Pelaksanaan
bimbingan dan konseling
Dari
hasil kegiatan wawancara dan pengamatan yang telah dilaksanakan pada kegiatan
Kulian kerja Lapangan tanggal menunjukkan bahwa di SD Dwijendra Denpasar sudah
dilaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan BK belum terprogram
secara intens, bimbingan dan konseling yang dilaksanakan mengacu pada tindakan
dalam penanganan masalah yang timbul. Ada beberapa hal yang menjadi sorotan
dalam pelaksanaan BK di SD Dwijendra, antara lain :
Pihak-pihak
yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
Dalam
pelaksanaannya, kegiatan BK di SD Dwijendra dipegang oleh guru kelas
masing-masing. Guru kelas menjadi tonggak dalam menangani permasalahan yang ada
di sekolah terutama di kelas. Karena pihak yang mengetahui secara mendalam
karakteristik siswa.
Akan
tetapi untuk masalah yang timbul di luar kelas, pelaksanaan bimbingan dan
konseling cenderung fleksibel bisa dilakukan oleh siapapun. Dari hasil
wawancara dengan guru kelas tiga. Bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling
yang fleksibel ini misalnya dapat dilakukan oleh penjaga sekolah maupun tukang
kebun atau pihak sekolah yang secara langsung melihat kejadian atau
permasalahan tersebut. Ketika seorang tukang kebun sekalipun yang mendapatkan
suatu permasalahan dari seorang anak, maka ia berkewajiban untuk melaporkannya
kepada guru atau wali kelas sehingga dapat segera ditindak lanjuti. Sedangkan
pelaksanaan bimbingan dan konseling di luar sekolah diserahkan pada orang tua
murid masing-masing. Hal ini menjadi bentuk kerjasama diantara orang tua dan
pihak sekolah.
Program
bimbingan dan konseling.
Dari
hasil wawancara, bahwa tidak ada program khusus berkaitan dengan pelaksanaan
proses bimbingan dan konseling di SD Dwijendra. Pelaksanaannya tidak terjadwal
dalam kurikulum atau terprogram secara sistematis. Tidak ditentukan jadwal
tertentu sebagai implementasi pelaksanaannya.
Akan
tetapi pelaksanaan BK di SD Dwijendra dilakukan secara langsung, yaitu jika ada
anak yang bermasalah ditangani secara langsung untuk mendapatkan jalan keluar.
Hal ini juga disebabkan karena sampai saat ini permasalahan yang timbul dari
murid masih termasuk permasalahan yang ringan dan dapat langsung di selesaikan
oleh guru.
Karakteristik
Bimbingan dan Konseling di SD Dwijendra
Kekarakteristikan
bimbingan dan konseling di SD Dwijendra ini terkait dengan program sekolah
sendiri yang memiliki latar belakang sebagi sekolah dengan dasar pengembangan
diri.
Dari
latar belakang sekolah ini menimbulkan kekarakteristikan sekolah, dimana setiap
siswa diberikan suatu arahan tersendiri dalam pengembangan diri sesuai bakat
maupun minatnya. Bakat dan minatnya sendiri dapat disalurkan dalam kegiatan
ekstrakurikuler pada hari sabtu. Hari sabtu dikhususkan untuk pelaksanaan
ekstrakulikuler di luar jam akademik yang berlangsung dari senin sampai jum’at.
Dalam
hal ini, SD Dwijendra lebih mengutamakan pada pengembangan karakter siswa,
yaitu yang berkaitan dengan ketakwaan, disiplin, dan manajemen diri yang
bertujuan untuk membentuk siswa yang pontar sekaligus berperilaku baik.
Supervisi
pelaksanaan bimbingan dan konseling
Pada
dasarnya guru kelaslah yang memonitoring langsung aktivitas siswa, karena guru
kelaslah yang lebih sering bertemu dengan siswa, sehingga guru kelaslah yang
mampu mengetahui masalah siswa maupun penangannya kepada siswa. Terkait dengan
hasil dari pelaksanaan BK itu sendiri dilaporkan kepada kepala sekolah. Untuk
menjadikan gambaran pelaksanaannya serta menjadi gambaran dalam penanganan
sekolah. Hal ini secara langsung berkaitan dengan tugas kepala sekolah sebagai
superivisi dalam memberikan pengawasaan pada setiap kegiatan.
Orientasi
Bimbingan secara individu
Pelaksanaan
bimbingan di SD Dwijendra lebih cenderung pada pemberian bimbingan secara
individu. Hal ini terkait dengan pendekatan yang dilakukan secara personal.
Diantaranya pemberian motivasi pada siswa yang memiliki keterlambatan atau
kesulitan dalam bidang akademik maupun masalah yang sedang terjadi pada siswa
di luar pelajaran. Dimaksudkan agar pelaksanaannya tepat guna.
PELAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
Pelayanan
bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru kelas mencakup :
Pelayanan
bimbingan dan konseling
Dalam
pelayanannya setiap guru kelas berusaha untuk memberikan pelayanan semaksimal
mungkin kepada peserta didik. Hal ini terwujud pada pelaksanaan bimbingan
konseling dilakukan secara tuntas sampai diperoleh jalan keluar. Pelayanannya
dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari nasehat, peringatan dan terakhir
pemanggilan orang tua.
Kendala-kendala
yang dihadapi serta tindak lanjutnya.
Dalam
memberikan pelayanan bimbingan dan konseling terdapat beberapa kendala
meskipun tidak tergolong berat. Hal ini terkait dengan latar belakang siswa
yang bervariasi. Kendala yang ada antara lain adanya perbuatan yang sering
diulangi oleh siswa, maupun siswa yang tidak cukup sekali diberikan bimbingan.
Dalam penanganannya sendiri guru memberikan kesabaran sebagai wujud konsistensi
guru dalam memebrikan pelayanaan terbaik.
Pendekatan
yang dilakukan dalam memberikan bimbingan dan konseling
Dalam
memberikan bimbingan dan konseling, guru kelas terutama melakukan pendekatan
secara interpersonal, melalui pendekatan ini diharapkan siswa dapat lebih
terbuka sehingga guru dapat memberikan solusi yang tepat. Selain itu pendekatan ini diharapkan dapat
mengurangi kesan menghakimi, sehingga anak tidak cenderung takut terlebih dulu
yang pada akhirnya anak kurang terbuka.
Kegiatan
pendukung pelaksanan bimbingan dann konseling
Karena
SD Dwijendra berlandaskan pada pendidikan karakter dan pengembangan diri setiap
siswa. maka kegiatan pendukung yang diberikan sekolah seperti pengkhususan hari
sabtu untuk ekstrakulikuler. Sehingga pada hari sabtu ini siswa dapat mengikuti
salah satu ekstrakulikuler yang diminati sesuai dengan minat dan bakat
masing-masing. Hal ini sebagai wujud implementasi pelaksanaan bimbingan dan
konseling di bidang pengembanga personal.
Evaluasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling
Secara
garis besar tidak ada pemberian evaluasi khusus dalam hal ini pengalokasian
waktu dalam pelaksanaan evaluasi. Pemberian evalusi dilakukan setiap saat
melalui pengamatan yang dilakukan guru kepada siswa. melalui catatan-catatan
khusus mengenai sikap setiap siswa. Sehingga setiap guru kelas memiliki satu
buku khusus yang digunakan untuk menuliskan permasalahan yang terjadi pada
siswa serta hal-hal lain yang harus diperhatikan tentang kegiatan siswa
0 komentar:
Post a Comment