BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai calon
guru sekolah dasar, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, perlu sekali mengetahui
kondisi lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu , untuk lebih mendalami kajian
materi perkuliahan yang diberikan dosen,
mahasiswa PGSD mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang didampingi
oleh dosen pembimbing di lapangan. Disamping itu KKL bertujuan untuk mengetahui
penerapan konsep, teori, pengetahuan yang diperoleh selama di tempat KKL.
Dengan demikian, mahasiswa PGSD tidak hanya menguasai pengetahuan secara
teoritis saja tetapi dapat pula mengenal dan mengidentifikasi praktik
penerapannya dalam bentuk aktivitas yang sebenarnya.
Dengan pertimbangan di atas, kami mahasiswa PGSD FIP
UNNES mengadakan KKL untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), peran serta masyarakat (PSM), dan
penerapan pembelajaran inovatif di kelas.
Perumusan Masalah
Bagaimana konsep
dasar MBS, PSM dan Pembelajaran Inovatif ?
Bagaimana
implementasi kegiatan MBS, PSM dan
Pembelajaran Inovatif di RSDBI SDN Tulangampiang Denpasar Utara, Propinsi Bali.?
Dampak apa sajakah
dalam penerapan MBS, PSM dan
Pembelajaran Inovatif di RSDBI SDN Tulangampiang Denpasar Utara, Propinsi Bali.?
Tujuan
Pelaksanaan kegiatan KKL ini bertujuan antara lain :
Mengetahui dan mendalami
kajian materi perkuliahan.
Mengetahui situasi dan kondisi sekolah dasar yang
sebenarnya di lapangan.
Mengetahui penerapan pelaksanaan Manajemen Berbasis
Sekolah
Mengetahui peran serta masyarakat pada sekolah dasar
di lingkungan mereka.
Mengetahui penerapan pembelajaran inovatif di kelas.
BAB II
HASIL OBSERVASI
Manajemen
Berbasis Sekolah
Lokasi KKL
Nama Sekolah : RSDBI SDN Tulangampiang
Alamat : Jl Mertayasa, Tulangampiang
Kecamatan :
Denpasar Utara
Kab/Kota : Denpasar
Propinsi : Bali
Telp. : ( 0361) 423461
Waktu
Pelaksanaan KKL
Hari : Rabu
Tanggal :
2 Desember 2009
Jam : 08.00 – 12.00 WITA
Visi dan
Misi Sekolah
Visi :
“Unggul Berlandaskan Budaya”
Misi :
Mewujudkan sistem
Pendidikan Nasional yang demokratis dan berkualitas.
Mewujudkan sistem
pendidikan yang dapat mengembangkan kepribadian yang dinamis dan produktif
serta berdaya saing global.
Mewujudkan kondisi
sekolah yang kondusif berlandaskan budaya.
Menumbuhkembangkan
semangat keunggulan pada seluruh warga sekolah
Meningkatkan
Pendidikan Agama,Akhlak, Budi Pekerti dan semangat nasionalisme yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu-ilmu dasar dan komunikasi
yang menunjang perkembangan iptek dan pengembangan aktivitas dan kretativitas siswa.
Mengembangkan
kemampuan membaca, menulis, berhitung dan komunikasi.
Penerapan KTSP
sebagai penunjang MBS
kelas bilingual
=> berbasis TI
kelas reguler =>
pembelajaran biasa
Selain itu RSDBI SDN Tulangampiang juga mengadakan kerjasama dengan universitas OXFORD
dalam bidang pertukaran budaya. Waktu belajar siswa dimulai dari jam 07.30 –
14.30 WITA. Sedangkan Ekstrakulikuler ada 28 macam (akademik dan nonakademik).
Peningkatan Mutu
Sekolah setelah Penerapan MBS
Output
Output dari SD
Tulang Ampiang diharapkan akan bisa masuk ke SMP RSBI. KKM untuk kelas
bilingual adalah 7,5, jika di kelas bilingual tidak bisa mencapai KKM 7,5 akan
dipindahkan di kelas reguler
KKM untuk kelas
reguler 7,0.
