BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Keterampilan menyimak dan membaca
berdasarkan fungsinya termasuk keterampilan berbahasa yang reseptif dan apresiatif,
artinya kedua keterampilan tersebut digunakan untuk menangkap dan memahami
informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan yang tertulis. Sebaliknya,
keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif dan ekspresif, artinya kedua keterampilan berbahasa tersebut
digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan baik secara lisan maupun
tertulis.
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis?
Bagaimanakah analisis rincian materi menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis di kelas IV?
Tujuan
Megetahui pengertian menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.
Mengetahui analisis rincian materi menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis di kelas IV.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Menyimak, Berbicara, Membaca, dan Menulis
Keterampilan menyimak
Menurut Tarigan
(1993: 20) menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk
memperoleh informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang
disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan.
Sutari (1998:
20) menjelaskan bahwa pada dasarnya menyimak
merupakan suatu proses kejiwaan mulai dari proses pengenalan bunyi yang
didengarnya dengan penuh perhatian melalui alat pendengar. Kemudian, menyusun
penafsiran, diteruskan dengan proses penyimpanan dan menghubungkan hasil penafsiran
untuk memperoleh pemahaman komunikasi yang diantarkan lewat bahasa lisan.
Menurut Tarigan (1990: 29), jenis menyimak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: menyimak
ekstensif, dan menyimak intensif. Adapun penjelasan setiap tingkatan jenis
menyimak sebagai berikut:
Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah menyimak untuk memahami materi simakan hanya
secara garis besar saja. Penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas,
umum dalam garis-garis besar, atau butir-butir penting tertentu. Kegiatan
menyimak ekstensif lebih bersifat umum dan tidak perlu di bawah bimbingan
langsung dari guru. Penggunaan yang paling dasar adalah menangkap atau
mengingat kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan
cara yang baru. Bahan yang dapat digunakan berupa bahan pelajaran yang baru
saja diajarkan atau yang telah diajarkan.
Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah menyimak dengan penuh perhatian, ketekunan dan
ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam dan menguasai secara luas
bahan simakan. Penyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam bahan
yang disimak. Kegiatan menyimak intensif lebih diarahkan dan dikontrol oleh
guru. Bahan yang dapat digunakan berupa leksikal maupun gramatikal. Untuk itu,
perlu dipilih bahan yang mengandung ciri ketatabahasaan tertentu dan sesuai
dengan tujuan. Selain itu, guru juga perlu memberikan latihan-latihan yang
sesuai dengan tujuan.
Keterampilan Berbicara
Menurut Doyin, 2009: 11, berbicara
merupakan kegiatan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Pesan yang dimaksud disini adalah pikiran,
perasaan, sikap, tanggapan, penilaian, dsb. Kemampuan berbicara meliputi:
berdiskusi, berdebat, berpidato, menjelaskan, bertanya, menceritakan,
melaporkan, dsb. Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang
paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan suatu bentuk
perilaku manusia yang memanfaatkan faktor fisik, psikologis, neurologist, dan
linguistik secara luas.
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan
manusia selalu mempunyai maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (2008:15)
tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar
dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka sebaiknya sang pembicara
memahami makna segala sesuatu yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu
mengevaluasi efek komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui
prinsip-prinsip yang mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara
umum maupun perorangan.
Keterampilan Membaca
Membaca merupakan kegiatan memahami bahasa tulis. Kemampuan membaca merupakan kemampuan untuk
memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan secara tertulis oleh orang
lain. Kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan simbol-simbol tertulis, tetapi
juga memahami pesan atau makna yang disampaikan oleh penulis. Pada
hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai
proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada
aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada
konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca (Doyin,
2009: 11).
Ditinjau dari dengar
tidaknya suara, membaca dibedakan menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan
membaca dalam hati.
Membaca nyaring sering
disebut membaca bersuara atau membaca teknik. Disebut demikian karena pembaca
mengeluarkan suara secara nyaring pada saat membaca, sedangkan
membaca dalam hati merupakan membaca yang hanya melibatkan alat bantu visual
dan ingatan untuk memahami sebuah bacaan.
