BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari
masyarakat Indonesia
setiap hari dilingkupi oleh kegiatan perempuan yang berperan penting dalam
kehidupan.
Untuk lebih memahami bagaimana
peran-peran penting perempuan maka dibuatlah Karya Tulis Ilmiah ini untuk
mempublikasikan masalah-masalah yang ada.
Selain itu karya tulis ini guna
mengenalkan apa arti pentingnya perempuan bagi kehidupan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini adalah
:
1. Bagaimana peran
perempuan di balik teropong kehidupan?
2. Apakah yang dimaksud
perempuan berperan ganda?
3. Apakah peran
perempuan sebagai ibu rumah tangga?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan karya tulis
ini adalah :
1.
memperkenalkan
perempuan
2.
mengetahui
peran penting perempuan dalam kehidupan
D.
Manfaat Penulisan
Dengan penulisan
karya tulis ilmiah, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat dalam
memunculkan kesadaran akan pentingnya peranan perempuan, sehingga masyarakat
tidak akan memandang sebelah mata apalagi menyia-nyiakan kaum perempuan. Selain
itu dengan penulisan ini Penulis berharap dapat memberikan masukan atau solusi
atas masalah yang dilakukan laki-laki dan perempuan meski untuk pemenuhan
kebutuhan hidup, pemuasan diri, dan kebahagiaan dalam rumah tangga. Perempuan
memiliki arti penting di balik teropong kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Perempuan
Kata
“Perempuan” sering dibedakan dengan kaum laki-laki atau hal yang membedakan
dari segi fisiologis. Sejak lahir, pada umumnya diperkuat oleh struktur
kebudayaan yang ada; khususnya oleh adat istiadat dan pengaruh-pengaruh
pendidikan. Pengaruh kultural yang mengarah pada perkembangan pribadi perempuan
menurut satu pola hidup dan satu ide tertentu.
Bentuk
jasmani perempuan itu berbeda dengan laki-laki. Perbedaan-perbedaan ini akan
tetap ada, walaupun struktur sosial di dunia dan norma-norma tradisional
berubah. Eksistensi perempuan mencakup cara keberadaan jasmani dan rohaninya;
termasuk cara perempuan menghayati dan menyadari hakikat dirinya dan makna
pribadinya; yaitu antara lain memahami relasi dirinya dengan dunia sekitar,
dengan segala isinya, dan dengan sesama manusia. Jelasnya, cara menghayati
keadaan dirinya di dunia dengan segala aspeknya. Selaku manusia, perempuan juga
merupakan suatu kemandirian. Jadi setiap perempuan tidak secara otomatis saja
hadir di dunia. Akan tetapi ia harus memperjuangkan adanya atau dirinya (her
being), dan membangun realitas hidupnya, untuk mengembangkan dirinya.
Keadaan dirinya atau hidupnya itu bukan hanya merupakan “pemberian” saja akan
tetapi lebih merupakan satu proyek yang harus dilaksanakan dan diselesaikan
sendiri. Oleh sebab itu keberadaan perempuan, merupakan karunia Ilahi,
sekaligus juga merupakan proyek yang
harus diselesaikan sendiri.
Perempuan
adalah pribadi sosial, yaitu pribadi yang memerlukan antar relasi jasmaniah dan
psikis dengan manusia lain. Perempuan juga ingin dicintai, ingin dihargai dan
diakui, ingin dihitung dan mendapat status dalam kelompoknya. Pembentukan diri
perempuan yang paling subur dan paling kaya ialah dengan jalan: mau membuka
diri sendiri bagi yang lain, dan berusaha untuk membahagiakan orang lain.
Sebagai tujuan final hidupnya ialah; tidak terlampau mementingkan diri sendiri,
dan ikut memikirkan kebahagiaan yang ada di lingkungannya.
Ciri khas
perempuan lainnya yang disebut-sebut baik oleh orang awam maupun oleh pelajar
ialah: memelihara. Sifat ini kemudian dikembangakan menjadi tuntutan etis,
sebab bersumber pada cinta-kasih tanpa pamrih, disertai pengorbanan (sering
juga pengorbanan diri).
B.
Perempuan Berperan Ganda
Menurut
pendapat Kartini (dalam Susanti, 2003) mendefinisikan peranan perempuan dalam
dua bentuk, yaitu perempuan yang berperan di bidang domestik dan perempuan
karier, sesuai dengan penjelasannya sebagai berikut: Yang dimaksud dengan tugas
domestik adalah perempuan yang hanya bekerja di rumah saja sebagai isteri yang
setia. Sedangkan yang dimaksud dengan perempuan karier adalah apabila ia
bekerja di luar, maupun bekerja secara profesional karena ilmu yang didapat
atau karena keterampilannya.
Sedangkan
menurut Rowatt dan Rowatt (dalam Wanaddito, 2005), peran ganda dapat diartikan
yaitu peranan di samping sebagai pengelola rumah tangga tetapi juga mengerjakan
pekerjaan nafkah (publik). Dengan kata lain, kesempatan bagi perempuan untuk
bekerja di luar rumah dengan tetap mengutamakan tugas utamanya dalam rumah
tangga.
Jadi yang
dimaksud dengan perempuan yang berperan ganda adalah perempuan yang berperan di
bidang domestik dan di bidang publik. Peran di bidang domestik yaitu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan di dalam rumah, sedangkan di
bidang publik yaitu mengerjakan pekerjaan untuk mencari nafkah yang dikerjakan
baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
- Peran sebagai Ibu Rumah Tangga
Menurut
Gunarsa dan Gunarsa (2004:253-255) perempuan memiliki beberapa peran antara
lain sebagai berikut:
a. Perempuan perlu
mencari dan membentuk identitasnya
sebagai perempuan. Perlu mempersiapkan diri dengan meningkatkan
kemampuan, keterampilan yang memantapkan perannya dalam masyarakat maupun dalam
keluarga.
b.
Perempuan bisa berperan dalam menetapkan
pengetahuan dan menyalurkan emosi dalam perjuangan hidup. Membuktikan
identitasnya sebagai kaum hawa, yang tidak selalu lemah bahkan dalam hal-hal
tertentu, bisa kuat seperti laki-laki.
c.
Perempuan sebagai anggota keluarga berperan
ganda:
1. Perempuan sebagai
anggota keluarga, yaitu memberi inspirasi tentang gambaran arti hidup dan
peranannya sebagai perempuan dan anggota keluarga.
2. Perempuan sebagai isteri,
yaitu membantu suami dalam menentukan nilai-nilai yang akan menjadi tujuan
hidup yang mewarnai hidup sehari-hari
dan keluarga. Peran perempuan dalam hal ini adalah:
a) Menjadi kekasih
suami.
b) Menjadi pengabdi
dalam membantu meringankan beban suami.
c) Menjadi pendamping
suami, bila perlu membina relasi-relasi dalam pelaksanaan tanggung jawab
sosial, menghadapi, mengatasi masalah baik diatasi sendiri atau bersama-sama.
d) Menjadi manajer
keuangan yang dilimpahkan oleh suami.
3. Perempuan sebagai
pencari nafkah
Perempuan
untuk mencapai kepuasan diri bisa menunjukkan kemampuannya dengan bekerja.
Perempuan yang berambisi tinggi sesudah menikah bisa juga ingin tetap mengejar
karier. Pada kenyataannya ada perempuan yang perlu bekerja di luar rumah atau
di dalam rumah untuk meringankan beban suami atau untuk mengamalkan
kemampuannya setelah mempelajari sesuatu yang memberi kepuasan tersendiri,
sambil menambah penghasilan keluarga.
4. Perempuan sebagai ibu
rumah tangga
a) Mengatur seluruh
kehidupan dan kelancaran rumah tangga.
b) Mengatur dan
mengusahakan suasana rumah yang nyaman.
Dalam kesibukan mengurus rumah
tangga ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
a) Tetap memperhatikan
penampilan diri di antara kesibukan-kesibukan.
b) Bahaya kejenuhan
akibat pekerjaan rutin yang monoton.
c) Perlu kreativitas
dalam mengatasi keadaan, supaya tetap bugar dan nyaman.
- Perempuan sebagai ibu bagi anak.
Peranan perempuan sebagai ibu
bagi anak dapat dicerminkan melalui:
a) Menjadi model tingkah
laku anak yang mudah diamati dan ditiru.
b) Menjadi pendidik,
yaitu memberi pengarahan, dorongan dan pertimbangan bagi perbuatan-perbuatan
untuk membentuk perilaku.
c) Menjadi konsultan,
yaitu memberi nasehat, pertimbangan, pengarahan dan bimbingan.
d) Menjadi sumber
informasi, yaitu memberikan pengetahuan, pengertian dan penerangan.
- Motivasi Kerja Perempuan Berperan Ganda
Motivasi
kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi
yang mendorong perempuan berkeluarga untuk bekerja sehingga harus meninggalkan
rumah tangga dan anggotanya untuk waktu tertentu adalah sebagai berikut:
a) Untuk menambah
penghasilan keluarga.
b) Secara ekonomis agar tidak
bergantung pada suami.
c) Untuk menghindari
rasa bosan atau untuk mengisi waktu kosong.
d) Karena terjadi
ketidakpuasan dalam pernikahan.
e) Karena memiliki minat
dan keahlian tertentu yang bisa dimanfaatkan.
f) Untuk memperoleh
status.
g) Untuk mengembangkan
diri.
C. Perempuan
Berkarier
1.
Pengertian Karier
Anoraga
(2006:64) memberikan definisi karier dalam arti sempit dan arti luas. Karier
dalam arti sempit adalah sebagai upaya mencari nafkah, mengembangkan profesi,
dan meningkatkan kedudukan. Sedangkan karier dalam arti luas adalah sebagai
langkah maju sepanjang hidup atau mengukir kehidupan seseorang. Gunarsa dan
Gunarsa (2004:238) menyatakan bahwa ada beberapa ciri mengenai pengertian
karier, yaitu:
a. Karier erat
hubungannya dengan perjalanan atau tujuan hidup seseorang yang ingin dicapai.
b. Karier berhubungan
erat dengan peningkatan status, pangkat,
jabatan, kekayaan secara berjenjang dan yang berbeda-beda antara seorang dengan
lainnya.
c. Banyak faktor yang
mempengaruhi karier seseorang, antara lain faktor keluarga yang bisa
berpengaruh negatif atau sebaliknya “positif”.
Dari berbagai definisi tentang
karier, maka dapat disimpulkan bahwa karier adalah peningkatan dan kemajuan di
dalam kehidupan, status, jabatan, pangkat, kekayaan serta kedudukan.
D.
Perempuan sebagai Ibu Rumah
Tangga
1.
Pengertian Perempuan sebagai
Ibu Rumah Tangga
Ibu rumah
tangga adalah perempuan produktif yang bekerja dalam rumah tangga demi membela
suami di dalam mendayung kehidupan berumah tangga, dalam bentuk menjaga dan
menciptakan situasi rumah tangga yang
harmonis (Miraza, 2007). Peran perempuan erat kaitannya dengan latar belakang
kebudayaan di mana perempuan itu berada dan kedudukannya dalam keluarga dan
masyarakat. Sebelum Ibu Kita Kartini berhasil membuka selubung yang menutupi
mata perempuan, perempuan mengetahui perannya hanya sebagai abdi keluarga.
Perempuan
dipingit di rumah, dipersiapkan untuk melayani suami, melahirkan anak dan
membesarkannya (Gunarsa dan Gunarsa, 2004:251-252).
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari
paparan pada bab pembahasan di depan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Perempuan dibedakan
secara segi fisiologis, perempuan adalah sosok pribadi sosial, tujuan final
perempuan adalah tidak terlampau mementingkan diri sendiri bagi yang lain, dan
berusaha untuk memikirkan kebahagiaan di sekitarnya.
2. Perempuan berperan
ganda terdiri dalam dua bentuk yaitu perempuan yang berperan di bidang domestik
dan perempuan karier.Perempuan berkarier paparannya adalah perempuan yang tidak
hanya diam, namun ikut membantu kewajiban pasangannya untuk memenuhi keinginan
serta kebutuhan.
3. Perempuan sebagai ibu
rumah tangga merupakan salah satu kewajiban seorang perempuan yang sudah
berkeluarga Ibu rumah tangga adalah perempuan produktif yang bekerja dalam
rumah tangga bagi membela suami di dalam mendayung kehidupan berumah tangga,
B. SARAN
Berdasarkan Kesimpulan di atas
Penulis mencoba memberikan saran:
1.
Dengan Kurangnya
SDM di Indonesia, perempuan harus ikut aktif.
2.
Semoga
Remaja saat ini bisa sebagai cerminan perempuan Indonesia. Kelak Perempuan Indonesia
menjadi sumber inspirasi perempuan dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gunarsa dan Gunarsa. 2004. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga.
Jakarta: Gunung Mulia.
Kartono, Kartini. 1992. Psikologi Wanita, Mengenal Wanita sebagai Ibu dan
Nenek. Bandung:
Mandar Maju.
Miraza, Naya.
2007. Tantangan Wanita Karir dan Berkeluarga.
Mutma’innah Mutia, Keajaiban
Do’a & Ridho Ibu. Jakarta
: KAWAHMEDIA,2009
Muhammad Fery, Menjadi
Muslimah Yang Dicintai Allah. Yogyakarata : ananda Publishing, 2008
BIODATA
PENULIS
Nama Lengkap :
Nurul Inayah
Tempat, Tanggal Lahir :
Jepara, 27 Oktober 1992
Asal sekolah :
MA Darul Ulum Purwogondo
Kelas :
XII
Program :
IPA
Alamat :
Jl. Sultan Agung Rt.08 Rw. 01
Telukwetan Welahan Jepara 59464
Telephone : 085 727 129
344
Email :
Nayya_aufa@yahoo.co.id
Motto : I must
be RESPECT (Religion Education
Succeding
Productive Exercise Carting Thurtful)
0 komentar:
Post a Comment