Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Wednesday, 1 January 2014

Sinopsis Buku Stop Pacaran, Ayo Nikah!



“Jika setelah membaca buku ini, Anda tetap pacaran dan tidak berani menikah, maka anggap saja buku ini adalah khayal dan takhayul.”



Judul : Stop Pacaran, Ayo Nikah! 
Penerbit : Lintang Rasi Aksara Books
Penulis : Hamidulloh Ibda
Cetakan  : Pertama, Januari 2014
Tebal        : xxiii+115 Halaman
Ukuran    : 13 x 19 cm
ISBN        : 978-602-7802-18-6
Harga       : Rp 30.000,- (Harga Promo)


Nikah atau pacaran? Semua pemuda yang waras pasti memilih nikah. Buku setebal 115 halaman ini memberikan suntikan nikmat bagi pemuda yang “takut menikah”. Menarik dan renyah dibaca, bahkan judulnya saja menarik bagi semua kalangan. Tidak hanya pemuda, kaum tua, petani, dosen, konselor dan menteri, namun para hakim sangat cocok untuk membaca buku ini.
Dalam buku ini disinggung beberapa hal, kiat, formula dan motivasi menikah. Sangat menarik dan menambah wawasan jika para pembaca melahap habis dari awal sampai bab terakhir. Buku ini juga menjelaskan bagaimana posisi dan etika bersetubuh dengan beberapa retorika dalam bercinta sesuai anjuran agama. Jadi sangat cocok sebagai panduan bagi yang masih pacaran, sudah berkeluarga atau baru menikah.
Selama ini banyak sekali pemuda “ngebet” dan melampiaskan nafsunya melalui jalur salah. Padahal, semua agama terutama Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan retorika cinta lewat perkawinan/pernikahan sebagai alat/jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Saat ini banyak sekali remaja usia SMP bahkan SD sudah mengenal pacaran dan seks bebas. Maka dari itu, “stop pacaran, ayo nikah!” menjadi tema menarik dalam buku ini.
Pacaran dan nikah sangat kontradiksi. Pacaran selama ini dimaknai sebagai hubungan antara laki-laki dan perempuan di luar nikah dengan berbagai aktivitas dan dinamika percintaan. Sedangkan nikah diartikan sebagai hubungan sah secara agama dan negara sesuai aturan dan syarat yang sudah ditentukan. Namun, kenyataannya masih banyak pemuda memilih pacaran. Mengapa? Jawabannya sepele, karena tidak mengeluarkan banyak modal, ongkos, perjuangan, tapi bisa melakukan pelampiasan nafsu. Itulah kira-kira motivasi pacaran di kalangan kawula muda dewasa ini.
Kesalahan manusia yang paling mendasar bukan hanya ketakutannya untuk menikah dan memberi nafkah keluarga, tetapi juga pada kesalahpahaman dalam memaknai nikah dan pacaran. Nikah itu bahasa agama, yang seharusnya tidak ditakuti tetapi harus dijalankan, karena dengan menikah, manusia akan sempurna dan hidup menjadi bermakna. Banyak laki-laki memutuskan hubungan dengan pacarnya karena diajak nikah pasangannya dia tak berani. Inilah fenomena sering terjadi saat ini.
Menikah adalah alternatif paling nyata untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak ada yang perlu ditakuti untuk menikah, karena Tuhan sudah mengatur jalan dan jalur hidup manusia. Jadi, jika Anda masih memilih pacaran daripada menikah, penulis yakin kehidupan di dunia hanya “gitu-gitu saja”. Yang terpenting, bukan rasa takut untuk menafkahi istri dan memiliki anak, tapi yang terpenting adalah perjuangan dan usaha manusia untuk menjadikan hubungan halal dalam hidup. Bahkan, mati harus dibela untuk memurnikan hubungan laki-laki dan perempuan dalam bingkai “pernikahan”.
Manusia di dunia ini harus memiliki prinsip yang harus diperjuangkan. Artinya, di zaman edan, republik sakit dan negara konslet seperti ini sulit membedakan antara hitam-putih, halal-haram dan sebagainya. Maka, tidak heran jika banyak pacaran-pacaran “rusak dan konslet”. Rusak karena tidak diklambeni dengan baju nikah dan konslet karena banyak pasangan yang LKMD (lamaran kari, meteng dipek). Apakah, Anda mau menjadi korban LKMD? Anda sendiri yang tahu jawabannya.
 “Setelah membaca buku ini, Anda harus mengambil keputusan, menjadi manusia baru atau tetap ikut kekonyolan jahiliyah modern. Berhenti pacaran lalu menikah, atau tetap melampiaskan nafsu dengan pacaran. Pacaran atau menikah? Anda punya pilihan!”


NB: Selama masa promo, pembeli mendapat diskon 5 %, dan yang membeli 5 gratis 1 buku. Harga belum termasuk ongkos kirim. Bagi yang berminat, bisa mengubungi h.ibdaganteng@gmail.com

 

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Sinopsis Buku Stop Pacaran, Ayo Nikah! Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda