Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Friday, 27 June 2014

BAB 2 KKL PGSD Full



BAB II
HASIL PENGAMATAN

LANDASAN TEORI
Pendidikan sekolah dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah, tetapi juga untuk memperbaiki mutu dalam rangka pembentukan peran-peran social melalui berbagai bentuk partisipasinya dalam kelembagaan pendidikan. Gorton (1976) menandaskan bahwa untuk membangun sekolah yang efektif perlu melibatkan peran serta masyarakat.

Selain itu di Indonesia, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mulai dikenal pada tahun 1999. Awalnya dimulai dari kerja sama Unicef, UNESCO, dan Depdiknas dalam hal ini  Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Program rintisan MBS itu bernama creating learning community for children (CLCC) atau "menciptakan masyarakat peduli pendidikan anak".
Program CLCC bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan model untuk memberdayakan SD melalui pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS), metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), dan peran serta masyarakat (PSM) dalam lingkungan sekolah yang ramah anak (child-friendly school).
                Kegiatan ini berlandaskan asumsi bahwa sekolah akan meningkat mutunya jika kepala sekolah, guru, dan masyarakat termasuk orangtua siswa diberikan kewenangan yang cukup besar untuk mengelola urusan sendiri, termasuk perencanaan dan pengelolaan keuangan sekolah, proses belajar - mengajar menjadi aktif dan menarik, para pendidiknya lebih ditingkatkan kemampuannya dan masyarakat sekitar sekolah ikut aktif dalam urusan persekolahan secara umum.
                Pada manajemen berbasis sekolah, sekolah memiliki otonomi (kemandirian) untuk berbuat yang terbaik bagi sekolah. Ketergantungan pada tingkat pusat makin kecil, sehingga sekolah harus dewasa dan meyakini bahwa perubahan pendidikan tidak akan terjadi jika sekolah sendiri tidak berubah. Tentu saja kemandirian ini menuntut kemampuan sekolah untuk mengatur dan mengurus sekolahnya menurut prakarsanya sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Bimbingan  dan Konseling yang merupakan pelayann dari, untuk dan oleh manusia memiliki pengertian-pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seseorang atau kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur , cara, dan  bahan agar indivu tersebut mampu mandiri dalam mencegah, memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dan akhirnya dapat mengembangkan diri. Menurut Crow & Crow ( Erman Amti 1992:2) bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seorang, dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri.
Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Menurut Division of Counseling Psychology (Prayitno, 1994:1001) konseling diartikan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan dirinya,dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, dimana proses tersebut terjadi setiap waktu.
Dengan memperhatikan keduannya jelaslah bahwa konseling merupakan salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara individual (face to face relationship). Bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang sangat erat, perbedaannya terletak di dalam tingkatannya.

Profil SD Saraswati 2 Denpasar
Identitas Sekolah
Nomor data sekolah                                       :               10 22 090003
NSS        :               10 222 090 1055
Nama sekolah                                   :               SD Saraswati 2



Alamat, jalan/desa/kelurahan    :               Jl.Gadung 28A Dangri Kangin
                                Kecamatan Denpasar Utara
                                Kodya Denpasar
                                Provinsi Bali
Nama yayasan/penyelenggara                  :               PR. Saraswati
Alamat yayasan                                                :               Jl. Kamboja
Tahun pendirian sekolah                                              :               1954
Jenjang akreditasi saat ini                                             :               disamakan
Pelaksanaan PBM                                            :               pagi dan siang
Status fasilitas sekolah                                   :               milik yayasan
Luas tanah seluruhnya                                   :               10.000 m2
luas bangunan                                   :               520 m2

Identitas Kepala Sekolah
Nama                                    :               Drs. I.N. Suwastha
Usia                                       :               46 tahun
Jenis kelamin                                     :               laki-laki
Lama menjabat                                 :               6 bulan
Pendidikan tertinggi                                       :               S1
Penataran yang diikuti 3 tahun terakhir  :               8 kali

Kegiatan PSM di SD Saraswati 2 Denpasar
Implementasi PSM SD Saraswati 2 Denpasar
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tanggapan masyarakat terhadap SD Saraswati 02 adalah cukup baik, hal ini terbukti dari banyaknya jumlah siswa yang masuk ke SD Saraswati 02. Dari hasil observasi terhadap masyarakat sekitar dan guru serta staf karyawan juga kepala sekolah menunjukkan bahwa SD Saraswati termasuk sekolah yang diminati, karena pada saat penerimaan peserta didik di tahun ajaran baru biasanya dilakukan sebelum dimulainya tahun ajaran baru, sehingga pada tahun ajaran baru penerimaan peserta didik sudah ditutup. Orang tua memasukkan anak ke sekolah dan menyerahkan sepenuhnya pada pihak sekolah dengan alasan lokasi yang strategis, dekat dengan rumah, selain itu orang tua sudah percaya penuh terhadap sekolah karena kualitas sekolah bagus, guru-guru pengajarnya juga ramah terhadap orang tua, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik telah memadai dan terpenuhi. Peran serta orang tua selain memasukkan anaknya di SD Saraswati 02 juga ikut memotivasi anaknya di rumah dan mengevaluasi program-program yang diadakan di sekolah tersebut, sehingga orang tua tidak hanya menyerahkan anaknya ke pihak sekolah tetapi orang tua ikut memotivasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan atau program-program yang ada di sekolah tersebut.
SD Saraswati 02 merupakan sekolah swasta dimana sekolah tersebut di bawah naungan sebuah yayasan. Dalam kegiatan perencanaan, pengembangan, dan pembangunan sekolah peran masyarakat kurang terlihat karena urusan itu sepenuhnya menjadi wewenang penuh pihak yayasan dan diawasi oleh yayasan yang menaunginya. Secara tidak langsung peran masyarakat dalam kegiatan pengembangan dan pembangunan adalah memberikan sumbangan berupa jasa yang diperlukan oleh sekolah untuk tercapainya kegiatan-kegiatan tersebut. Misalnya dalam pembangunan gedung sekolah, maka masyarakat akan menyumbangkan jasanya seperti tenaga yang diperlukan dalam pembangunan gedung sekolah. Masyarakat jarang memberikan sumbangan dana pada SD Saraswati 02 ini karena semua dana yang dibutuhkan telah disediakan oleh yayasan dan masyarakat tidak tahu menahu darimana dana itu berasal. Sedangkan sumbangan lain yang diberikan oleh masyarakat adalah SPP yang dibayar tiap bulan besarnya bervariasi menurut tingkat kelasnya, misalnya untuk kelas I Rp 130.000,00 dan kelas II Rp 148.000,00.
Dalam pelaksanaan program sekolah di SD Saraswati 02 ini biasanya mengikutsertakan masyarakat, masyarakat diikutsertakan dalam proses mengevaluasi program-program sekolah yang telah dilaksanakan, sehingga apabila program sekolah kurang sesuai maka masyarakat dapat memberikan kritik dan saran terhadap program sekolah tersebut melalui kepala sekolah dan akan disampaikan pada yayasan. Pada setiap program sekolah disusun dan dikelola oleh guru dan pengelola sendiri yang berasal dari yayasan. Sedangkan anggota yayasan sendiri berasal dari masyarakat sehingga secara tidak langsung peran masayarakat dalam pelaksanaan program sekolah di SD Saraswati 02 memang diperlukan dan diikutsertakan dalam pelaksanaan program sekolah.
Masyarakat tidak menerima secara pasif apa pun yang diputuskan oleh pihak yang terkait dengan SD Saraswati, karena masyarakat sebenarnya ikut berperan aktif membuat keputusan yang ada di SD Saraswati. Peran masyarakat dapat disalurkan melalui komite dimana komite itu tidak lain adalah yayasan karena dalam suatu yayasan tidak ada komite karena komite berasal dari masyarakat dari berbagai golongan sedangkan yayasan juga berasal dari berbagai golongan yang ada dalam masyarakt sehingga dalam sebuah yayasan tidak ada komite. Sehingga peran masyarakat dalam membuat keputusan disalurkan oleh yayasan dan hasil keputusan itu nantinya akan disampaikan kepada orang tua melalui selebaran surat resmi.
Masyarakat juga menerima konsultasi mengenai hal-hal yang terkait dengan sekolah. Misalnya kepala sekolah berkonsultasi dengan komite sekolah dan orang tua murid mengenai masalah pendidikan, masalah pembelajaran yang dilaksanakan, dll. Konsultasi-konsultasi tersebut dimaksudkan sebagai jalinan kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak masyarakat untuk perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan diantara keduanya.
Masyarakat diikutsertakan dalam evaluasi program sekolah. Program-program sekolah yang dilaksanakan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Evalusi tersebut bisa berupa pengadaan rapat untuk membahas sejauh mana program sekolah tersebut dilaksanakan, apakah memberikan kontribusi yang baik atau tidak. Selain itu, pembagian rapor siswa kepada pihak orang tua merupakan bentuk evaluasi program sekolah juga. Masyarakat bisa menilai kualitas SD tersebut bagus atau tidak dilihat dari output yang dihasilkan (lulusan).
Sebagai bentuk keprofesionalannya, SD Saraswati 02 juga memberikan pelayanan khusus. Pelayanan khusus yang diberikan misalnya, sekolah menjalin kerjasama dengan mitra tertentu. Salah satunya adalah kerjasama dengan produk stabilo. Sebagai tandanya diberikan piagam yang ditempel di dinding kantor kepala sekolah. Selain itu juga ada kantin sekolah yang menjual jajanan untuk anak-anak dan peralatan tulis mereka sehingga akan lebih memudahkan pengawasan orangtua terhadap makanan yang dikonsumsi siswa di sekolah.
Peran tokoh masyarakat seperti kepala daerah adalah memberikan ijin pelaksanaan pembelajaran yang ada di SD Saraswati 02, memberikan mata pelajaran sesuai dengan keyakinan. Tokoh agama berperan dalam memperdalam agama dan keyakinan yang dianut oleh siswa, sehingga sekolah memfasilitasi dengan mendatangkan ahli-ahli atau tokoh agama ke sekolah.

Kegiatan MBS
Karakteristik MBS
Karakterisik sekolah yang melaksanakan MBS:
1. Proses belajar - mengajar yang efektivitasnya tinggi.
2. Kepemimpinan sekolah kuat.
3. Lingkungan sekolah aman dan tertib.
4. Pengelolaan tenaga kependidikan efektif.
5. Memiliki budaya mutu.
6. Memiliki tim kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis.
7. Memiliki kewenangan (kemandirian).
8. Partisipasi tinggi dari warga sekolah dan masyarakat.
9. Memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen.
10. Memiliki kemauan untuk berubah.
11. Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
12. Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan.
13. Memiliki komunikasi yang baik.
14. Memiliki akuntabilitas.
15. Memiliki kemampuan menjaga keberlanjutan.

Penerapan MBS di SD Saraswati 2 Denpasar
Program Pengajaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada salah satu guru yang tepatnya di kelas I C yang berjumlah 50 siswa, yaitu 21 perempuan dan 29 laki-laki dapat diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran, guru sudah  menggunakan RPP yang berstandar proses. Pada proses pembelajarannya sudah berjalan secara efektif yang didukung dengan fasilitas yang memadahi. Lingkungan sekolahpun mendukung yaitu aman dan tidak bising walaupun sekolah tersebut terletak di kota.
Kodisi ruangan kelas dan lingkunganna tertata rapi. Pada ruangan kelas terdapat beberapa papan keterangan, antara lain jadwal pelajaran, jadwal piket, papan observasi, organisasi kelas, dan bank data kelas.
SD Saraswati 02 tidak pernah mengalami kekurangan siswa, bahkan menolak sejumlah siswa. Penolakan tersebut berdasarkan/melalui seleksi.  Ada beberapa siswa yang pindah sekolah, hal tersebut bukan dikarenakan fasilitas atu pelayanan sekolah yang kurang baik, namun pindah sekolah tersebut hanya disebabkan oleh satu alasan, yaitu mengikuti orang tua yang berpindah tugas ke daerah lain.
SD Saraswati 02 terletak bersebelahan dengan SD Saraswati 01 yang memiliki kepala sekolah yang berbeda. Berbedanya kepala sekolah ini menyebabkan berbedanya pula sistem pengelolaan sekolah. Hal ini akan menyebabkan kemajuan yang berbeda sehingga dapat menimbulkan persaingan yang dapat menyebabkan adanya sekolah favorit.
Administrasi Keuangan
Dari kegiatan observasi yang dilakukan oleh observer, diperoleh hasil sebagai berikut:
Dari Pengamatan Langsung
Dari pengamatan observer, setiap kelas di SD Saraswati 2 Denpasar memiliki papan observasi, buku presensi murid dan buku presensi harian murid. Papan observasi di pajang di dinding setiap kelas, dan di isi setiap hari oleh siswa. Sedangkan buku presensi murid dan buku presensi harian murid dibawa oleh wali kelas masing-masing, dan digunakan untuk mengabsen kehadiran murid di setiap awal pelajaran dimulai.
Guru juga memiliki administrasi siswa, antara lain buku induk murid, buku presensi harian murid, daftar nilai, raport, rekap presensi bulanan, rekap murid naik kelas, catatan peserta EBTA, dan jumlah siswa menurut tingkat/kelas yang meliputi jenis kelamin, usia dan asal. Catatan peserta EBTA hanya dimiliki oleh wali kelas VI, dan selain itu dimiliki oleh masing-masing wali kelas.
Dalam administrasi kesiswaan, TU memiliki daftar calon murid baru, daftar murid baru, daftar masuk, rekap murid naik kelas, jumlah siswa menurut tingkat/kelas yang meliputi jenis kelamin, usia dan asal, rekap presensi bulanan, daftar nilai semua kelas,  catatan peserta EBTA, tanda peserta EBTA, permohonan pindah sekolah, surat keterangan pindah sekolah, dan mutasi. Semua administrasi tersebut tersimpan dan ditata rapi oleh petugas TU .

Dari Wawancara
Dalam observasi, observer juga melakukan wawancara pada salah satu petugas TU. Demikian hasil wawancara tersebut:

Evaluasi
Untuk mengevaluasi siswa, SD Saraswati 2 Denpasar memiliki berbagai cara, antara lain mengadakan ulangan bersama setiap 2 bulan sekali, TTS (tes tengah semester), tes semester, try out pada kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI), dan ujian praktek pada kelas VI.

Perumusan visi, misi dan tujuan sekolah
Dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah, SD Saraswati 2 Denpasar melakukan rapat  yang dihadiri oleh para guru, petugas TU dan dipimpin oleh kepala sekolah. Tujuan sekolah disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dan masyarakat sekitar.

Identifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk pencapaian sasaran
Untuk mengidentifikasi fungsi yang diperlukan untuk pencapaian sasaran, SD Saraswati 2 Denpasar menentukan siapa/apa yang terlibat, fungsi dalam pencapaian sasaran, keadaan ideal serta keadaan nyata.

Analisis SWOT
Dalam analisis SWOT, SD Saraswati 2 Denpasar mempertimbangkan berbagai fungsi dan faktor yang mendukung PBM, keadaan ideal, dan keadaan nyata untuk mencari alternatif pemecahan masalahnya.


Pemecahan masalah
Untuk pemecahan masalah, SD Saraswati 2 Denpasar memperhatikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya untuk kenudian dicari pemecahannya. Misalnya untuk mencapai target rata-rata nilai Matematika 8,50 SD Saraswati 2 Denpasar memiliki alternatif pemecahannya, antara lain:
Dari faktor internal:
Memberikan bimbingan untuk guru Matematika setiap kelas.
Mengadakan roling bagi guru kelas yang menguasai Matematika.
Mengadakan KKG untuk metode mengajar.
Mengadakan bimbingan dan penyuluhan.
Mengefektifkan waktu belajar dengan tambahan jam belajar sore hari dan mengadakan latihan soal-soal Matematika.
Memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu.

Dari faktor eksternal:
Memberikan bimbingan dan penyuluhan.
Mengadakan pendekatan dengan orang tua.
Mengefektifkan belajar kelompok dan memperbanyak pekerjaan rumah.
Untuk lebih lengkapnya observer melampirkan tabel identifikasi fungsi SD Saraswati 2 Denpasar.
Evaluasi dan monitoring pelaksanaan
Evaluasi dan monitoring pelaksanaan dilakukan oleh kepala sekolah dan semua pihak yang berkepentingan, antara lain masyarakat, tokoh masyarakat, dan guru.

Rencana peningkatan mutu
Rencana peningkatan mutu di SD Saraswati 2 Denpasar melalui program-program tertentu. Misalnya untuk meningkatkan mutu pada program penunjang sumber belajar, sekolah menambah sarana belajar yaitu pengadaan bangku dan meja siswa, pengdaan bangku dan meja guru, kursi meja TU, menambah sumber belajar (buku penunjang kelas, penambahan buku BOS), alat peraga (kaset CD Bahasa Indonesia, kaset CD Tari, dan kaset biasa), dan menambah media belajar (komputer, Tape recorder, Mic upacara bendera, dan laptop). Contoh program yang lain antara lain peningkatan sarana olahraga, pramuka dan kesenian, program peningkatan sarana perpustakaan, dan program peningkatan nilai-nilai keagamaan. Untuk lebih jelasnya, observer melampirkan rencana anggaran program peningkatan mutu.

Perumusan sasaran mutu baru
Untuk perumusan sasaran mutu baru, SD Saraswati 2 Denpasar mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, misalnya perkembangan pendidikan, tuntutan masyarakat sekitar, kemampuan siswa itu sendiri, dan tuntutan sekolah di jenjang yang lebih tinggi.

Administrasi Kepegawaian
                Dari hasil observasi yang dilakukan di SD Saraswati 2 Denpasar, administrasi kepegawaiannya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kebutuhan guru dan pegawai dan  usulan pengadaan guru dan pegawai sepenuhnya berada dalam penguasaan yayasan. Usulan kenaikan gaji disesuaikan dengan gaji pegawai negeri. Usulan kenaikan pangkat dan golongan kenaikan pangkat dan golongan disesuaikan dengan masa kerja dan pendidikan, hal ini diatur oleh pihak yayasan. Guru dinilai oleh yayasan dan buku dipegang oleh yayasan. Daftar urutan pangkat golongan / daftar urutan kepangkatan tercantum pada papan  keadaan guru dan pegawai. Guru dinilai oleh yayasan dan buku daftar penilaian pekerjaan dipegang oleh yayasan. SD Saraswati 2 Denpasar juga memiliki buku cuti guru dan pegawai, surat permintaan pensiun, surat permintaan pembayaran pensiun, daftar presensi guru dan data kepegawaian, data kepegawaian, kartu pribadi guru dan pegawai.

Pada dasarnya hal-hal yang menyangkut administrasi kepegawaian sepenuhnya dibawah monitoring dan pengawasan yayasan.
Peran yayasan:
Sebagai supervisior: yaitu yayasan bertugas sebagai pengembang dan memperbaiki kinerja dan program-program SD yang diampu.
Sebagai administrator: disisni peran yayasan sebagai monitoring dan pengontrol dalam kegiatan administrasi dari SD yang diampu. Yayasan layaknya sebagai UPTD Kecamatan yang membawahi SD di sekolah negeri. Yayasan merupakan puncak dari pengumpulan laporan keuangan dari tiap SD
Yayasan berperan sebagai  komite sekolah, berhak ikut mengawasi serta turut andil peran serta dalam kegiatan penentuan kebijakan sekolah.

Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan pada SD Saraswati 02 terbilang lengkap dan teroganisir dengan baik. Untuk masalah administrasi keuangan SD Saraswati 02 diserahkan pada tata usaha adapun. Pada awal tahun SD Saraswati 02 membuat rencana anggaran kegiatan sekolah yang berisi pemasukan dan pengeluaran dana.
Sumber dana SD Saraswati 02 berasal dari :
Bantuan
Sumber dana yang berasal dari bantuan ini meliputi : BOS, PEMDA, dana hibah yang diperoleh dari Provinsi dan Kota.
Yayasan/Komite
Sumber dana ini diperoleh dari wali murid berupa SPP tiap bulan yang nantinya akan masuk dalam keuangan yayasan.
Mengenai perincian penggunaan dana di SD Saraswati 02 dana yang berasal dari BOS lebih ditekankan pada belanja barang untuk keperluan belajar mengajar peserta didik. Dana BOS ini tidak diuangkan akan tetapi langsung diterima dalam bentuk barang. Sedangkan dana yang berasal dari wali murid masuk dalam yayasan dan digunakan untuk belanja pegawai. Contohnya untuk memberi gaji pada guru honorer.

Kegiatan Mulok
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, muatan lokal di SD Saraswati 2 Denpasar, diberi alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggunya. Jenis mulok yang dikembangkan di SD tersebut adalah :
Mulok Wajib :
Bahasa Bali
Bahasa Inggris
Budi Pekerti
Mulok Pilihan :
Tata Boga (untuk kelas 4 )
Meja Jahitan : seni merangkai sesaji ( untuk kelas 5 )
Menganyam  ( untuk kelas 6 )
Dalam kegiatan pembelajaran, sekolah mendatangkan guru khusus untuk mulok Bahasa Bali dan Bahasa Inggris. Sedangkan mulok Budi Pekerti, Tata Boga, Meja Jahitan dan Menganyam diasuh langsung oleh guru kelas.
Dalam pelaksanaannya, mulok-mulok tersebut mendapat sambutan yang positif dari siswa. Terutama untuk mulok Meja Jahitan dan Menganyam yang banyak digemari oleh siswa-siswa di SD II Saraswati.
Mulok yang dikembangkan di SD II Saraswati sifatnya adalah mandiri, maksudnya, mulok dikembangkan sendiri oleh sekolah, belum ada keterlibatan dengan pengembang misalnya PT,industri,BAPEDA, ataupun masyarakat. Produk yang dihasilkan siswa. Dalam hal ini berbagai bentuk anyaman, biasanya dipajang di ruang perpustakaan atau di ruang kelas. Dan di akhir tahun produk-produk tersebut dipamerkan di hadapan wali murid.
Sedangkan untuk strategi pembelajaran mulok tidaklah berbeda dengan mata pelajaran lain, yaitu menggunakan metode-metode yang biasa digunakan dalam maple lain, seperti pakem, kontekstual, dan lain-lain. Begitu juga dengan evaluasi pembelajarannya. Evaluasi pembelajaran diadakan secara tes dan non tes.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: BAB 2 KKL PGSD Full Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda