Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Tuesday, 4 March 2014

Darurat Pemertahanan Bahasa Indonesia


HI.dok.2014

Permasalahan bahasa Indonesia saat ini sangat kompleks, mulai dari munculnya bahasa “lebay”, bahasa campuran, kesalahan dalam berbahasa, hingga politisasi bahasa Indonesia. Padahal, hukumnya wajib bagi warga negara Indonesia berbahasa dengan baik dan benar.

Sebagi wujud nasionalisme, semua masyarakat harus belajar lebih dalam dan menyeluruh semua aspek bahasa. Karena itu, sudah saatnya masyarakat sadar untuk belajar bahasa dengan baik dan benar sesuai situasi kemasyarakatan dan sesuai aturan/kaidah bahasa Indonesia. (55).

Sebagai alat komunikasi dan interaksi manusia, bahasa dapat dikaji secara internal dan eksternal. Kajian bahasa secara internal akan menghasilkan perian-perian bahasa secara objektif deskriptif dalam sebuah buku tata bahasa. Buku tersebut biasanya hanya menyajikan kaidah-kaidah bahasa tanpa mengaitkannya dengan kaidah-kaidah penggunaan bahasa. Padahal, tanpa ilmu sosiolinguistik, pengajaran ragam dan kaidah bahasa dalam bahasa akan membingungkan. (hlm.v). 

Di dalam buku ini sudah disajikan lengkap berbagai aspek bahasa, sosiolinguistik, disiplin linguistik seperti fonologi, morfologi dan sintaksis. Jadi, sangat cocok bagi masyarakat untuk belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar melalui buku ini.

Orang yang tidak beriman pada ejaan yang disempurnakan (EYD), dan tidak mengenal kaidah sosial dalam berbahasa, bisa jadi mereka sering membuat kesalahan dalam pemilihan kata dalam berkomunikasi dengan mitra tuturnya. (vi). Masyarakat yang seperti ini sering menggunakan bahasa “seenaknya sendiri”. Berbahasa asal bicara tanpa menggunakan kaidah bahasa.

Selain kesalahan berbahasa, dewasa ini juga muncul pergeseran bahasa (langugae shift) pada masyarakat. Hal ini merupakan fenomena sosiolinguistik yang terjadi akibat kontak bahasa (language contact) masyarakat tertentu dengan bahasa asing. (51). Penyebab utama pergeseran dan punahanya bahasa baku adalah adanya industrialisasi dan globalisasi. Fenomena seperti ini berdampak fatal, karena masyarakat rusak bahasanya, dangkal ilmu bahasanya, dan berkait dengan keterpakaian praksis bahasa Indonesia, efisiensi bahasa, mobilitas sosial, kemajuan ekonomi, dan sebagainya. (53).

Masyarakat tidak hanya dituntut memahami linguistik dan berbahasa sesuai kaidah berlaku, namun perlu memahami sosiolinguistik dengan baik dan benar. Karena pada dasarnya, masyarakat, linguistik, dan sosiolinguistik memiliki hubungan timbal balik sangat erat. (4). Keguaan sosiolinguistik dalam kehidupan praktis banyak sekali, sebab bahasa sebagi alat komunikasi verbal manusia mempunyai aturan-aturan tertentu dalam penggunaannya. Sosiolinguistik juga memberikan pengetahuan bagaimana cara berbahasa dengan baik dan benar sesuai redaksi dan substansi bahasa.

Di dalam buku ini, disebutkan beberapa manfaat sosiolingutik. Pertama, sosiolinguistik dapat dimanfaatkan dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan masyarakat multilingual dan multikultural. Karena ilmu ini memberikan pedoman dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, ragam atau gaya bahasa apa yang harus digunakan ketika berbicara dengan orang tertentu. Misalnya, berbicara dengan anak, bapak, atau guru tentu berbeda. Maka sosiolinguistik sangat membantu untuk mempermudah komunikasi tersebut. (5).

Kedua, karena sosiolinguistik adalah ilmu interdisipliner antara sosiologi dan linguistik, maka ilmu ini juga membantu masyarakat memahami subjek dan objek bahasa, serta antara interaksi bahasa manusia dengan manusia lainnya di dalam daerah tertentu sesuai tingkat kemampuan mitra tutur. (1-2).

Ketiga, sosiolingustik sangat membantu bagaimana kita harus berbicara ketika berada di dalam masjid, ruang perpustakaan, di taman, pasar, dan sebagainya. Keempat, di pengajaran sekolah sosiolinguistik juga berperan penting. Karena mengajarkan tata bahasa baku, dan mengkaji tentang cara berbahasa secara internal dan eksternal dalam suatu masyarakat bahasa. Kelima, menjelaskan kepada kita bahwa berbahasa itu harus sesuai konteks, waktu, tempat, dan mitra tutur. (6).

Bagi negara multilingual seperti Indonesia, keberadaan buku sosiolinguistik seperti ini sangat penting. Karena, pada dasarnya pemilihan bahasa yang dijadikan bahasa persatuan berpotensi menimbulkan ketegangan sosial dan politik berbahasa dalam masyarakat. (vi). Meskipun sejak 28 Oktober 2013 Indonesia sudah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun banyak sekali serangan bahasa lain yang membahayakan dan mengganggu keaslian bahasa Indonesia.

Karena itu, pemahaman mendalam tentang kaidah bahasa Indonesia, EYD, dan sosiolinguistik sangat penting untuk menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa pesatuan. Untuk itu, pemahaman prinsip-prinsip sosiolinguistik dapat memberi sumbangan dalam mengatasi ketegangan sosial dan politik akibat bahasa.

Buku ini menyuntik pembaca untuk berbahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing dengan tepat, bijak, dan sesuai dengan fungsinya masing-masing seperti yang diamanatkan UUD 1945. (vii). Buku karangan Rektor Unnes ini juga mampu menjadi pematik bagi pembaca untuk mendalami sosiolinguistik dalam memahami masyarakat multikultural dan multilingual, khususnya pembelajaran bahasa.

Peresensi Hamidulloh Ibda, Mahasiswa konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Judul                   : Sosiolinguistik, Suatu Pendekatan Pembelajaran dalam 
                             Masyarakat Multikultural
Penulis                 : Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum
ISBN                    : 978-979-756-951-8
Penerbit               : Graha Ilmu
Cetakan               : Pertama, 2013
Halaman              : X+116 Halaman
Harga                  : Rp 39.800
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Darurat Pemertahanan Bahasa Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda