Kebutuhan pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar belakang beberapa aspek, diantaranya aspek psikologis, sosial budaya, dan paedagogis.
Latar Belakang Psikologis
Dalam proses pendidikan
di sekolah SD Saraswati 02 Denpasar, siswa sebagai subjek didik, merupakan
pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang unik,
terdapat perbedaan yang individual antara siswa yang satu dengan siswa yang
lainnya, terdapat adanya perubahan
tingkah laku sebagai hasil proses belajar. Hal tersebut merupakan beberapa
aspek psikologis dalam pendidikan yang bersumber dari siswa sebagai subjek
didik dan dapat menimbulkan berbagai masalah. Untuk itu perlu adanya upaya
pemecahan melalui layanan bimbingan dan konseling. Beberapa masalah psikologis
yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah
yaitu:
Masalah perkembangan
individu
Sejak individu terbentuk
sebagai suatu organisme hingga akhir hayatnya individu terus tumbuh dan
berkembang. Tujuan proses pertumbuhan dan perkembangan adalah mencapai
kedewasaan yang sempurna secara optimal.
Proses perkembangan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri individu maupun dari
luar. Dari dalam dipengaruhi oleh faktor bawaan dan kematangan, sedangkan dari
luar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Akan lebih baik kalau faktor-faktor
tersebut saling mendukung dan saling melengkapi. Oleh karena itu harus ada
asuhan yang terarah melalui belajar sering disebut dengan pendidikan.
Pendidikan sebagai salah
satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap
perkembangan individu. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang diberikan
kepada individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat
perkembangannya, juga daapt membantu dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
individu dengan baik.
Masalah perbedaan individu
Keunikan dari individu
mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam
aspek – aspek pribadinya, baik aspek jasmaniah maupun rohaniah.
Di sekolah SD Sarawati 02
Denpasar sering terdapat beberapa masalah
perbedaan individu misalnya ada yang siswa sangat cepat dan ada yang
lambat belajar, hal ini menimbulkan siswa mengalami kesulitan dalam penyesuaian
diri antara keunikan dirinya dengan tuntutan dalam lingkungannya, ini
disebabkan karena pada umumnya layanan pendidikan memberikan pelajaran atas
dasar ukuran umum atau rata- rata. Untuk itu diperlukan suatu layanan yang
dapat mengurangi masalah – masalah tersebut.
Beberapa aspek perbedaan
individu yang perlu mendapatkan perhatian di SD Saraswati 02 Denpasar adalah
kecerdasan, kecakapan, hasil belajar, bakat, sikap, kebiasaan, pengetahuan,
kepribadian, cita-cita, kebutuhan, minat, pola dan tempo perkembangan, ciri –
ciri jasmani, latar belakang keluarga ( lingkungan )
Masalah kebutuhan
individu
Kebutuhan merupakan dasar
timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan
untuk memenuhi kebutuhannya. Secara psikologis ada dua jenis kebutuhan dalam diri
individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Selain itu
perlu diperhatikan juga kebutuhan fisiologis, rasa aman , cinta dan dicintai,
harga diri dan aktualisasi diri
Masalah penyesuaian diri
Penyesuaian diri banyak
sekali menimbulkan berbagai masalah terutama bagi diri individu itu sendiri. SD
Saraswati 02 Denpasar sudah menempatkan sekolahnya sebagai lingkungan yang
memberikan kemudahan untuk tercapaianya penyesuaian diri yang baik.
Masalah belajar
Dalam perbuatan belajar timbul
berbagai masalah baik bagi diri pelajar maupun pengajar. Untuk itu Sd Saraswati
02 Denpasar memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi masalah yang timbul
dalam kegiatan belajar melalui program BK.
Latar Belakang Sosial
Budaya
Makin derasnya perubahan
sosial dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan membawa pengaruh besar
terhadap perkehidupan dan perkembangan anak – anak dan remaja. Untuk itu SD
saraswati 02 Denpasar bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa
agar berhasil dalam menyesuaikan diri dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya melalui program bimbingan dan konseling yang diterapkan dalam
sekolah.
Latar Belakang Paedagogis
Pendidikan diartikan
sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung
disekolah maupun diluar sekolah. Dengan kata lain kegiatan proses pendidikan
diarahkan kepada tercapainya pribadi yang berkembang secara menyeluruh yang
tidak hanya berupa kegiatan instruksional tetapi kegiatan yang menjamin setiap
anak didik mendapat layanan untuk berkembang secara optimal, akan tetapi di SD
Saraswati 02 Denpasar masih terdapat suatu pendidikan yang belum sepenuhnya
dapat membantu perkembangan anak didik secara optimal. Beberapa hal yang masih
harus ditangani secara serius yaitu adanya anak yang tinggal kelas, lambat
belajar, bersikap santai, kurang responsif, kurang percaya diri dan lain-lain.
Sehubungan dengan hal
itu, layanan bimbingan di SD Saraswati 02 Denpasar seharusnya dilaksanakan
dengan baik agar peran layanan bimbingan tersebut mencapai tujuan pendidikan
secara optimal.