Membaca dalam hati dibedakan menjadi dua, yaitu membaca ekstensif dan
membaca intensif. Membaca
ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas. Dalam
membaca ekstensif bahan
bacaan beraneka ragam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat. Tujuan membaca ekstensif adalah
sekadar memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang cepat dan
singkat. Sedangkan membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara
saksama dan merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan
membaca secara kritis. Membaca intensif merupakan studi saksama, telaah teliti,
serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan sehingga timbul pemahaman yang
tinggi.
Keterampilan Menulis
Menurut Tarigan (2008:
3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.
Menurut Abbas
(2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan
pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan,
kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat disimpulkan keterampilan menulis merupakan keterampilan
berbahasa untuk mengungkapkan gagasan, ide, dan pendapat kepada orang lain
dalam bentuk tulis, sehingga orang lain mengetahui maksud tulisan tersebut.
Menurut Sabarti
Akhadiah (1993: 82-90), pembelajaran menulis di Sekolah Dasar adalah sebagai
berikut.
Pembelajaran menulis
permulaan.
Pembelajaran ini
meliputi persiapan menulis dengan melatih siswa memegang pensil dan
menggoreskannya di kertas, menulis huruf dan merangkainya menjadi suku kata,
suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat sederhana.
Pembelajaran menulis
lanjut.
Dalam pembelajaran
ini, dapat dikelompokkan menjadi 4 pokok bahasan yaitu:
pengembangan paragraf,
menulis surat dan
laporan,
pengembangan bermacam
– macam karangan, dan
menulis puisi dan
naskah drama.
Pembelajaran menulis
pada siswa kelas tinggi termasuk pada pembelajaran menulis lanjut.
Rincian Materi
Menyimak, Berbicara, Membaca, dan Menulis pada Kelas Tinggi
Menyimak
Kelas IV
Mendengarkan
pengumuman
Contoh:
Pengumuman
Dalam
rangka menyongsong tahun ajaran baru, koperasi sekolah menyediakan kebutuhan
buku tulis dan buku pelajaran untuk semua kelas dengan harga sama dengan harga
toko di luar sekolah. Untuk itu, semua siswa diimbau untuk membeli buku
pelajaran di koperasi sekolah. Pembelian buku diatur sebagai berikut:
Kelas I,
II, dan III dikoordinasi oleh wali kelas dan dilayani pada hari Senin, Selasa,
dan Rabu. Pembelian dilakukan secara kolektif.
Kelas
IV, V, dan VI dikoordinasi oleh ketua kelas dan dilayani pada hari Kamis,
Jumat, dan Sabtu. Pembelian dilakukan secara kolektif.
Penukaran
buku karena rusak, cacat, atau tidak lengkap dilayani pada hari Rabu dan Sabtu.
Atas
perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami mengucapkanm terima kasih.
Ketua
Koperasi SD Maju Pintar
Ttd.
Dra.
Fatmawati
Mendengarkan
pembacaan pantun
Gagak
terbang tinggi,
rajawali
hinggap di batu.
Anak
yang berbakti,
pasti
senang membantu ibu.
Kelas V
Memahami penjelasan
narasumber
Contoh:
memahami penjelasan dokter tentang penyakit flu.
Memahami
cerita rakyat yang dibacakan
Contoh:
cerita malin kundang
Kelas VI
Memahami
teks yang dibacakan
Contoh:
33 Sekolah Dasar di Gunung Kidul Ditutup
Pada tahun 2001 hingga
sekarang, 33 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa
Yogyakarta, ditutup karena jumlah siswanya semakin berkurang. Sekolah Dasar
yang ditutup itu, kemudian digabung dengan SD yang berdekatan. Sekolah dasar
yang ditutup pada tahun 2001 ada 12 sekolah, kemudian menyusul 20 SD pada tahun
2002. Penutupan sekolah dasar yang ada di daerah ini menyebabkan sebagian besar
gedung sekolah itu rusak tidak terurus. Sejumlah gedung sekolah yang masih
layak digunakan telah diminta oleh pemerintah desa setempat untuk kegiatan
masyarakat.
