, demi mewujudkan cita-cita bangsa, yakni masyarakat adil makmur tanpa radikalisme. Di tahun baru 2013, kita semua harus memiliki komitmen bersama untuk saling menebarkan keselamatan dan kedamaian bagi dunia. Semoga

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Terompet Tahun Baru dan Semangat Perubahan Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda