Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Friday, 27 June 2014

Konsep Dasar PAIKEM



PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN  (PAIKEM)
A. Konsep Dasar PAIKEM
1. Dasar Pemikiran
Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada:
1. Berpusat pada peserta didik
2. Mengembangkan kreativitas peserta didik
3. Suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna
4. Prinsip pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM)
5. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan makna
6. Belajar melalui berbuat, peserta didik aktif berbuat
7. Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan
8. Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya
9. Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah

2. Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Dari kepanjangannya, PAIKEM mempunyai 5 ciri-ciri pembelajaran yaitu aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
1.      Aktif
 Pembelajaran yang aktif adalah apabila guru dapat memantau kegiatan siswa dengan baik, memberi umpan balik kepada siswa, dapat mengajukan pertanyaan menantang dan mempertanyakan gagasan siswa. Sedangkan bagi siswa, pembelajaran yang aktif adalah apabila siswa sudah berani aktif dalam bertanya, mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain.
2.      Inovatif
 Dalam pembelajaran PAIKEM, guru diharapkan dapat memunculkan sebuah inovasi baru dalam pembelajaran, baik dari segi metode, model pembelajaran maupun media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran.
3.      Kreatif
 Pembelajaran yang memuat unsur PAIKEM mengharuskan guru dapat kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran serta mengembangkan kegiatan yang beragam. Sehingga siswa nantinya tidak akan merasa bosan dalam belajar.


4.      Efektif
 Pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila guru sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan dari aspek siswa, pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila siswa sudah mampu menguasai keterampilan yang diperlukan dalam belajar.
5.      Menyenangkan
Maksud dari pembelajaran yang menyenangkan adalah ketika pembelajaran itu tidak membuat siswa menjadi takut salah, takut ditertawakan dan takut dianggap sepele. Sebaliknya, dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa untuk berani mencoba, berani bertanya, berani mengemukakan pendapat dan mempertanyakan gagasan orang lain dengan tanpa paksaan. Sehingga pada akhirnya nanti, perhatian siswa terhadap pembelajaran dan tugas-tugas yang didapatkan dari guru menjadi penuh dan berujung pada hasil belajar siswa yang meningkat.


B. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian.

C. Pelaksanaan PAIKEM di SD 22 Dauh Puri
       Dalam pelaksanaan PAIKEM, kami mengamati dari kelas tinggi dan kelas rendah, yaitu kelas satu dan kelas lima. Pada saat itu kelas satu terdapat pembelajaran Bahasa Bali sedangkan kelas lima pada pembelajaran Matematika . Demikian hasil pengamatan yang telah kami lakukan:
1.      Peran Guru dan Siswa
a.      Peran Guru
1.      Fasilitator
Dalam pembelajaran guru senantiasa memfasilitasi siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran matematika di kelas VB, guru menggunakan media jam agar siswa lebih mudah memahami materi materi derajat  waktu.
2.      Motivator
Dalam proses pembelajaran guru sudah menampakkan perilaku memotivasi siswa dalam belajar. Seperti misalnya ketika ada siswa yang maju mengerjakan soal matematika di papan tulis. Apabila jawabannya benar maka guru memberikan pujian verbal yang berupa kata-kata yakni dengan berucap “bagus sekali” atau “yak, betul”. Sedangkan apabila siswa belum benar dalam mengerjakan soal, guru  tidak langsung menyalahkan namun tetap menguatkan siswa dengan cara meminta siswa untuk mempelajari lagi materinya
.3. Informator
Dalam pembelajarannya guru senantiasa memberikan informasi tentang pengetahuan baru kepada siswa. Diantaranya  pada kelas rendah guru memberikan contoh hewan berkaki 2 dan berkaki 4 dengan bahasa bali .
4. Transformator
Sebagai transformator guru berusaha untuk menerjemahkan, memberikan contoh memperagakan sistem nilai dalam berinteraksi dengan siswa. Hal ini dapat dilihat suatu ketika siswa terjatuh saat bermain guru menolong anak tersebut. Pada kegiatan tersebut guru menerjemahkan nilai tolong-menolong dan membantu teman yang kesusahan secara langsung memberikan contoh dalam interaksinya dengan siswa.
5. Transmitor
Guru harus meneruskan nilai tersebut kepada siswa melalui keteladanan. Hal ini tampak ketika siswa terjatuh guru menolongnya. Hal ini memberi keteladanan bagi siswa mengenai pentingnya sikap tolong-menolong.
6. Organisator
Guru berperan dalam menciptakan lingkungan kelas yang baik bagi pembelajaran. Pengaturan tempat duduk yang baik dalam kelas akan menunjang terciptanya pembelajaran yang kondusif. Siswa laki-laki tidak diharuskan duduk dengan siswa laki-laki pula. Terdapat pemerataan tempat duduk bagi seluruh siswa. Guru terbukti dapat mengelola kelas dengan baik.
7. Inovator
Guru bertanggung jawab untuk berusaha memunculkan inovasi inovasi baru dalam pembelajaran. Guru sudah menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan standar proses, namun belum terlihat adanya variasi metode pembelajaran yang digunakan. Guru masih menyampaikan materi dengan porsi metode ceramah dan demonstrasi yang lebih banyak. Media yang digunakan pun belum inovatif, masih menggunakan media ala kadarnya.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah melaksanakan perannya dengan baik dalam melaksakan tugas upaya menciptakan pembelajaran yang optimal dengan pendekatan PAIKEM meskipun tidak semua semua aspek dilaksanakan dalam tiap pembelajaran, namun secara keseluruhan guru sudah mampu menciptakan suasana yang kondusif.