Dinas Pendidikan
Gunungkidul tidak berkeberatan jika gedung sekolah itu digunakan untuk kegiatan
masyarkat desa, meskipun secara administrasi masih milik pemerintah kabupaten
sehingga apabila pemerintah desa akan menggunakan gedung tersebut harus melalui
proses perijinan. Adapun pemanfaatan gedung-gedung bekas sekolah dasar
tersebut, belum diputuskan oleh pemerintah daerah setempat.
Memahami
wacana lisan tentang berita
Jendela Sejarah
Pemirsa
kita ketemu lagi dalam ”Jendela Sejarah” untuk hari Selasa, 25 September 2007.
Dalam kesempatan ini pemirsa akan kami ajak ke kota Medan untuk
melihatnpeninggalan sejarah di sana.
Di
kelurahan Alur kecamatan Medan Baru, kota Medan, Sumatera Utara, terdapat masjid
Al Maksun yang terkenal indah, unik dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Bagi masyarakat Medan, masjid Al Maksun tak sekadar tempat ibadah. Masjid ini
juga menjadi momen sejarah. Sebab, masjid seluas 18 ribu meter persegi yang
mampum menampung 1500 jamaah ini, dibangun oleh Sultan Maksun Al Rasyid Perkasa
Alamsyah,mpada 21 Agustus 1888 (25 Syakban 1327). Masjid yang mulai digunakan
pada tanggaln10 September 1909 dan diarsiteki oleh Kapten Van Erp, ini laksana
potret kejayaan Kesultanan Deli waktu itu.
Jika
dipandang dari jauh, masjid ini terlihat indah dengan kombinasi warna kuning
dan
hijau.
Memasuki masjid, kita akan disambut oleh gapura megah bak gapura istana.
Ya,
pemirsa, itulah tadi masjid Al Maqsun yang terletak di Medan. Semoga perjalanan
kita kali ini dapat menambah pengetahuan pemirsa tentang sejarah Indonesia.
Berbicara
Kelas IV:
Mendiskripsikan tempat sesuai dengan denah
Contoh:
Bagaimana menjelaskan letak apotek “Sehat” berdasarkan denah di atas?
Untuk sampai ke apotek “Sehat” dari rumah Arif naik sepeda ke arah
utara melewati Jalan Garuda. Sampai di simpang empat, Arif belok ke kanan
menuju arah timur melewati Jalan Merak. Letak apotek “Sehat” kira-kira 100
meter dari simpang empat itu, tepatnya di selatan Jalan Merak. Jadi, apotek itu
menghadap ke utara.
Berbalas pantun
Contoh:
Coba ucapkan pantun ini dengan berbalasan bersama teman semeja!
Katak jantan berkaca,
si betina merasa malu.
Anak yang malas membaca,
pasti akan sedikit malu.
Gagak terbang tinggi,
rajawali hinggap di batu.
Anak yang berbakti,
pasti senang membantu ibu.
Katak beramai-ramai,
kupu-kupu indah di bulu.
Anak yang pandai-pandai,
tentu disayang oleh guru.
Singa yang tidur nyenyak,
burung bernyanyi merdu.
Bawa uang saku banyak,
pikirannya akan terganggu.
Kelas V
Berwawancara sederhana
Contoh:
Andi : Selamat siang Pak Dokter.
Dokter : Iya siang juga.
Andi : Maaf Pak saya mengganggu sebentar.
Dokter : Iya tidak apa-apa nak.
Andi : Saya Andi Pak, dari SD Tambakaji 01 akan
mewawancarai bapak sebentar, boleh pak?
Dokter : Ya boleh nak Andi.
Andi : Kenapa Bapak memilih menjadi dokter?
Dokter : Ya karena menjadi dokter
itu bisa menolong orang lain dan bapak ingin sekali berbagi kebaikan dengan
orang lain.
Andi : Dimana bapak belajar menjadi dokter?
Dokter : Di Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Andi : Berapa tahun Pak?
Dokter : Sekitar enam tahun
Andi : Kapan pertama kali bapak menjadi dokter?
Dokter : Sekitar tahun 1995
Andi : Apa pengalaman paling berkesan bapak selama menjadi
dokter?
Dokter : Pengalaman yang paling
berkesan ketika bapak pertama kali menjadi dokter, masih takut menyuntik orang
nak
Andi : Apa keinginan atau harapan bapak?
Dokter : Ya semoga semua dokter
benar-benar mengabdikan dirinya untuk kesehatan rakyat, bukannya
menyalahgunakan profesinya
Andi : Apa pesan bapak untuk kami siswa SD Tambakaji 01?
Dokter : Tetap semangat, selalu
berusaha dan rajin belajar agar cita-cita dapat tercapai. Jangan lupa berdoa
kepada Allah.
Andi : Ya Pak, terimakasih atas waktu untuk wawancaranya
ya pak
Dokter : Sama-sama nak Andi
Mengomentari persoalan faktual
Contoh:
Pahlawan Kecil
Namaku Anton. Semenjak ibuku meninggal, aku tinggal bersama ayah dan
kedua adikku. Aku sangat menyayangi mereka. Oleh karena itu, sepulang sekolah
aku selalu pergi mengamen untuk meringankan beban ayahku. Meskipun aku sering
diejek teman-temanku, aku tidak peduli, aku tetap gigih bekerja. Sebab, kalau
tidak demikian, aku tidak dapat sekolah dan membantu ayahku. Aku ingin mengubah
jalan hidupku. Aku ingin tetap bersekolah dan mencapai cita-citaku untuk
menjadi seorang polisi. Aku ingin membahagiakan ayah dan kedua adikku. Untuk
mewujudkan impian itu, aku akan terus berjuang untuk mencari uang dan belajar
yang rajin agar cita-citaku dapat terwujud.
Contoh pendapat:
Anto : Bagaimana pendapatmu tentang cerita tadi?
Andi : Bagus, ceritanya membuat saya menjadi lebih bersemangat.
Anto : Iya, aku juga setuju. Tokoh dalam ceritanya sangat hebat. Ia
mampu mencari uang sendiri. Selain itu, ia juga bersemangat untuk mencapai
cita-citanya.
Anto : Benar, seharusnya kita dapat mencontoh Anton dalam cerita
“Pahlawan Kecil”.
Kelas VI
Menanggapi (mengkritik/memuji)
sesuatu hal disertai alasan
Mengkritik artinya
memberikan tanggapan berupa masukan. Biasanya disertai uraian dan pertimbangan
baik buruk terhadap sesuatu. Memuji artinya
menyatakan penghargaan yang tulus atas kebaikan atau keunggulan sesuatu.
Contoh:
Perhatikan gambar-gambar berikut.
Apa yang ada dalam pikiranmu ketika melihat kedua gambar tersebut? Baik
atau burukkah perbuatan yang ditampilkan dalam gambar? Jika menurutmu baik,
kamu dapat memuji perbuatan tersebut. Jika menurutmu buruk, kamu dapat
mengkritik perbuatan tersebut. Carilah alasan yang mendukung tanggapanmu. Lalu,
sampaikanlah tanggapanmu tersebut.
Menurut saya, perbuatan tersebut sangat baik.
Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan hal-hal kecil seperti
membuang sampah pada tempatnya.
Menurut saya, perbuatan anak tersebut tidak
baik. Ia seharusnya menyeberang jalan menggunakan jembatan penyeberangan.
Perbuatannya sangat membahayakan dirinya. Ia bisa saja tertabrak mobil.
Berpidato
Contoh:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat siang untuk semuanya.
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya
hormati, Para orang tua murid Kelas VI yang saya hormati, Teman-Teman yang saya
cintai.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah
Swt. karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kita diberi kesehatan untuk berkumpul
bersama pada hari ini.
Hari ini, kita berkumpul dalam rangka hari perpisahan sekaligus hari
perayaan kelulusan siswa Kelas VI. Guru-Guru dan Teman-Teman, sungguh tidak
terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah enam tahun kami belajar dan menimba
ilmu di sekolah ini. Begitu banyak pelajaran dan pengetahuan yang kami
dapatkan. Semuanya itu sangat berguna bagi kami.
Kini, akhirnya hari kelulusan itu tiba. Setelah enam tahun kami banyak
belajar dari Bapak dan Ibu Guru, saya selaku perwakilan teman-teman Kelas VI
mengucapkan terima kasih untuk guru-guru kami tercinta. Semua pelajaran dan
nasihat yang kami dapatkan akan selalu kami ingat. Kami juga menyampaikan
permintaan maaf atas semua kesalahan dan kenakalan yang pernah kami perbuat
selama kami bersekolah di sini. Kenanglah kami semua sebagai siswa-siswi yang
pernah Bapak dan Ibu ajar.
Tidak lupa kami sampaikan juga terima kasih kepada orangtua kami
tercinta yang juga hadir pada kesempatan ini. Para orang tua yang selalu
memberikan kasih sayang dan dorongannya kepada kami hingga kami dapat lulus dan
merayakannya pada hari ini.
Untuk Teman-Teman, semua peristiwa yang kita alami di sekolah ini,
senang, sedih, dan bahagia akan selalu mengingatkan kita pada sekolah tercinta
ini. Setelah lulus, hendaknya kita selalu terdorong untuk tetap rajin belajar
untuk mencapai cita-cita.
Akhir kata, saya sebagai perwakilan teman-teman Kelas VI ingin
mengucapkan selamat tinggal pada sekolah kami tercinta. Kami akan selalu
mengingat sekolah ini.
Sekian dari saya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Membaca
Kelas IV
Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca
Contoh:
Setelah mengetahui petunjuk penggunaan sabuk pengaman, coba kamu
praktikkan pada saat kamu akan bepergian dengan mobil.
Menemukan kalimat utama
Contoh:
Tidak semua jenis sayur
dapat ditanam dalam pot. Jenis-jenis sayuran dan buah yang dapat ditanam dalam
pot, diantaranya, cabai besar, cabai rawit, mentimun, pare, terung, kacang
panjang, buncis, kapri, kecipir dan paprika. Sayuran daun yang dapat ditanam
dalam pot, antara lain, bayam, seledri, daun bawang, kubis, kemangi dan sawi.
Jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot sebab umbi yang dihasilkan jadi
kurang besar.
Tanaman sayur dapat ditanam
dari bibit maupun benih. Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya ditanam dalam
bentuk bibit, kecuali kacang panjang dan kapri. Sebelumnya, dilakukan pesemaian
terlebih dahulu. Adapun sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang atau
kapri sebaiknya ditanam langsung dari benih.
Terdapat perbedaan penanaman
bibit dan benih. Saat bibit masih berada dalam pesemaian, sebaiknya pot-pot
telah diisi media tanam yang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang
agar kepadatannya tetap. Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya media tanam disiram
lebih dahulu. Penanaman bibit dilakukan dengan menancapkan pada media,
sedangkan benih cukup disebar di atas media dan ditutup dengan lapisan tanah
tipis. Setelah selesai penanaman, segera lakukan penyiraman.
Cara pemeliharaan tanaman
mempengaruhi kualitas sayuran. Jika pemeliharaannya baik, sayuran sudah dapat
dipetik hasilnya sejak umur satu bulan atau tergantung jenis tanamannya.
Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam, yaitu
relatif sama dengan sayuran di lahan. Hanya saja, pemupukannya perlu dilakukan
sesering mungkin. Penyiraman dapat dilakukan dengan tangan.
Coba tuliskan kalimat utama
setiap paragraf pada teks di atas!
Paragraf pertama : Tidak semua jenis sayur dapat ditanam dalam
pot
Paragraf kedua : Tanaman sayur dapat ditanam dari bibit
maupun benih
Paragraf ketiga : Terdapat perbedaan penanaman bibit dan
benih
Paragraf keempat : Cara
pemeliharaan tanaman mempengaruhi kualitas sayuran
Kelas V
Membaca puisi
Contoh:
Ibu
Oh … Ibu
Engkau yang melahirkanku
Serta merawatku
Ibu juga yang menggendongku
Sampai aku berumur satu tahun
Alangkah gembiranya
Waktu aku kecil dulu
Ibu sudah mengajariku
Apa saja yang belum kutahu
Menemukan informasi
Contoh:
Jadwal penerbangan pesawat dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta menuju
Surabaya terdapat empat penerbangan. Penerbangan pertama dengan nomor
penerbangan JT 560 Wings Air berangkat pukul 06.05, dst.
Kelas VI
Mendeskripsikan laporan hasil pengamatan
Contoh:
Format hasil pengamatan:
Judul laporan :
Waktu pengamatan :
Lokasi yang diamati :
Pokok-pokok isi laporan :
1.
1.
2.
3.
Penulis laporan :
Mengidentifikasi unsur drama
Contoh:
Naskah drama mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
Tokoh, yaitu pemeran yang ada dalam drama
Sifat, yaitu perwatakan atau karakter masing-masing tokoh dalam drama
Latar, yaitu tempat dan waktu terjadinya drama serta suasana dalam
drama
Tema
Jalan cerita, yaitu jalannya sebuah drama apakah maju (menceritakan
dari awal mula cerita sampai pada akhir cerita) atau mundur (menceritakan akhir
cerita dulu baru awal mula ceritanya)
Amanat, yaitu pesan yang dapat diambil dari jalannya cerita
Menulis
Kelas IV
Melengkapi percakapan
Contoh:
Rudi : Des, aku dengar akan ada lomba baca puisi di sekolah kita, ya?
Desi : Iya, bulan depan.
Rudi : ……………..
Desi : Lomba itu untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Rudi : ……………………………….
Desi : Kamu boleh mendaftar ke Bu Rini, guru Bahasa Indonesia, atau
kepada ketua kelas masing-masing.
Rudi : Pesertanya dari kelas berapa?
Desi : Katanya sih, mulai dari kelas III sampai kelas VI
Menulis
surat untuk teman
Medan, 4
Juli 2007
Sahabatku, Rudi, yang baik.
Apa kabar, Rud? Bagaimana sekarang? Kau sehat-sehat saja, ‘kan? Aku
harap semua baik-baik saja dan kau tambah pintar di kota. Mengapa suratku yang
dulu tidak kaubalas? Jangan sombong, ya! Mentang-mentang di kota, terus
sombong. Tolong suratku ini segera dibalas lagi, biar tidak terkesan sombong
lagi. Nanti kalau tidak dibalas lagi, kau tidak akan kukirimi surat lagi. Ha -
ha - ha ....
Aku sekarang rajin berlatih sepak bola. Kau tahu, fisikku lumayan besar.
Jadi, aku dimasukkan ke tim Bintang Sekolah. Latihannya berat juga. Tapi aku
senang. Kau tahu, sekolahmu yang dulu berkali-kali menjadi juara tingkat
kecamatan. Pokoknya menyenangkan dan menyehatkan. Nanti kalau ketemu, kau akan
terkejut dengan tubuhku. Sekarang saja sudah tambah hitam, tetapi tambah
kuat. Nanti jangan menantang adu lari lagi denganku!
Sekian
dulu, ya! Kutunggu balasan suratmu. Jangan lupa, nanti kalau liburan main lagi
ke tempatku. Selamat belajar. Sampai jumpa.
Dari
teman lamamu,
Rama Kusuma
Kelas V
Menulis
karangan berdasarkan pengalaman
Perawatan Akibat Thypus
Waktu
duduk di kelas tiga, aku pernah dirawat di rumah sakit selama seminggu. Aku
dirawat karena sakit gejala Typhus. Itu kali pertama aku sakit Typhus
dan dirawat di
rumah
sakit.
Saat
pertama sakit, aku hanya merasakan suhu badanku naik dan perutku terasa perih.
Saat itu juga, aku juga merasa lidahku terasa pahit. Keesokan harinya, ayahku
membawaku periksa ke dokter. Setelah dokter memeriksa, ia menyimpulkan bahwa
aku menderita gejala Typhus. Karena itu, aku harus dirawat dengan
intensif. Dokter menyarankan supaya aku mendapat rawat inap.
Aku
dirawat di ruangan khusus. Selama masa perawatan, aku harus menjaga pola
makan
dan istirahat yang cukup. Teman-temanku mulai menjengukku sejak hari pertama.
Mereka semua mendoakanku agar cepat sembuh. Setelah seminggu dirawat di rumah
sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Agar kondisi kesehatanku terjaga, aku
dianjurkan untuk makan bergizi dan rajin berolahraga.
Meringkas
isi buku
Ringkasan Buku
Judul
Buku : Didi Sakit Gigi
Pengarang
: Suwatini
Pengarang
: CV. Muara Cipta
Tahun
Terbit : 1988
Buku ini
menceritakan tentang seorang anak bernama Didi. Didi sangat suka makan permen.
Di mana Didi ditemui, ia selalu makan permen. Bahkan, menjelang tidur pun Didi
makan permen, meskipun hal itu sudah dilarang oleh ibunya. Suatu ketika, gigi
Didi sakit. Didi diantar ibunya ke dokter untuk memeriksakan giginya.
Ketika
pergi ke dokter, Didi mendapat informasi. Misalnya, sebelum tidur harus sikat
gigi dan tidak boleh makan makanan yang panas sambil minum es. Karena, hal itu
dapat merusak email gigi. Setelah mendengar nasihat dokter, Didi tidak makan
permen lagi. Ia juga menggosok gigi sebelum tidur.
Kelas VI
Mengisi
formulir dengan benar
FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS
Saya
yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama:
Tempat/Tanggal
lahir:
Jenis
kelamin:
Agama:
Alamat:
Pilihan
Seni : musik/tari/tarik suara/teater*
Mengetahui
Jakarta, 3 November 2012
Orang
tua, pendaftar
Burhanuddin Amelia Sari
* =
coret yang tidak perlu
Mengubah
puisi ke dalam bentuk prosa
Puisi:
Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan
telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat
anak-anak yang kelaparan
Tuhan
telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat
semayup suara adzan
....
Oleh
Apip Mustopa
Prosa:
Tuhan
Telah Menegurmu
(Tahukah)
Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat
(perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan
(Dengarkan)
Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat
semayup (kumandang) suara adzan
Menulis
surat resmi
Contoh:
AB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. 2006. “Pembelajaran
Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar.” Jakarta: Dikti.
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. “Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya ILmiah”. Semarang. UNNES
PRES.
Tarigan, Henry
Guntur. 1993. “Menyimak
Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”. Bandung: Angkasa .
______ 2008. “Berbicara sebagai suatu Keterampilan
Berbahasa”. Bandung: Angkasa
______ 2008. “Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.” Bandung: Angkasa.
Tarigan, Djago. 1990. “Materi
pokok pendidikan bahasa indonesia I”. Jakarta: Depdikbud.
Rofi’uddin, Ahmad dan
Darmiyati Zuhdi. 1999. “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi.” Jakarta: Dikti.
Sutari, 1998. “Menyimak”.
Jakarta: Dikti.
aku bisa beli buku ahmad rofiudin darmiyati zuhdi tu gak?? yg ftokopian aja . gk apa kok. soalnya dicri2 blm dpat dapat
ReplyDeletemakasih informasinya tentang pengertian menyimak ini sangat bermanfaat..
ReplyDelete