Permasalahan di SD
Saraswati 02 Denpasar
Selayaknya manusia biasa,
semua manusia pasti mempunyai permasalahan. Begitu pula dengan para siswa dan
guru di SD Saraswati 02 Denpasar, mereka juga mempunyai masalah. Jika masalah
tersebut berkaitan dengan sekolah maka pihak sekolah akan berusaha
menyelesaikan masalah tersebut sampai tuntas, karena hal ini sudah menjadi
tanggung jawab sekolah.
Ada beberapa contoh
masalah yang ada di SD Saraswati 02 Denpasar, yaitu:
Masalah pada siswa SD
Saraswati 02 Denpasar
Pada tanggal 15 April
2010 siswa kelas VI B yang bernama Adityo Nugroho, Dedy Ardion dan Indra
Adiningrat keluar dari lingkungan sekolah pada saat jam sekolah tanpa izin dari
guru. Untuk mengatasi hal tersebut, guru kelas memanggil ketiga siswa untuk
diberi peringatan agar tidak keluar dari lingkungan sekolah lagi pada saat jam
sekolah. Setelah diberi peringatan, ketiga siswa tersebut tidak mengulangi
kesalahannya lagi.
Siswa yang bernama Arya
kelas VI C jarang masuk sekolah (sering absen). Untuk mengatasi masalah
tersebut pihak sekolah memanggil orang tua Arya untuk membujuk anaknya agar
rajin ke sekolah. Setelah Arya mau masuk sekolah kembali, Arya diberi kebebasan
untuk memilih tempat duduk sendiri dan teman sebangku yang disenanginya. Hal
ini dilakukan agar Arya termotivasi untuk lebih rajin masuk sekolah.
Tanggal 21 Oktober 2010,
Dwi Agus W siswa kelas VI A dipanggil ke kantor oleh guru kelas karena dia
sering mengganggu teman sekelasnya pada saat proses kegitan belajar mengajar.
Dia diberi pengarahan dari guru agar tidak mengganggu teman sekelasnya lagi.
Setelah dipanggil ke kantor Dwi agus akhirnya jera dan tidak mengulangi
perbuatannya lagi.
Bagus Arya Candra, pada
tanggal 27 Oktober 2010 melempar sampah dari lantai atas. Dia langsung
dipanggil ke ruang kepala sekolah. Di ruang kepala sekolah, dia diminta untuk
memberitahukan alasan mengapa dia membuang sampah dari lantai atas dan
diperingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Setelah mendapat peringatan
dari kepala sekolah, dia tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Masalah yang dialami oleh
Guru SD Saraswati 02 Denpasar
Pada tanggal 19 Agustus
2009, seorang guru yang bernama Nym Tina, S.Pd dianggap kurang bertanggung
jawab dalam memanfaatkan fasilitas sekolah (menggunakan internet secara
berlebihan). Oleh kepala sekolah Ibu Tina diberi saran agar lebih bertanggung
jawab dalam menggunakan fasilitas sekolah. Saran ini di mengerti dengan baik
oleh Ibu Tina.
Tanggal 13 september 2008
KD Juniati, S.Pd memberikan jawaban kepada orang tua siswa dengan nada yang
agak ketus sehingga menyinggung perasaan orang tua. Untuk mengatasi hal
tersebut, kemudian kepala sekolah memanggil orang yang bersangkutan untuk
memberikan jawaban dengan benar dan menyejukkan sehingga tidak menyinggung
perasaan. Selain itu guru tersebut juga meminta maaf kepada orang tua siswa.
Tanggal 30 September
2010, seorang guru yang bernama N. Rai Suadnyani (wali kelas II C) membentak
siswa yang bernama Amelia sehingga orang tua Amelia datang ke sekolah karena
tidak terima. Bu Suadnyani menerima kedatangan orang tua Amelia dan meminta
maaf atas apa yang telah dilakukan terhadap Amelia.
Selain contoh di atas
masih ada lagi masalah di SD Saraswati 02 Denpasar kaitannya dengan perbedaan
individu dalam proses belajar mengajar. Setiap siswa mempunyai kemampuan
belajar yang berbeda-beda antara satu siswa dengan yang lain. Ada yang proses
belajarnya cepat tapi ada juga yang proses belajarnya lambat. Hal ini menjadi
sedikit masalah bagi para guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Untuk
mengatasi hal ini guru memberikan kesempatan bagi para siswa yang lambat
belajar untuk mendapat waktu belajar yang lebih lama dari siswa yang lain.
Kejadian diatas adalah
beberapa contoh permasalahan yang ada di SD Saraswati 02 Denpasar. Menurut kami permasalahan yang ada di SD
Saraswati 02 Denpasar masih dalam taraf yang wajar. Kenakalan para siswa masih
setingkat dengan kenakalan anak SD pada umumnya. Para guru dan kepala sekolah telah
mempunyai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini guru kelas juga
berperan sebagai guru BK untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada dan untuk
memberi pengarahan dan bimbingan kepada para siswa.
0 komentar:
Post a Comment