Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Tuesday, 17 June 2014

Contoh Laporan Penerapan MBS di Sekolah



 C. PENERAPAN MBS DI SD SARASWATI 2 DENPASAR
       Kegiatan KKL di Bali dilaksanakan kurang lebih selama 5 hari. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 11 Novermber – 15 November 2010. Pada makalah ini, kegiatan yang dilakukan selama KKL adalah mencari dan menggali tentang pelaksanaan MBS di SD Saraswati 2 Denpasar. Seperti yang dikemukakan pada rumusan masalah yang pertama, karakteristik MBS mencakup beberapa hal. Berdasarkan hasil dari observasi penerapan MBS di SD Saraswati 2 Denpasar, karakeristiknya dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.      Program Pengajaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada salah satu guru yang tepatnya di kelas I C yang berjumlah 50 siswa, yaitu 21 perempuan dan 29 laki-laki dapat diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran, guru sudah  menggunakan RPP yang berstandar proses. Pada proses pembelajarannya sudah berjalan secara efektif yang didukung dengan fasilitas yang memadahi. Lingkungan sekolahpun mendukung yaitu aman dan tidak bising walaupun sekolah tersebut terletak di kota.
            Kodisi ruangan kelas dan lingkunganna tertata rapi. Pada ruangan kelas terdapat beberapa papan keterangan, antara lain jadwal pelajaran, jadwal piket, papan observasi, organisasi kelas, dan bank data kelas.
            SD Saraswati 02 tidak pernah mengalami kekurangan siswa, bahkan menolak sejumlah siswa. Penolakan tersebut berdasarkan/melalui seleksi.  Ada beberapa siswa yang pindah sekolah, hal tersebut bukan dikarenakan fasilitas atu pelayanan sekolah yang kurang baik, namun pindah sekolah tersebut hanya disebabkan oleh satu alasan, yaitu mengikuti orang tua yang berpindah tugas ke daerah lain.
            SD Saraswati 02 terletak bersebelahan dengan SD Saraswati 01 yang memiliki kepala sekolah yang berbeda. Berbedanya kepala sekolah ini menyebabkan berbedanya pula sistem pengelolaan sekolah. Hal ini akan menyebabkan kemajuan yang berbeda sehingga dapat menimbulkan persaingan yang dapat menyebabkan adanya sekolah favorit.

2.      Administrasi Keuangan
Dari kegiatan observasi yang dilakukan oleh observer, diperoleh hasil sebagai berikut:

a.       Dari Pengamatan Langsung
Dari pengamatan observer, setiap kelas di SD Saraswati 2 Denpasar memiliki papan observasi, buku presensi murid dan buku presensi harian murid. Papan observasi di pajang di dinding setiap kelas, dan di isi setiap hari oleh siswa. Sedangkan buku presensi murid dan buku presensi harian murid dibawa oleh wali kelas masing-masing, dan digunakan untuk mengabsen kehadiran murid di setiap awal pelajaran dimulai.
Guru juga memiliki administrasi siswa, antara lain buku induk murid, buku presensi harian murid, daftar nilai, raport, rekap presensi bulanan, rekap murid naik kelas, catatan peserta EBTA, dan jumlah siswa menurut tingkat/kelas yang meliputi jenis kelamin, usia dan asal. Catatan peserta EBTA hanya dimiliki oleh wali kelas VI, dan selain itu dimiliki oleh masing-masing wali kelas.
Dalam administrasi kesiswaan, TU memiliki daftar calon murid baru, daftar murid baru, daftar masuk, rekap murid naik kelas, jumlah siswa menurut tingkat/kelas yang meliputi jenis kelamin, usia dan asal, rekap presensi bulanan, daftar nilai semua kelas,  catatan peserta EBTA, tanda peserta EBTA, permohonan pindah sekolah, surat keterangan pindah sekolah, dan mutasi. Semua administrasi tersebut tersimpan dan ditata rapi oleh petugas TU .
b.      Dari Wawancara
Dalam observasi, observer juga melakukan wawancara pada salah satu petugas TU. Demikian hasil wawancara tersebut:
1.    Evaluasi
Untuk mengevaluasi siswa, SD Saraswati 2 Denpasar memiliki berbagai cara, antara lain mengadakan ulangan bersama setiap 2 bulan sekali, TTS (tes tengah semester), tes semester, try out pada kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI), dan ujian praktek pada kelas VI.
2.    Perumusan visi, misi dan tujuan sekolah
Dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah, SD Saraswati 2 Denpasar melakukan rapat  yang dihadiri oleh para guru, petugas TU dan dipimpin oleh kepala sekolah. Tujuan sekolah disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dan masyarakat sekitar.
3.    Identifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk pencapaian sasaran
Untuk mengidentifikasi fungsi yang diperlukan untuk pencapaian sasaran, SD Saraswati 2 Denpasar menentukan siapa/apa yang terlibat, fungsi dalam pencapaian sasaran, keadaan ideal serta keadaan nyata.
4.    Analisis SWOT
Dalam analisis SWOT, SD Saraswati 2 Denpasar mempertimbangkan berbagai fungsi dan faktor yang mendukung PBM, keadaan ideal, dan keadaan nyata untuk mencari alternatif pemecahan masalahnya.
5.    Pemecahan masalah
Untuk pemecahan masalah, SD Saraswati 2 Denpasar memperhatikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya untuk kenudian dicari pemecahannya. Misalnya untuk mencapai target rata-rata nilai Matematika 8,50 SD Saraswati 2 Denpasar memiliki alternatif pemecahannya, antara lain:
Dari faktor internal:
a.       Memberikan bimbingan untuk guru Matematika setiap kelas.
b.      Mengadakan roling bagi guru kelas yang menguasai Matematika.
c.       Mengadakan KKG untuk metode mengajar.
d.      Mengadakan bimbingan dan penyuluhan.
e.       Mengefektifkan waktu belajar dengan tambahan jam belajar sore hari dan mengadakan latihan soal-soal Matematika.
f.       Memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu.
Dari faktor eksternal:
a.       Memberikan bimbingan dan penyuluhan.
b.      Mengadakan pendekatan dengan orang tua.
c.       Mengefektifkan belajar kelompok dan memperbanyak pekerjaan rumah.
Untuk lebih lengkapnya observer melampirkan tabel identifikasi fungsi SD Saraswati 2 Denpasar.
6.    Evaluasi dan monitoring pelaksanaan
Evaluasi dan monitoring pelaksanaan dilakukan oleh kepala sekolah dan semua pihak yang berkepentingan, antara lain masyarakat, tokoh masyarakat, dan guru.
7.    Rencana peningkatan mutu
Rencana peningkatan mutu di SD Saraswati 2 Denpasar melalui program-program tertentu. Misalnya untuk meningkatkan mutu pada program penunjang sumber belajar, sekolah menambah sarana belajar yaitu pengadaan bangku dan meja siswa, pengdaan bangku dan meja guru, kursi meja TU, menambah sumber belajar (buku penunjang kelas, penambahan buku BOS), alat peraga (kaset CD Bahasa Indonesia, kaset CD Tari, dan kaset biasa), dan menambah media belajar (komputer, Tape recorder, Mic upacara bendera, dan laptop). Contoh program yang lain antara lain peningkatan sarana olahraga, pramuka dan kesenian, program peningkatan sarana perpustakaan, dan program peningkatan nilai-nilai keagamaan. Untuk lebih jelasnya, observer melampirkan rencana anggaran program peningkatan mutu.
8.    Perumusan sasaran mutu baru
Untuk perumusan sasaran mutu baru, SD Saraswati 2 Denpasar mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, misalnya perkembangan pendidikan, tuntutan masyarakat sekitar, kemampuan siswa itu sendiri, dan tuntutan sekolah di jenjang yang lebih tinggi.

3.      Administrasi Kepegawaian
          Dari hasil observasi yang dilakukan di SD Saraswati 2 Denpasar, administrasi kepegawaiannya dapat dijabarkan sebagai berikut:
                        Rencana kebutuhan guru dan pegawai dan  usulan pengadaan guru dan pegawai sepenuhnya berada dalam penguasaan yayasan. Usulan kenaikan gaji disesuaikan dengan gaji pegawai negeri. Usulan kenaikan pangkat dan golongan kenaikan pangkat dan golongan disesuaikan dengan masa kerja dan pendidikan, hal ini diatur oleh pihak yayasan. Guru dinilai oleh yayasan dan buku dipegang oleh yayasan. Daftar urutan pangkat golongan / daftar urutan kepangkatan tercantum pada papan  keadaan guru dan pegawai. Guru dinilai oleh yayasan dan buku daftar penilaian pekerjaan dipegang oleh yayasan. SD Saraswati 2 Denpasar juga memiliki buku cuti guru dan pegawai, surat permintaan pensiun, surat permintaan pembayaran pensiun, daftar presensi guru dan data kepegawaian, data kepegawaian, kartu pribadi guru dan pegawai.
                        Pada dasarnya hal-hal yang menyangkut administrasi kepegawaian sepenuhnya dibawah monitoring dan pengawasan yayasan.
Peran yayasan:
a.       Sebagai supervisior: yaitu yayasan bertugas sebagai pengembang dan memperbaiki kinerja dan program-program SD yang diampu.
b.      Sebagai administrator: disisni peran yayasan sebagai monitoring dan pengontrol dalam kegiatan administrasi dari SD yang diampu. Yayasan layaknya sebagai UPTD Kecamatan yang membawahi SD di sekolah negeri. Yayasan merupakan puncak dari pengumpulan laporan keuangan dari tiap SD
c.       Yayasan berperan sebagai  komite sekolah, berhak ikut mengawasi serta turut andil peran serta dalam kegiatan penentuan kebijakan sekolah.

4.      Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan pada SD Saraswati 02 terbilang lengkap dan teroganisir dengan baik. Untuk masalah administrasi keuangan SD Saraswati 02 diserahkan pada tata usaha adapun. Pada awal tahun SD Saraswati 02 membuat rencana anggaran kegiatan sekolah yang berisi pemasukan dan pengeluaran dana.
Sumber dana SD Saraswati 02 berasal dari :
1.         Bantuan
Sumber dana yang berasal dari bantuan ini meliputi : BOS, PEMDA, dana hibah yang diperoleh dari Provinsi dan Kota.
2.      Yayasan/Komite
Sumber dana ini diperoleh dari wali murid berupa SPP tiap bulan yang nantinya akan masuk dalam keuangan yayasan.
Mengenai perincian penggunaan dana di SD Saraswati 02 dana yang berasal dari BOS lebih ditekankan pada belanja barang untuk keperluan belajar mengajar peserta didik. Dana BOS ini tidak diuangkan akan tetapi langsung diterima dalam bentuk barang. Sedangkan dana yang berasal dari wali murid masuk dalam yayasan dan digunakan untuk belanja pegawai. Contohnya untuk memberi gaji pada guru honorer.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Contoh Laporan Penerapan MBS di Sekolah Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda