C. PENERAPAN MBS DI SD
SARASWATI 2 DENPASAR
Kegiatan KKL di Bali dilaksanakan kurang
lebih selama 5 hari. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 11 Novermber – 15
November 2010. Pada makalah ini, kegiatan yang dilakukan selama KKL adalah
mencari dan menggali tentang pelaksanaan MBS di SD Saraswati 2 Denpasar.
Seperti yang dikemukakan pada rumusan masalah yang pertama, karakteristik MBS
mencakup beberapa hal. Berdasarkan hasil dari observasi penerapan MBS di SD
Saraswati 2 Denpasar, karakeristiknya dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.
Program
Pengajaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
pada salah satu guru yang tepatnya di kelas I C yang berjumlah 50 siswa, yaitu
21 perempuan dan 29 laki-laki dapat diperoleh informasi bahwa dalam proses
pembelajaran, guru sudah menggunakan RPP
yang berstandar proses. Pada proses pembelajarannya sudah berjalan secara
efektif yang didukung dengan fasilitas yang memadahi. Lingkungan sekolahpun
mendukung yaitu aman dan tidak bising walaupun sekolah tersebut terletak di
kota.
Kodisi
ruangan kelas dan lingkunganna tertata rapi. Pada ruangan kelas terdapat
beberapa papan keterangan, antara lain jadwal pelajaran, jadwal piket, papan
observasi, organisasi kelas, dan bank data kelas.
SD
Saraswati 02 tidak pernah mengalami kekurangan siswa, bahkan menolak sejumlah
siswa. Penolakan tersebut berdasarkan/melalui seleksi. Ada beberapa siswa yang pindah sekolah, hal
tersebut bukan dikarenakan fasilitas atu pelayanan sekolah yang kurang baik,
namun pindah sekolah tersebut hanya disebabkan oleh satu alasan, yaitu
mengikuti orang tua yang berpindah tugas ke daerah lain.
SD
Saraswati 02 terletak bersebelahan dengan SD Saraswati 01 yang memiliki kepala
sekolah yang berbeda. Berbedanya kepala sekolah ini menyebabkan berbedanya pula
sistem pengelolaan sekolah. Hal ini akan menyebabkan kemajuan yang berbeda
sehingga dapat menimbulkan persaingan yang dapat menyebabkan adanya sekolah
favorit.
2.
Administrasi Keuangan
Dari
kegiatan observasi yang dilakukan oleh observer, diperoleh hasil sebagai
berikut:
a. Dari
Pengamatan Langsung
Dari pengamatan
observer, setiap kelas di SD Saraswati 2 Denpasar memiliki papan observasi,
buku presensi murid dan buku presensi harian murid. Papan observasi di pajang
di dinding setiap kelas, dan di isi setiap hari oleh siswa. Sedangkan buku
presensi murid dan buku presensi harian murid dibawa oleh wali kelas
masing-masing, dan digunakan untuk mengabsen kehadiran murid di setiap awal
pelajaran dimulai.
Guru juga memiliki
administrasi siswa, antara lain buku induk murid, buku presensi harian murid,
daftar nilai, raport, rekap presensi bulanan, rekap murid naik kelas, catatan
peserta EBTA, dan jumlah siswa menurut tingkat/kelas yang meliputi jenis
kelamin, usia dan asal. Catatan peserta EBTA hanya dimiliki oleh wali kelas VI,
dan selain itu dimiliki oleh masing-masing wali kelas.
Dalam administrasi
kesiswaan, TU memiliki daftar calon murid baru, daftar murid baru, daftar
masuk, rekap murid naik kelas, jumlah siswa menurut tingkat/kelas yang meliputi
jenis kelamin, usia dan asal, rekap presensi bulanan, daftar nilai semua kelas,
catatan peserta EBTA, tanda peserta
EBTA, permohonan pindah sekolah, surat keterangan pindah sekolah, dan mutasi.
Semua administrasi tersebut tersimpan dan ditata rapi oleh petugas TU .
b. Dari
Wawancara
Dalam observasi, observer
juga melakukan wawancara pada salah satu petugas TU. Demikian hasil wawancara
tersebut:
1. Evaluasi
Untuk mengevaluasi
siswa, SD Saraswati 2 Denpasar memiliki berbagai cara, antara lain mengadakan
ulangan bersama setiap 2 bulan sekali, TTS (tes tengah semester), tes semester,
try out pada kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI), dan ujian praktek pada kelas
VI.
2. Perumusan
visi, misi dan tujuan sekolah
Dalam merumuskan visi,
misi dan tujuan sekolah, SD Saraswati 2 Denpasar melakukan rapat yang dihadiri oleh para guru, petugas TU dan
dipimpin oleh kepala sekolah. Tujuan sekolah disesuaikan dengan perkembangan
pendidikan dan masyarakat sekitar.
3. Identifikasi
fungsi-fungsi yang diperlukan untuk pencapaian sasaran
Untuk mengidentifikasi
fungsi yang diperlukan untuk pencapaian sasaran, SD Saraswati 2 Denpasar
menentukan siapa/apa yang terlibat, fungsi dalam pencapaian sasaran, keadaan
ideal serta keadaan nyata.
4.
Analisis SWOT
Dalam analisis SWOT, SD
Saraswati 2 Denpasar mempertimbangkan berbagai fungsi dan faktor yang mendukung
PBM, keadaan ideal, dan keadaan nyata untuk mencari alternatif pemecahan
masalahnya.
5.
Pemecahan
masalah
Untuk pemecahan
masalah, SD Saraswati 2 Denpasar memperhatikan faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhinya untuk kenudian dicari pemecahannya. Misalnya untuk
mencapai target rata-rata nilai Matematika 8,50 SD Saraswati 2 Denpasar
memiliki alternatif pemecahannya, antara lain:
Dari faktor internal:
a. Memberikan
bimbingan untuk guru Matematika setiap kelas.
b. Mengadakan
roling bagi guru kelas yang menguasai Matematika.
c. Mengadakan
KKG untuk metode mengajar.
d. Mengadakan
bimbingan dan penyuluhan.
e. Mengefektifkan
waktu belajar dengan tambahan jam belajar sore hari dan mengadakan latihan
soal-soal Matematika.
f. Memberikan
beasiswa bagi siswa kurang mampu.
Dari
faktor eksternal:
a. Memberikan
bimbingan dan penyuluhan.
b. Mengadakan
pendekatan dengan orang tua.
c. Mengefektifkan
belajar kelompok dan memperbanyak pekerjaan rumah.
Untuk
lebih lengkapnya observer melampirkan tabel identifikasi fungsi SD Saraswati 2
Denpasar.
6. Evaluasi
dan monitoring pelaksanaan
Evaluasi dan monitoring
pelaksanaan dilakukan oleh kepala sekolah dan semua pihak yang berkepentingan,
antara lain masyarakat, tokoh masyarakat, dan guru.
7. Rencana
peningkatan mutu
Rencana peningkatan
mutu di SD Saraswati 2 Denpasar melalui program-program tertentu. Misalnya
untuk meningkatkan mutu pada program penunjang sumber belajar, sekolah menambah
sarana belajar yaitu pengadaan bangku dan meja siswa, pengdaan bangku dan meja
guru, kursi meja TU, menambah sumber belajar (buku penunjang kelas, penambahan
buku BOS), alat peraga (kaset CD Bahasa Indonesia, kaset CD Tari, dan kaset
biasa), dan menambah media belajar (komputer, Tape recorder, Mic upacara
bendera, dan laptop). Contoh program yang lain antara lain peningkatan sarana olahraga,
pramuka dan kesenian, program peningkatan sarana perpustakaan, dan program
peningkatan nilai-nilai keagamaan. Untuk lebih jelasnya, observer melampirkan
rencana anggaran program peningkatan mutu.
8. Perumusan
sasaran mutu baru
Untuk perumusan sasaran
mutu baru, SD Saraswati 2 Denpasar mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, misalnya perkembangan pendidikan, tuntutan masyarakat sekitar,
kemampuan siswa itu sendiri, dan tuntutan sekolah di jenjang yang lebih tinggi.
3.
Administrasi Kepegawaian
Dari hasil observasi yang dilakukan di
SD
Saraswati 2 Denpasar, administrasi kepegawaiannya dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Rencana kebutuhan guru dan pegawai dan
usulan pengadaan guru dan pegawai sepenuhnya berada
dalam penguasaan yayasan. Usulan
kenaikan gaji
disesuaikan dengan gaji pegawai negeri. Usulan kenaikan pangkat dan golongan kenaikan pangkat
dan golongan disesuaikan dengan
masa kerja dan pendidikan, hal ini diatur oleh pihak yayasan. Guru dinilai oleh yayasan dan buku dipegang
oleh yayasan.
Daftar urutan pangkat golongan / daftar urutan
kepangkatan
tercantum pada papan keadaan guru dan pegawai. Guru dinilai oleh yayasan dan buku daftar
penilaian pekerjaan dipegang oleh yayasan. SD Saraswati 2 Denpasar
juga memiliki buku cuti guru dan pegawai, surat permintaan pensiun, surat permintaan pembayaran pensiun, daftar presensi guru dan data kepegawaian, data kepegawaian, kartu pribadi guru dan pegawai.
Pada dasarnya hal-hal
yang menyangkut administrasi kepegawaian sepenuhnya dibawah monitoring dan
pengawasan yayasan.
Peran
yayasan:
a. Sebagai supervisior: yaitu yayasan bertugas
sebagai pengembang dan memperbaiki kinerja dan program-program SD yang diampu.
b. Sebagai administrator: disisni peran yayasan
sebagai monitoring dan pengontrol dalam kegiatan administrasi dari SD yang
diampu. Yayasan layaknya sebagai UPTD Kecamatan yang membawahi SD di sekolah
negeri. Yayasan merupakan puncak dari pengumpulan laporan keuangan dari tiap SD
c. Yayasan berperan sebagai komite sekolah, berhak ikut mengawasi serta
turut andil peran serta dalam kegiatan penentuan kebijakan sekolah.
4.
Administrasi
Keuangan
Administrasi
keuangan pada SD Saraswati 02 terbilang lengkap dan teroganisir dengan baik.
Untuk masalah administrasi keuangan SD Saraswati 02 diserahkan pada tata usaha
adapun. Pada awal tahun SD Saraswati 02 membuat rencana anggaran kegiatan
sekolah yang berisi pemasukan dan pengeluaran dana.
Sumber
dana SD Saraswati 02 berasal dari :
1.
Bantuan
Sumber dana yang berasal dari bantuan
ini meliputi : BOS, PEMDA, dana hibah yang diperoleh dari Provinsi dan Kota.
2. Yayasan/Komite
Sumber dana ini diperoleh dari wali murid berupa SPP
tiap bulan yang nantinya akan masuk dalam keuangan yayasan.
Mengenai
perincian penggunaan dana di SD Saraswati 02 dana yang berasal dari BOS lebih
ditekankan pada belanja barang untuk keperluan belajar mengajar peserta didik.
Dana BOS ini tidak diuangkan akan tetapi langsung diterima dalam bentuk barang.
Sedangkan dana yang berasal dari wali murid masuk dalam yayasan dan digunakan
untuk belanja pegawai. Contohnya untuk memberi gaji pada guru honorer.
0 komentar:
Post a Comment