b.      Peran Siswa
1.      Keaktifan siswa
Mulai dari awal kegiatan sudah terlihat keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini tampak pada awal pembelajaran bahasa bali yang diawali dengan bernyanyi siswa begitu bersemangat dan antusias melakukannya. Begitu pula dalam menjawab dan berpendapat, ketika diberi soal oleh guru dan meminta untuk menjawab, maka anak-anak sangat bersemangat mengangkat jari.


2.      Siswa memberi apresiasi
Apresiasi disini siswa dapat memberikan timbal balik dalam pembelajaran. Siswa menyebutkan kembali macam-macam hewan dengan jumlah kakinua dalam bahasa bali untuk kelas satu.
4. Siswa melakukan kegiatan
Kegiatan yang dilakukan kelas satu yaitu menulis tegak bersambung macam-macam hewan berdasarkan jumlah kakinya dalam bahasa bali. Sedangkan untuk kelas lima siswa mengerjakan evaluasi yang diberkan guru.

2.      Kurikulum
a.        Penggunaan RPP
Dalam praktek mengajarnya guru-guru di SDN 22 Dauh Puri  ini dari kelas rendah sampai kelas tinggi guru sudah menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan standar proses, namun belum terlihat adanya variasi metode pembelajaran yang digunakan.
b.        Sumber Belajar
Sebagaimana materi yang diajarkan, sumber belajar berasal dari buku panduan, LKS, Guru, lingkungan masyarakat setempat, dsb.


3.      Strategi Pembelajaran
a.      Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif
Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru beberapa sudah menggunakan model pembelajaran terpadu yang saling mengaitkan antara pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain, materi sebelum dan materi yang sedang yang diajarkan, serta mengacu pada pembelajaran yang mengaitkan dengan lingkungan keseharian siswa.
b.      Penggunaan Metode yang Efektif
Dari hasil pengematan menunjukkan bahwa tidak semua kelas menggunakan metode pembelajaran yang efektif, sebagaimana dikelas satu yang masih bersifat (teacher oriented) yaitu menggunakan metode ceramah . Namun, dilain pihak pada siswa kelas  tinggi menggunakan metode yang cukup efektif dalam meningkatkan keefektifan siswa yakni dengan diskusi pada kelompok kecil.
c.       Pengelolaan Kelas
Guru berperan dalam menciptakan lingkungan kelas yang baik bagi pembelajaran. Pengaturan tempat duduk yang baik dalam kelas akan menunjang terciptanya pembelajaran yang kondusif. Siswa laki-laki tidak diharuskan duduk dengan siswa laki-laki pula. Terdapat pemerataan tempat duduk bagi seluruh siswa. Guru terbukti dapat mengelola kelas dengan baik
d.      Tata Tertib
Tata tertib yang digunakan oleh guru di kelas merupakan tata tertib yang telah ditentukan secara bersama antara siswa dan guru. Terdapat jam kedatangan siswa sehingga akan terlihat kedisiplinan siswa. Siswa duduk tertib dan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran yang dipimpin  oleh ketua kelas. Semua peraturan tersebut ditetapkan bersama sehingga siswa melakukan dengan tertib dan senang hati tanpa paksaan. 

4.      Penilaian Kompetensi Guru
1)      Penguasaan materi
Ibu Siti Kalimah selaku guru matematika sekaligus guru kelas VB sudah dapat menyampaikan materi matematika yang saat itu sedang membahas tentang “derajat waktu” dengan baik. Banyak siswa yang sudah mengerti namun ada juga beberapa siswa yang belum mengerti. Guru pun tak segan untuk mengulangi lagi penjelasannya secara lebih perlahan agar siswa tersebut dapat memahaminya.
2)      Kemampuan membuka pelajaran
Observer tidak dapat mengetahui bagaimana guru membuka pelajaran matematika saat itu dikarenakan ketika observer datang, pelajaran sudah dimulai dan observer tidak dapat mengamati bagian awal dari pembelajaran seperti pra kegiatan yang berupa salam, doa maupun kegiatan awal yang berupa pengkondisian kelas dan apersepsi yang disampaikan guru.
3)      Kemampuan bertanya
Guru sudah cukup baik dalam bertanya kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan pun mudah ditangkap dan segera direspon oleh siswa dengan cara mengacungkan tangan dan berebut menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
4)      Kemampuan mengadakan variasi pembelajaran
Kemampuan guru dalam mengadakan variasi pembelajaran belum terlihat dalam pelajaran matematika ini. Dikarenakan materi yang dibahas saat itu adalah menghitung derajat waktu, jadi guru hanya bisa menggunakan media seadanya yakni jam dinding yang ada di kelas dan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi di depan kelas. Belum terlihat pembagian kelompok dalam pelajaran matematika itu.
5)      Kejelasan dan penyampaian materi
Guru sudah terlihat jelas dalam menyampaikan materi, guru menyampaikan materi derajat waktu tersebut dengan banyak menggunakan contoh soal dan pemecahannya namun masih ada beberapa siswa yang kurang memahami materi terbukti dengan masih adanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa seputar materi tersebut.
6)      Kemampuan mengelola kelas
Kemampuan guru dalam mengelola kelas disini dapat dikatakan belum cukup baik karena guru masih membiarkan beberapa siswa untuk berbicara dan berdiskusi sendiri dibelakang kelas, walaupun hal yang didiskusikan adalah materi pelajaran, namun tidak seharusnya guru membiarkannya saja.
7)      Kemampuan menutup pelajaran
Guru terlihat sudah cukup baik dalam menutup pelajaran, dengan adanya soal-soal evaluasi yang diberikan ketika akan mengakhiri pelajaran dan menilai kemampuan pemahaman siswa dengan bertanya berapa nomor soal yang dijawab benar oleh mereka. Banyak yang menjawab benar semua, namun tidak sedikit pula yang menjawab salah banyak.
8)      Ketepatan materi pelajaran
Materi pelajaran yang disampaikan sudah tepat sesuai dengan kurikulum dan RPP yang digunakan saat itu.

