Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Tuesday, 30 July 2013

Berkah Ramadhan


Berkah Ramadhan
Oleh Hamidulloh Ibda
Dimuat di Suara Karya, Rabu, 17 Juli 2013


Semarak bulan Ramadhan menjadi berkah bagi semua umat. Baik umat muslim, dan non-muslim semua mendapatkan kesempatan untuk mengais rejeki dari bulan puasa. Banyak muncul usaha musiman memanfaatkan potensi pasar pada bulan ini.


Banyak peluang bisnis menjelang puasa, saat puasa dan saat lebaran tiba. Tidak kurang dari 15 abad yang lalu, Rasulullah SAW bersabda, "Ramadhan adalah bulan sabar, dan sabar balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan dan Ramadhan adalah bulan di mana kaum muslimin ditambahkan rezekinya, (HR Ibn Huzaimah). Melalui hadis ini menurut dia seolah Rasulullah memprediksi bahwa kaum muslim akan mengalami suatu pertumbuhan ekonomi dalam setiap bulan Ramadhan melebihi rata-rata bulan lainnya.
Benarkah prediksi ini? Dari sisi pendapatan setiap karyawan di Indonesia baik muslim maupun non-muslim, swasta maupun pemerintah pasti akan bertambah menjadi 200 persen lebih banyak dari pendapatan bulan-bulan biasa. Pertambahan 100 persen ini dimungkinkan dengan adanya tunjangan hari raya (THR) yang sudah menjadi kewajiban perusahaan dan instansi serta hak karyawan. Berbagai bonus pun seringkali diberikan pada bulan suci ini.
Bahkan, dari segi ekonomi peluang bisnis di bulan puasa sangat besar dan tumbuh dua kali lipat dari bulan lainnya. Berbagai bentuk usaha dilakukan hanya untuk meraup rezeki musiman ini. Tidak hanya untuk umat muslim, umat non-muslim lainnya pun turut merasakan berkah Ramadhan ini. Adapun berbagai macam usaha yang menjadi berkah bagi masyarakat di bulan puasa antara lain, penjual kue kering musiman. Meski musiman, usaha ini cukup menjanjikan. Banyak yang menjalankan bisnis ini murni untuk mencari keuntungan di balik momen idul fitri atau hanya mencari kesibukan selama Ramadhan.
Fenomena Ramadhan ini berdampak pada meningkatnya roda perdagangan dan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang dibeli umat. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor seperti angkutan, elektronika, pakaian dan busana, kue kering dan biskuit, sirup dan minuman, kendaraan roda dua dan empat, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Sehingga, tak jarang tingkat inflasi pun mencapai titik tertinggi pada bulan suci ini.
Meskipun berpuasa adalah ritual keagamaan, namun implementasinya berefek sangat fenomenal, baik dari sisi psikologis, kultural, ekonomi, perilaku masyarakat dan aspek lainnya. Kehadiran Ramadhan telah menciptakan dampak berlipatganda. Media massa pun telah mendorong umat Islam untuk berlomba menggandakan efek itu. Karena terjadi perubahan jadwal aktivitas secara radikal dan massive (besar-besaran), maka media massa cetak dan elektronik, utamanya televisi, secara setia dan cerdas ikut mendampingi dan mengambil berkahnya secara ekonomi. Berbagai perusahaan pun membelanjakan iklan cukup besar dalam Ramadhan, untuk mendukung berbagai acara menjelang berbuka puasa dan malam waktu sahur. Di situ bertemu kegiatan bisnis, acara hiburan dan mimbar keagamaan. Meski, misalnya porsi agenda bisnis dan hiburan lebih banyak, mimbar keagamaan tetap saja besar jika dibanding dengan jadwal acara selain bulan Ramadhan.
Memanfaatkan Keberkahan
Ramadhan mubarakah adalah sebuah fakta bukan mitos. Sejarah membuktikan bahwa sesungguhnya sejarah Islam tidak lain adalah sejarah prestasi Ramadhan. Hampir semua peristiwa-peristiwa monumental dalam sejarah Islam terjadi di dalam bulan suci Ramadhan. Bukan saja sejarah Islam di Timur Tengah tetapi juga sejarah Islam di atas hamparan bumi ini, dari Merauke sampai Maroko.
Ada apa yang menarik di dalam bulan Ramadhan? Ingat peristiwa-peristiwa monumental Ramadhan. Pertama kali Al Qur'an diturunkan dan sekaligus menandai pelantikan Muhammad SAW sebagai Nabi. Kedua, Kemenangan besar pasukan Rasulullah di dalam Perang Badr yang bersejarah itu, bertepatan dengan tanggal 17 Maret 624M/17 Ramadhan tahun ke-7 Hijriah. Ketiga, Perebutan kembali kota Mekah (fathu Makkah), Ramadhan 8 H, perjanjian Tsaqif yang monumental itu terjadi dalam bulan Ramadan, 9 H.
Selain itu, Diplomasi Qadasiayah yang membawa keuntungan besar bagi umat Islam, terjadi dalam Ramadhan 15 H, Penaklukan Rodesia pada bulan Ramadhan 53 H, Perang Andalusia Spanyol terjadi pada Ramadhan 91 H, Penaklukan kota Spanyol pada Ramadhan 92 H, Runtuhnya Daulat Bani Umayyah yang dinilai sudah korup digantikan rezim baru Bani Abbasiah, terjadi pada Ramadhan 132 H, Pemisahan diri Mesir dari Dinasti Abbasiah pada Ramadhan 253 H. Pendirian Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir, Universitas tertua di dunia, didirikan pada bulan Ramadhan 361 Hijriah oleh Dinasti Fatimiyah (Syi'ah).
Terlepas dari itu, berkah di bulan suci harus dimanfaatkan dengan baik. Artinya, seluruh umat harus mengambil esensi di bulan ini sebagai wahana untuk membersihkan diri dan sarana mendekatkan diri pada sang Pencipta. Bukan justru hanya memanfaatkan untuk mendapatkan "recahan" yang justru menodai esensi Ramadhan.
Spirit, keputihan, kejernihan, keikhlasan, dan kesucian jiwa menjadi faktor yang amat penting untuk selalu dihisab dan diperhitungkan. Betapa tidak, sulit membayangkan begitu banyak peristiwa monumental yang terjadi di dalam bulan Ramadhan. Karena itu, jangan sampai kesucian di bulan ini ternodai oleh "nafsu" duniawai yang fana. Sudah saatnya di bulan Ramadhan umat Islam harus meluruskan niat dan menata ibadah sebagai bekal untuk menghadap sang pencipta.
Tujuan perintah dan larangan dalam Islam bukan untuk Tuhan. Tanpa disembah pun Allah SWT tidak akan berubah posisi-Nya sebagai Tuhan. Seandainya semua orang mogok menyembah maka Tuhan tidak akan pernah menurun derajat ketuhanan-Nya. Sebaliknya, seandainya seluruh makhluk-Nya semuanya taat menyembah-Nya, juga tidak akan menambah posisi ketuhanan-Nya. ***
Penulis adalah peneliti senior Centre for Democracy and Islamic Studies IAIN Walisongo Semarang

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Berkah Ramadhan Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda