Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Friday, 29 March 2013

Mencari Pengganti Anas


Oleh Hamidulloh Ibda
Tulisan ini dimuat di Koran Pagi Wawasan, Selasa 26 Maret 2013


Sampai hari ini, pengganti Anas Urbaningrum untuk menduduki tahta ketua umum Partai Demokrat masih dalam wacana dan isu. Kandidat masih belum tegas menyatakan kesediaanya menjadi kandidiat dalam konggres luar biasa.

Yang jelas, siapa pun ketua umum Demokrat harus mampu merevolusi kondisi partai bulan Mercy ini. Pasalnya, ketua umum terpilih nanti menanggung beban berat, mulai dari pengembalikan kepercayaan masyarakat, pembenahan internal, dan pembersihan parpol dari korupsi.
Sejumlah Nama
Pascaberhentinya Anas Urbaningrum, muncul sejumlah nama yang berpotensi menjadi calon kuat Ketua Umum Partai Demokrat. Dari berbagai nama yang muncul, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan disebut-sebut menjadi calon kuat untuk memimpin partai pemenang Pemilu 2009 tersebut.
Selain itu, ada beberapa nama mulai digadang-gadang juga untuk maju menggantikan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Demokrat di Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang rencananya digelar di Bali. Nama-nama yang mulai disebut di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie, Gubernur Jawa Timur Sukarwo, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustopa (Tempo, 13/3).
Salah satu nama yang digadang-gadang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan. Dia dinilai sebagai sosok yang pantas memimpin Partai Demokrat karena citranya sederhana dan mampu berkomunikasi langsung dengan rakyat. Namun, sayangnya Pramono masih terikat dengan jabatan Kasad hingga Mei 2013. Padahal, Ketua Umum harus sudah ada sebelum penyerahan daftar caleg sementara pada April 2013.
Sedangkan Gita juga dinilai pantas memimpin Demokrat karena memiliki rekam jejak yang bagus dan mampu menjalankan roda organisasi dengan baik. Gita bisa diterima di kalangan Majelis Tinggi Partai Demokrat, masih muda, bersih, dan concern dengan masalah kebangsaan. Namun masalahnya, Gita saat ini masih menjabat sebagai menteri perdagangan. Siapa pun yang akan dicalonkan sebagai ketua umum harus siap “lahir bathin”. Karena tugas berat menanti untuk mengembalikan cahaya partai berlambang bintang Mercy tersebut.
Kriteria Utama
Salah satu kriteria utama ketua umum Partai Demokrat adalah tidak dibebani tugas-tugas sebagai anggota dewan atau eksekutif. Hal itu telah disetujui oleh dewan pimpinan daerah partai. Persetujuan terakhir dengan semua dewan pimpinan daerah bahwa yang menjadi kriteria utama ketua umum adalah tidak dibebani apakah sebagai anggota dewan atau eksekutif. Tapi betul-betul hanya urus partai total.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Jero Wacik menegaskan kemungkinan Partai Demokrat dalam waktu dekat mengelar KLB dan tinggal menunggu waktu pelaksanaannya (Kompas, 12/3).  Sesuai dengan AD/ART partai, maka sebenarnya posisi ketua umum bisa ditentukan dengan dua cara, yakni penunjukan Pelaksana Tugas (PLT) atau pemilihan ketua umum melalui KLB. Persiapan untuk pelaksanaan KLB tidak membutuhkan waktu lama. Cukup satu atau dua hari persiapan untuk itu (KLB) sudah bisa dilaksanakan.
Tak Bolah Nyapres
Memang benar, semua kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia hingga saat ini masih menantikan pengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Yang jelas, siapa pun Ketua Umum yang terpilih menggantikan Anas Urbaningrum dalam KLB yang akan dilakukan di Bali nanti harus fokus membenahi partai. Ketua Umum terpilih nanti sebaiknya tidak berambisi dulu jadi presiden melainkan membenahi dulu seluruh persoalan internal partai yang ada. Jangan sampai ada ambisi untuk menjadi presiden. Itulah harapan dari berbagai kader Demokrat yang selama ini ramai di media massa.
Saat ini yang dibutuhkan adalah sosok yang mampu membawa partai ini menjadi lebih baik dan solid. Untuk bisa mendandani partainya saat ini, dibutuhkan figur yang kuat dan mendapat dukungan mayoritas peserta KLB.
Banyak DPD Partai Demokrat telah menyiapkan sederet syarat ketua umum pengganti Anas Urbaningrum. Di antaranya yakni, DPD ingin ketua umum Partai Demokrat nanti tidak berpikir ikut mencalonkan diri sebagai presiden. Ketua umum terpilih nanti harus fokus mengurus dan membina partai yang didirikan Presiden SBY. Kesempatan capres dari Partai Demokrat tetap dibuka. Namun, ketum terpilih diamini banyak kader untuk tidak nyapres.
Ada kekhawatiran kader di DPD jika ketua umum ikut mencalonkan diri sebagai presiden tidak akan fokus mengurus partai. Ketua umum nanti harus lebih konsen pada pembenahan partai dan perbaikan ke dalam supaya elektabilitas naik.
Lalu siapa kandidat ketua umum PD yang bisa diterima semua golongan tersebut? Apakah Marzuki Ali? Ataukah Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang telah mengundurkan diri dari DPR demi penyelamatan PD? Kita tunggu saja siapa yang akan menduduki kursi tertinggi Demokrat. Yang jelas, ketua umum ke depan harus progresif, bebas korupsi, dan tak akan mencapreskan diri pada pemilu 2014.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Mencari Pengganti Anas Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda