PENDAHULUAN
Ejaan adalah peraturan penggambaran atau pelambangan bunyi
ujar suatu bahasa. Karena bunyi ujar adalah dua unsur, yaitu segmental dan
suprasegmental, ejaan pun menggambarkan atau melambangkan kedua unsur bunyi
tersebut.
Perlambangan unsur segmental bunyi ujar tidak hanya
bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujar dalam bentuk tulisan atau huruf, tetapi
juga bagaimana menuliskan bunyi-bunyi ujar dalam bentuk kata, frase, klausa,
dan kalimat, bagaimana memenggal suku kata, bagaimana menuliskan singkatan,
nama orang, lambang-lambang teknis keilmuan dan sebagainya. Perlambangan unsur
supra segmental bunyi ujar menyangkut bagaimana melambangkan tekanan, nada,
durasi, jedah dan intonasi. Perlambangan unsure suprasegmental ini dikenal
dengan istilah tanda baca atau pungtuasi.
Fonologi mencoba mengkaji dan menganalisis bunyi
ujaran pada suatu bahasa dengan cara mempelajari bagaimana bunyi ujaran tadi
dihasilkan oleh alat ucap manusia, bagaimana bunyi ujaran tersebut sebagai
getaran udara, bagaimana bunyi ujaran tadi diterima oleh telinga manusia, dan
bagaimana bunyi ujaran itu dalam fungsinya sebagai pembeda makna.
PEMBAHASAN
Fonologi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dinyatakan
bahwa fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi
bahasa menurut fungsinya. Dengan demikian fonologi adalah merupakan sistem
bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga dikatakan bahwa fonologi adalah
ilmu tentang bunyi bahasa.
Ilmu-ilmu yang tercakup dalam fonologi antara lain:
Fonetik
Menurut Samsuri (1994), fonetik adalah studi tentang bunyi-bunyi
ujar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), fonetik diartikan:
bidang linguistik tentang pengucapan (penghasilan) bunyi ujar atau fonetik
adalah sistem bunyi suatu bahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan
alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan.
Chaer (2012: 103) membagi urutan proses terjadinya
bunyi bahasa itu, menjadi tiga jenis fonetik, yaitu:
Fonetik
artikulatoris atau fonetik organis atau fonetik
fisiologi, mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja
dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu
diklasifikasikan.
Fonetik akustik
mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam
(bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getaranya, aplitudonya,dan intensitasnya.
Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga kita.
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling
berurusan dengan dunia lingusitik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik
inilah yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu
dihasilkan atau diucapkan manusia.Sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan
dengan bidang fisika, dan fonetik auditoris berkenaan dengan bidang kedokteran.
Fonemik
Jika dalam fonetik kita mempelajari segala macam bunyi
yang dapat dihasilkan oleh alat-alat ucap serta bagaimana tiap-tiap bunyi itu
dilaksanakan, maka dalam fonemik kita mempelajari dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan,
bunyi ujaran yang manakah yang dapat mempunyai fungsi untuk membedakan arti.
Chaer (2007) mengatakan bahwa fonemik mengkaji bunyi
bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata.Misalnya bunyi [l],
[a], [b] dan [u]; dan [r], [a], [b] dan [u] jika dibandingkan perbedaannya
hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi [r].Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda
dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.
Rincian Materi dalam Pembelajaran Bahasa pada Tingkatan
Kelas Rendah dan Tinggi di SD
Kelas Rendah
Fonetik
Mengenal bunyi huruf dan melafalkan secara tepat
Contoh:
A = a
B =
be
C =
ce
D =
de
E =
e
F =
ef
Dst.
Mengeja suku kata dengan tepat
Contoh:
d
|
da
|
di
|
du
|
de
|
do
|
r
|
ra
|
ri
|
ru
|
re
|
ro
|
s
|
sa
|
si
|
su
|
se
|
so
|
k
|
ka
|
ki
|
ku
|
ke
|
ko
|
l
|
la
|
li
|
lu
|
le
|
Lo
|
j
|
ja
|
ji
|
ju
|
je
|
jo
|
Membaca suku kata, kata dan kalimat
Contoh :
ba
bi bu
|
a
ba
i bu
a bu
|
ma
mi mu
|
a
mi
i ma
u
mi
|
ini
|
nani
|
||
i
|
ni
|
na
|
ni
|
ini
|
nani
|
||
banu
|
papa
|
bima
|
|||
ba
|
Nu
|
pa
|
pa
|
bi
|
ma
|
Banu
|
papa
|
bima
|
|||
Membaca nyaring kalimat demi kalimat dengan lafalan
dan intonasi yang tepat
Bima
membaca buku
Bi ma
mem baca bu
ku
Bima
membaca buku
Banu pergi mengaji
Ba nu
per gi me
ngaji
Banu pergi
mengaji
Fonemik
Membedakan bunyi
Contoh:
a ba à a bi à a bu
i bu à i nu à i tu
na na à na ma à na ga
i kan à i wan à i man
ba ju à bi ru à bu ru
ma ju à ma lu à ma du
mu ka à mu la à mu da
Memahami nyaring teks dengan memperhatikan lafal dan
intonasi yang tepat
Contoh :
berlibur
ke ragunan
ayah mengajak salma ke jakarta
ayah juga mengajak ihsan
di sana mereka menginap
di rumah paman safik
selama di jakarta
mereka diajak ke tempat tempat wisata
salah satunya adalah
kebun binatang ragunan
hei lihat
binatang itu lehernya panjang
binatang apa itu yah
tanya ihsan kepada ayahnya
itu zarafah jawab ayah
lihatlah kera itu besar sekali
kera apa namanya yah
tanya salma
itu orang utan dari kalimantan
jawab ayah
di ragunan ihsan dan salma
berfoto dengan orang utan
orang utan itu sudah jinak
sekarang foto itu dipajang
di kamar salma
Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
Contoh:
Ombak
Karya: E.M. Nani
Marsudi
Bergulung-gulung ombak di laut
Berkejaran memecah di tepi pantai
Melemparkan kerang, dan aneka keong indah
Yang mati, dari dasar lautan
Deburan ombak terdengar tiada henti
Seolah memberi pesan pada kita
Bahwa Tuhan Maha Penyayang
Tak pernah berhenti memberkati kita
Kelas Tinggi
Fonetik
Membaca teks percakapan dengan lafal dan intonasi yang
tepat
Beti : ”Ke mana saja kamu selama liburan, Ran?”
Rani : ”Aku jalan-jalan ke rumah Paman yang kebetulan baru datang dari
luar negeri.”
Beti : ”Wah, asyik, dong?”
Rani : ”Tentu, Ti. Aku senang sekali karena Paman banyak membawa
oleh-oleh. Aku diberi oleh-oleh berupa buku kumpulan dongeng Anderson.”
Beti : ”Apa saja yang kamu baca di buku kumpulan dongeng itu?”
Rani : ”Ho...! Banyak sekali dan sangat mengagumkan.”
Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan
lafal dan intonasi yang tepat.
Contoh:
Pada hari minggu, ibu dan andi pergi ke kebun
binatang. Sesampainya di kebun binatang, andi melihat begitu banyak binatang
mulai dari ayam, ular, ikan, sampai pada gajah dan badak. Andi merasa senang
sekali karena andi dapat melihat langsung binatang-binatang yang andi pelajari
di sekolah. Keesokan harinya ketika andi masuk sekolah, andi menceritrakan
pengalamannya berkunjung ke kebun binatan dengan ibunya pada teman-teman
sekelasnya.
Fonemik
Memahami suatu pengumuman
Contoh:
Pengumuman
Diberitahukan kepada seluruh siswa kelas IV SD Negeri
Nusa yang akan mengikuti Lomba Baca Puisi diharapkan segera mendaftarkan diri
paling lambat tanggal 24 November 2007 kepada Ibu Bertha, dengan membawa surat
izin dari orangtua. Terima kasih.
Semarang, 20 Oktober 2013
Kepala Sekolah
Galih Suci, S.Pd.
Membaca pantun secara berbalas-balasan dan memahami
pantun
Contoh :
Berbalas Pantun
Elok rupanya kembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besar hati awak
Mendapat baju dan celana
Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
Kupu-kupu
Alangkah elok warnamu/
Terbang di antara bunga-bunga/
Mencari madu//
Kadang kulihat engkau berayun/
Di tangkai dan daun-daun/
Atau berkejaran bersama kawanmu//
Kupu-kupu/
Alangkah senang aku melihatmu/
Dapatkah aku memiliki sayap indah/
Seperti sayapmu /
karya Sigit B.K.
0 komentar:
Post a Comment