5.      Media pembelajaran
a.      Audio
Di dalam kelas terlihat adanya speaker yang terpasang di sisi kanan tembok kelas, namun dalam pembelajarannya kami belum temukan adanya penggunaan media berupa audio tersebut, guru hanya berceramah seperti pembelajaran konvensional pada umumnya
b.      Visual
Di dalam kelas-kelas yang kami jumpai terdapat bahwa kelas terdapat  pajangan-pajangan gambarnya, mulai dari papan tempat duduk siswa, gambar berbagai macam anyaman, gambar makanan, hewan-hewan, gambar pemandangan, jam kedatangan siswa, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua gambar tersebut dapat membantu siswa dalam kegiatan beljar mengajar serta membantu meningkatkan kemampuan anak.
c.       Audio Visual
Di dalam kelas-kelas tersebut tidak terdapat dan guru juga tidak menggunakan media audio visual.
d.      Alat Peraga
Media yang digunakan guru sudah sesuai dengan materi yang disampaikan pada saat itu, yakni guru menggunakan media jam dinding sebagai alat peraga dalam menyampaikan materi. Akan tetapi guru mengakui bahwa seharusnya pada hari itu siswa diminta untuk membawa hasil kreasi jam dinding yang dibuat dari kertas, tetapi siswa belum dapat mengumpulkannya tepat pada hari itu. Sehingga guru belum bisa menunjukkannya pada observer. Sumber belajar yang dipakai selain dari lingkunga yakni siswa dan guru menggunakan buku paket Matematika untuk kelas V dan juga LKS.
Penggunaan media pembelajaran oleh guru di SDN 22 Dauh Puri, meskipun belum memanfaatkan media yang ada secara optimal namun pemilihannya sudah cukup tepat guna dan cukup memadai kebutuhan siswa untuk meningkatkan kemampuan dan membantu terhadap proses belajar mengajar di dalam kelas.

6.       Evaluasi Pembelajaran
a.      Pre tes
Pada pembelajarannya guru tidak menggunakan pre tes, karena guru merupakan guru kelas jadi sudah paham akan kemampuan siswa-siswanya sehingga pelaksanaan pos tes dirasa tidak perluu. Hanya saja di awal guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya baru kemudian dilnjutkan pada materi yang akan dibahas pada hari itu.
b.      Kuis
Dalam kegiatan pengamatan disana kami juga tidak mrnjumpai adanya pelaksanaan kuis pada pembelajaran.
c.       Post test
Pada pembelajarannya guru disana menggunakan penilaian proses dan hasil. Penilaian hasil disini dapat disebut juga penilaian dengan pos tes karena berada diakhir kegiatan. Hanya saja tidak dapat disebut pos tes karena tidak ada pre tes. Jadi hanya penilaian biasa.
d.      Penilaian proses
Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru berputar-putar melihat pekerjaan setiap siswanya, hal tersebut dilaksanakan dalam rangka menilai seperti apa proses kegiatan yang dilakukan siswa serta sampai mana pemahaman siswa tentang suatu materi. Selain itu, pada pembelajaran membuat kalimat penilaian proses juga dilakukan oleh guru dengan meminta siswa membacakan hasil kalimatnya sebelum tugas dan KBM selesai.

e.       Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada siswa yang mempunyai kemampuan lebih dibanding teman-teman yang lain. Pengayaan ini berupa pemberian tugas tambahan, ketika mengerjakan soal dan siswa ini selesai lebih dahulu kemudian pekerjaan siswa tersebut di nilai dan meminta siswa melanjutkan ke tugas halaman berikutnya sampai siswa lain juga selesai mengerjakan tugas yang pertama tadi.
f.       Remidial
Untuk kelas rendah, dalam remidial guru memakai sistem bahwa siswa yang kurang mampu, diberi pekerjaan rumah sampai pekerjaan yang telah dicapai oleh siswa lain di kelas, sehingga siswa yang kurang menjadi mampu mengerjakan tugas sebagaimana yang lain, hanya saja waktunya berbeda sebagai kegiatan remidial. Berbeda dengan kelas rendah, pada kelas tinggi biasa menggunakan kegiatan remidial dengan menambah jam bagi  siswa yang kurang saat jam pelajaran berakhir.





  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Konsep Dasar PAIKEM Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda