Pembelajaran Inovatif (PAKEM)
Hasil pengamatan yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang
di laksanakan di SD Dwi Djendra. Ada beberapa aspek berkaitan dengan penerapan
PAKEM di SD tersebut antara lain :
Peran
Guru
Sebagai
fasilitator
Di
SD Dwijendra sejauh yang observer lihat guru sudah memfasilitasi seluruh
kegiatan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka. Hal ini terlihat guru
hanya berperan membimbing dan memancing siswa untuk berusaha menyusun
pengetahuan sendiri.
Guru
sebagai motivator
Di
SD ini guru sudah dibekali untuk mengutamakan pemenuhan pelayanan kepada siswa
jadi proses memotivasi siswa untuk terus berkembang.
Guru
sebagai informator
Sekiranya
hampir semua guru adalah informator yakni menyampaikan informasi dalam hal ini
terkemas dalam materi pembelajaran, begitu pula yang terjadi di SD Dwijendra.
Guru
sebagai transformator
Transformator
dalam hal ini menerjemahkan nilai-nilai
yang dianggap baik, lebih jelasnya mengkongkritkan nilai budaya yang tadinya
berbentuk sebuah konsep, kegiatan ini terlihat dalam perikehidupan sekolah
dimana guru memberi salam pada kami dan diikuti anak didiknya.
Guru
sebagai Transmitor
Transmitor
dalam hal ini guru meneruskan sistem nilai. Hal ini juga terlihat misalnya
peraturan yang ada di masyarakat, oleh sekolah berusaha diwariskan kepada
peserta didik misalnya untuk melestarikan bahasa bali anak-anak diajarkan
bahasa bali.
Guru
sebagai organisator
Guru
sebagai organisator mengandung arti guru menciptakan lingkungan yang layak
untuk kegiatan pembelajaran. di SD Dwijendra guru sudah secara penuh
menjalankan standart proses. Baik eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sudah
dijalankan, dan juga penerapan pengelolaan kelas, misalnya untuk memfokuskan
anak, guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama-sama, kemudian mengurangi
hukuman dan memperbanyak hadiah.
Inovator
Guru
sebagai inovator, guru sebagai penemu. Guru harus bisa menemukan atau membuat
beragam tekhnik metode untuk menyampaikan materi agar kegiatan pembelajaran
tidak membosankan. sejauh yang saya lihat di SD Dwijendra proses invention
masih sangat kurang karena lebih ke penerapan tekhnik metode yang sudah ada.
Peran
Siswa
Dalam proses belajar mengajar di SD
Dwijendra, peran siswa sangat terlihat aktif. Dimana dalam proses belajar siswa
ada yang mengajukan pertanyaan yang berupa perihal materi, ada yang menjawab
pertanyaan dari guru, dan ada juga yang berpendapat. Proses pembelajaran siswa
juga sangat terlihat aktif melalui adanya diskusi antar siswa yang membahas
materi pelajaran. Siswa juga dapat memecahkan sebuah permasalahan yang
dilontarkan oleh guru saat proses belajar mengajar.
Keaktifan siswa tidak hanya terlihat
dalam menjalani proses belajar mengajar, keaktifan siswa SD Dwijendra juga
terlihat diluar jam kegiatan belajar mengajar seperti adanya siswa yang
melakukan berbagai macam kegiatan
seperti ektrakurikuler sesuai minat, adanya siswa yang datang ke ruang
perpustakaan pada saat jam istirahat.
Antusias dan perhatian siswa juga
terlihat tinggi di sekolah. Hal ini dapat terjadi karena lingkungan dan kondisi
sekolah yang sesuai untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dari segi letak
sekolah sendiri jauh dari pusat keramaian, lingkungan yang bersih yang membuat
siswa nyaman dalam menjalani proses belajar mengajar, serta adanya media
pembelajarn yang secara umum dapat dikatakan lengkap sehingga proses
pembelajaran akan terlihat lebih menarik bagi siswa dan membuat siswa terlihat
tidak terbebani dalam menjalani proses pembelajaran.
Dari uraian diatas dapat dikatakan
peran siswa di SD Dwijendra sangat dominan. Hal ini dilihat dari proses
pembelajaran yang terjadi pada waktu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan
diluar jam kegiatan belajar mengajar yang semuanya berjalan dengan lancar tanpa
adanya hambatan ataupun masalah dalam prosesnya.
Kurikulum
Kurikulum
yang digunakan di SD Dwijendra yaitu Pendidikan Kurikulum Berbasis Teknologi
Penerapan. Dalam pelaksanaan pembelajarannya setiap guru menggunakan RPP PAKEM
yang isinya sudah menggunakan standar proses yang terdiri dari Eksplorasi,
Elaborasi dan Konfirmasi. Eksplorasi berisi cara guru dalam menerapkan materi
untuk menggali potensi siswa dengan menggunakan berbagai macam metode.
Elaborasi berisi pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir, misalnya
dengan cara diskusi. Sedangkan dalam Konfirmasi guru memberikan umpan balik
dari kesimpulan hasil diskusi kelompok yang sudah dilaksanakan oleh siswa.
SD
Dwijendra memanfaatkan sumber belajar berupa internet, karena SD tersebut
menganut pendidikan kurikulum berbasis teknologi terapan. Namun dalam
pembelajarannya sekolah tetap menggunakan berbagai macam buku sebagai sumber
belajarnya. Selain itu guru juga berfungsi sebagai sumber belajar karena salah
satu tugas guru yaitu sebagai fasilitator bagi siswanya.
Selain
sumber belajar yang sudah disebutkan di atas, dalam pembelajaran di SD yang
sudah tercantum dalam kurikulum sekolah, lingkungan juga digunakan sebagai sumber
belajar. Misalnya saja pada mata pelajaran sains dan matematika, terlihat
lingkungan digunakan sebagai sumber belajar yaitu siswa mengamati dan
menuliskan beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar (sains)
kemudian siswa dapat menghitung jumlah dari setiap jenis makhluk hidup yang
mereka temukan (matematika) yang masuk dalam pembelajaran tematik.
Tambahan
jam pelajaran dilakukan jika memang dirasa diperlukan. Tambahan jam pelajaran
di SD Dwijendra dilaksanakan setiap hari senin sampai dengan jum’at mulai dari
jam 1 sampai jam 3. Karena hari aktif pembelajaran di SD Dwijendra dilaksanakan
dari hari senin sampai dengan jum’at, sedangkan hari sabtu digunakan untuk
kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari berbagai macam kegiatan, misalnya
tari, bahasa jepang, volly, dll.
Strategi
Pembelajaran
Penggunaan
model pembelajaran inovatif
Model
pembelajaran inovatif pembelajaran yang dikemas oleh pembelajar atas dorongan
gagasan barunya yang merupakan produk dari learning
how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar sehingga memperoleh
kemajuan hasil belajar. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung di SD Dwijendra masih kurang
maksimal dalam menggunakan pembelajaran inovatif karena dalam proses
pembelajaran masih belum terjadi banyak perubahan karena guru hanya menggunakan
metode yang umum digunakan dan belum maksimal dalam menciptakan inovasi
pembelajaran yang baru.
Penggunaan
metode yang efektif
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan di kelas dapat dilihat bahwa guru telah menggunakan pembelajaran yang
efektif karena terbukti dalam pembelajaran guru berusaha untuk menumbuhkan
motivasi anak untuk belajar dan menunjukkan unjuk kerja dan hal tersebut cukup
berhasil karena siswa terlihat sangat aktif dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran .
Pengelolaan
kelas
Di
dalam kelas tersebut terdapat 19 siswa, dalam proses pembelajaran siswa sangat
antusias dalam mengikuti pembelajaran
namun tidak terjadi keributan atau hal-hal lain yang dilakukan siswa
diluar konteks pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru telah
cukup berhasil dalam melakukan pengelolaan kelas.
Pembelajaran
terpadu
Dalam
pembelajaran di kelas guru belum melakukan keterpaduan dalam pembelajarannya
hal ini dapat terlihat saat guru mengajar, guru hanya mengajar 1 mata pelajaran
saja dan belum dipadukan dengan pelajaran lainnya.
Tata
tertib
Siswa
sangat tertib dalam mengikuti pembelajaran dan sangat patuh terhadap perintah
guru
Penilaian
Kompetensi Guru
Penguasaan
materi pelajaran sebagai dasar kemampuan guru untuk melakukan proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran di kelas III SD Dwijendra, guru sudah cukup
baik dalam menguasai materi.
Kegiatan
pembukaan dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan
kesiapan mental siswa agar termotivasi terhadap pelajaran yang akan diberikan
guru. Kegiatan ini bisa berbentuk appersepsi, pretes, atau tanya jawab terhadap
materi yang lalu atau materi yang akan diberikan. Sedangkan kegiatan penutup
adalah kegiatan terakhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran. Kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan
dengan baik.
Hampir
semua kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan tanya jawab. Hal ini
dimaksudkan agar pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat belangsung secara
timbal balik, tidak membosankan, sekaligus guru dapat memantau siswanya.
Kualitas pertanyaan guru menggambarkan kualitas jawaban siswa, oleh sebab itu
guru yang terampil dalam bertanya, akan mampu meningkatkan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran. Kompetensi membangun pertanyaan yang dimiliki guru di SD
Dwijendra ini cukup baik karena siswa sangat antusias dalam menggali ilmu
pengetahuan.
Ketrampilan
mengadakan variasi pembelajaran harus dimiliki guru dengan tujuan untuk
mengadakan variasi guna melakukan perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi rasa jenuh
dan bosan selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam aspek ini guru belum
begitu terampil mengadakan variasi pembelajaran.
Penjelasan
materi pelajaran yang mudah dipahami siswa merupakan bagian penting dalam
proses pembelajaran, oleh sebab itu guru diharapkan mampu mengorganisasikan
materi pelajaran dengan perencanaan yang sistematis, sehingga mudah dipahami
oleh siswa. Dalam aspek pemberian penjelasan materi ini guru cukup berhasil
dalam penerapannya.
Ketrampilan
mengelola kelas harus dimiliki guru dalam rangka menciptakan dan mempertahankan
situasi kelas yang kondusif dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif. Guru sudah mampu mengadakan pengelolaan yang
baik sehingga kondisi kelas sangat menyenangkan dan efektif.
Media
Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional
yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media
pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan
media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran,
namun secara umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam
penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan
dengan tema dan materi pembelajaran.
Dari
pengamatan di SD Dwijendra pada pembelajaran bahasa jepang, didapatkan data
bahwa:
No
|
Aspek
yang diamati
|
Keadaan
|
Diskripsi
hasil pengamatan
|
|
Ada
|
Tidak
ada
|
|||
1
|
Audio
|
-
|
|
Di
kelas tidak ditemukan media pembelajaran audio. (Disesuaikan dengan tema
pembelajaran)
|
2
|
Visual
|
|
-
|
Di
kelas menggunakan media pembelajaran visual.
|
3
|
Audio
visual
|
-
|
|
Dikelas
tidak ditemukan media pembelajaran audio visual.(disesuaikan dengan tema
pembelajaran)
|
4
|
Alat
peraga
|
|
-
|
Guru
menggunakan alat peraga berupa:
Kartu
huruf kanji beserta artinya.
Macam-macam
gambar (kebudayaan dan kenampakan alam).
|
Evaluasi Pembelajaran
Dalam
melakukan evaluasi pembelajaran di SD Dwijendra lebih diutamakan pada proses
pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang pertama yaitu guru
melakukan pre tes misalnya sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung guru
memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang dipelajari
pada pertemuan sebelumnya yang bertujuan untuk mengingat materi sebelumnya.
Kemudian pada proses pembelajaran guru
memberikan kuis dengan cara melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa yang berhubungan dengan materi yang sedang di kaji kemudian siswa yang
mau menjawab mengangkat tangan dan guru
yang menunjuk siapa yang menjawab
sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi aktif dan itu memudahkan
guru dalam penilaian proses.
Di
SD Dwijendra pembelajaran berpusat pada siswa, oleh karena itu akan terlihat
mana siswa yang aktif dan yang kurang aktif. Pada setiap akhir proses belajar
mengajar guru selalu memberikan
soal-soal pengayaan untuk lebih mendalami materi-materi yang telah dipelajari.
Apabila pada penilaian akhir ada siswa yang nilainya masih kurang, maka
siswa-siswa yang nilainya masih kurang dikumpulkan kemudian diberikan bimbingan
secara khusus, sehingga siswa dapat mengejar siswa yang lain. Tetapi pada
dasarnya siswa di SD Dwijendra ini kemampuan intelektualnya menengah ke atas,
karena pada awal memasuki SD ini semua siswa melakukan tes IQ untuk mengetahui
kemampuan siswa sehingga guru lebih mudah dalam mengidentifikasi siswa dan
melakukan tindak lanjut.
0 komentar:
Post a Comment