Prestasi siswa RSDBI
SDN Tulangampiang
Lomba Aktivitas ,
Juara I Tk.Gugus
Lomba Mata Pelajaran
IPA, Juara I Tk.Kota Denpasar, No. 4 Propinsi
Tari Baris, Juara I
Kecamatan
Mengarang, Juara I
Kota Denpasar
Tari Baris, Juara I
Kota Denpasar
Lomba IPA, Juara I
Kecamatan,Juara I Kota
Lomba metembang,
juara I Kota Denpasar
Lomba Megegurtan,
Juara I Kota Denpasar
Lomba Mesatwa Bali,
Juara I Kota Denpasar
Tenis Lapangan,
Juara I Kota Denpasar
Lomba Bhs. Inggris,
Juara III Kota Denpasar
Lomba Tenis Meja,
Juara I Kota Denpasar,Juara I Provinsi, Juara 5 Nasional
Pinalis Lomba
Olympiade IPA Tingkat Nasional
Lomba Tari Jempiring
Putra tk. Kec., juara I
Lomba Mapidarta Bahasa
Bali tk. Kec., juara I
Lomba Olimpiade
Matematika tk. Kota dan Badung, juara II
Lomba Olimpiade IPA
tk. Kota dan Badung, juara V
Lomba makendang tk.
Kota dan Badung, juara I
Lomba makendang di
SMP 4 Denpasar, juara III
Lomba tari margapati
di SMP 4 Denpasar, juara I
Lomba Matematika di
SMP Pemecutan, juara I
Lomba Matematika di
SMP Pemecutan, juara II Lomba Matematika di SMP Pemecutan, juara IV
Lomba Membaca teks
Bhs. Inggris di Sekolah Pelita Bangsa, juara I
Lomba Olimpiade
Matematika tk Kota, rangking III
Lomba renang tk.
Kecamatan, juara I
Lomba renang tk.
Kecamatan, juara II
Lomba basket ball
tk. Kecamatan, juara II
Lomba catur tk.
Kecamatan, juara harapan I
Lomba tenis meja
putra tk. Kecamatan, juara II
Lomba tenis meja
putra tk. Kecamatan, juara III
Lomba silat putri
tk. Kecamatan, juara III
Lomba silat putra
tk. Kecamatan, juara III
Lomba Matematika
game di SMPN 2 Dps, juara III
Lomba IPA di SMPN 2
Denpasar, juara harapan II
Lomba membaca cerita
rakyat tk. Provinsi, juara II
Lomba membaca teks
Bhs. Inggris putra tk. gugus, juara I
Lomba membaca teks
Bhs. Inggris putri tk. gugus, juara II
Lomba mesatua putra
tk. gugus, juara I
Lomba mesatua putri
tk. gugus, juara II
Lomba menyalin huruf
latin ke aksara bali putra tk. gugus, juara II
Lomba membaca teks
Bhs. Inggris putra tk. kec., juara II
Lomba mesatua putra
tk. kec., juara I
Lomba teknologi
sederhan putri, tk. kec., juara II
Lomba teknologi
sederhan putra, tk. kec., juara II
Lomba menggambar
wayang tk. Kota , juara 3
Pembiayaan
administrasi sekolah
Biaya administrasi
di SD Tulang Ampiang antara kelas bilingual dan kelas reguler berbeda yaitu :
kelas reguler : Rp
400.000,00 (BOS) + Rp 140.000,00/semester (iuran wajib)
kelas bilingual : Rp
400.000,00 (BOS) + Rp 150.000,00/semester (iuran wajib) + Rp 20.000,00/bulan
(pembelajaran komputer). Untuk kelas bilingual mendapatkan bahan ajar (CD) +
tes akhir semester + setifikat internasional.
Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Sekolah
Tahun Ajaran
2009/2010
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
I
|
Pendapatan
Dana Komite
Iuran orang tua
Bantuan sukarela
Bantuan
BOS
Pemda/kota
Block grant RSBI
Bantuan pemda RSBI
Bantuan ISO
|
Rp 106.812.000,00
Rp 38.100.000,00
Rp 309.600.000,00
Rp 137.850.000,00
Rp 100.000.000,00
Rp 336.000.000,00
Rp 150.000.000,00
|
Jumlah
|
Rp1.178.362.000,00
|
|
II
|
Pengeluaran
Rutin
Belanja Pegawai
Belanja barang
Belanja
pemeliharaan
Belanja lain-lain
|
Rp 810.088.000,00
Rp 18.121.000,00
Rp 15.592.500,00
Rp 11.032.500,00
|
Jumlah
|
Rp 854.834.000,00
|
|
Saldo
|
Rp 323.528.000,00
|
Perspektif
masyarakat terhadap pelaksanaan MBS
Pada awal tahun
pelajaran selalu diadakan rapat pleno untuk membahas RAPBS.
Pemasangan kotak
saran yang sangat benefit untuk menampung aspirasi para orang tua/wali murid.
Adanya transparansi dan
pemajangan laporan tentang realisasi program sekolah.
Tiap 2 bulan sekali
diadakan rapat komite dan mendatangkan perwakilan dari wali murid dari tiap
kelas.
Jadwal Program Kerja
Tahunan dengan Masyarakat
Penyuluhan RAPBS
dengan komite sekolah.
Rapat Pleno.
Rapat Pengurus 2
bulan sekali.
Peran Komite sekolah
dalam menunjang Pelaksanaan MBS
Memberi pertimbangan
dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di RSDBI SDN Tulangampiang Denpasar
Mendukung finansial,
pemikiran dan tenaga dalam penyelenggaran pendidikan
Pengontrol dalam
rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan
Mediator antara
pemerintah dan masyarakat dalam keperluan penyelenggaraan pendidikan
Hasil kerjasama
komite sekolah dengan RSDBI SDN Tulangampiang
Komite sekolah
membangun Bale Bandung (perpustakaan kebudayaan) untuk mempelajari kebudayaan
Bali.
Komite sekolah
membangun gapura sekolah yang memakan dana kurang lebih Rp 150 juta .
Lampiran-lampiran
Lembar Pengamatan
Keterangan :
Kurang
Cukup
Baik
No
|
Aspek yang diamati pada
pelaksanaan MBS
|
Skor
|
||
1
|
2
|
3
|
||
|
Proses belajar - mengajar yang efektivitasnya tinggi.
|
|
|
√
|
|
Kepemimpinan sekolah kuat.
|
|
|
√
|
|
Lingkungan sekolah aman dan tertib.
|
|
|
√
|
|
Pengelolaan tenaga kependidikan efektif.
|
|
|
√
|
|
Memiliki budaya mutu.
|
|
|
√
|
|
Memiliki tim kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis.
|
|
|
√
|
|
Memiliki kewenangan (kemandirian).
|
|
|
√
|
|
Partisipasi tinggi dari warga sekolah dan masyarakat.
|
|
|
√
|
|
Memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen.
|
|
|
√
|
|
Memiliki kemauan untuk berubah.
|
|
|
√
|
|
Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
|
|
|
√
|
|
Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan.
|
|
|
√
|
|
Memiliki komunikasi yang baik.
|
|
|
√
|
|
Memiliki akuntabilitas.
|
|
|
√
|
|
Memiliki kemampuan menjaga keberlanjutan.
|
|
|
√
|
Peran Serta
Masyarakat
Pentingnya Peran
serta Masyarakat dalam Pendidikan di RSDBI SDN Tulangampiang
Masyarakat di jalan
Mertayasa Denpasar Bali mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan
pendididkan di RSDBI SDN Tulangampiang. Masyarakat sangat mengerti tentang arti
penting pendidikan sehingga dukungan mereka pada sekolah sangat tinggi. Peran masyarakat pada sekolah sangat beragam,
mulai dari pendidik, pengawas pelaksanaan kegiatan operasional, sampai dengan
penyandang dana. Oleh karena itu timbullah suatu ikatan yang sangat erat antara
masyarakat dengan sekolah.
Beberapa bentuk
wujud peran serta masyarakat di RSDBI SDN Tulangampiang dapat digolongkan
menjadi 2, yakni:
Dalam bentuk fisik,
antara lain:
Pendirian kantin
sekolah, pura, perpustakaan budaya, gapura, tempat jemput orang tua, serta
beberapa gedung sekolah
Dalam bentuk
nonfisik, antara lain:
Sebagai pengawas
sekolah, tenaga pengajar dalam ekstrakurikuler.
Strategi
Penggalangan Dana di RSDBI SDN Tulangampiang
Penggalangan dana di RSDBI SDN
Tulangampiang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber yakni pemerintah,
masyarakat, dan donator
Pemerintah
RSDBI SDN
Tulangampiang dulu merupakan salah satu dari 23 SD percobaan di Indonesia.
Dikatakan sebagai SD percobaan karena SD ini sering digunakan untuk uji coba
kurikulum, model pembelajaran, dan inovasi lainnya dalam pendidikan sebelum
diberlakukan di Indonesia. Dalam struktur sistem kepegawaian, RSDBI SDN
Tulangampiang tidak ditangai oleh UPTD kecamatan, tetapi langsung ditangani
oleh pemerintah daerah kabupaten.
Berhubungan dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah pemerintah kabupaten banyak
mengalokasikan dana untuk RSDBI DSN Tulangampiang.
Masyarakat
Peran serta
masyarakat sangat penting dalam kelancaran pelaksanan pendidikan di RSDBI SDN
Tulangampaing. Wujud peran serta masyarakat dalam pendidikan yaitu berupa benda
serta nonbenda.
Wujud benda
Beberapa bangunan
sekolah yang telah berhasil dibagun atas peran serta masyarakat antara lain:
Kantin sekolah
Pura
Perpustakaan budaya
Gapura sekolah
Nonbenda
Wujud peran serta
masyarakat nonbenda di RSDBI SDN Tulangampiang antara lain:
Pembimbing
ekstrakurikuler
Pengawasan
Donatur
Dalam pembiayaan
keperluan sekolah yang lain, RSDBI SDN Tulangampiang juga pernah melibatkan
perusahaan di daerah sekitar. Cara yang digunakan yakni dengan mengajukan
proposal ke perusahaan tersebut.
Salah satu
perusahaan yang pernah menjadi donatur RSDBI SDN Tulangampiang adalah Rotari
Club guna membantu lomba olimpiade.
Transparasi Keuangan
RSDBI Tulangampiang
Menurut Kepala
RSDBI Tulangampiang I Gusti Ngurah Suteja, S.Pd., M.Pd., hal-hal yang
berhubungan dengan dana/keuangan sangat berisiko menimbulkan konflik baik yang
sifatnya internal maupun eksternal. Oleh sebab itu, RSDBI Tulangampiang
berusaha untuk memaparkan semua anggaran yang digunakan sekolah dalam rangka
menunjang pendidikan dengan cara transparan supaya tidak ada pihak yang
dirugikan.
Adapun
kegiatan/hal-hal yang dilakukan RSDBI Tulangampiang berkaitan dengan
transparasi dana, antara lain:
Setiap bulan iuran
komite yang berupa pemasukan dan pengeluaran harus dilaporkan kepada bendahara
komite yakni Ibu Ni Luh Putu Yudani, S.Pd.
Setiap dua bulan
sekali, sekolah mengadakan pertemuan perwakilan orang tua siswa, yakni 1 kelas
diwakili oleh 2 orang tua siswa dengan pengurus komite. Agenda pertemuan
tersebut untuk transparasi dana sekolah serta menampung aspirasi orang tua
siswa guna kemajuan RSDBI SDN Tulangampiang.
Setiap akhir tahun
pihak sekolah mengadakan rapat pleno bersama seluruh orang tua siswa, untuk
mempertanggungjawabkan segala pemasukan dan pengeluaran yang telah dilakukan
pihak sekolah serta menentukan anggaran satu tahun ke depan. Dua hari sebelum
rapat pleno dimulai pihak sekolah memberikan fotocopy transparasi dana dan
rancangan anggaran dana sekolah tahun
berikutnya untuk dikaji sebelum rapat pleno dimulai.
Cara sekolah
memberikan foto copi transparansi dana dan rancangan anggaran satu tahun ke
depan 2 hari sebelum rapat pleno dimulai memberi manfaat bagi pihak SD, yaitu
orang tua belum pernah mempermasalahkankan mengenai laporan pertanggungjawaban
maupun rancanagan anggaran. Hal ini karena sebelum rapat pleno dimulai orang
tua sudah mempelajari laporan pertanggungjawaban dan rancangan anggaran di
rumah
Komite Sekolah
Penyelenggaraan
otonomi daerah harus diartikan sebagai upaya pemberdayaan daerah dan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kehidupan, termasuk
bidang pendidikan. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang
pendidikan, diperlukan wadah yang dapat mengakomodasi pandangan, aspirasi, dan
menggali potensi masyarakat untuk menjamin demokratisasi, transparansi, dan
akuntabilitas. Salah satu wadah tersebut adalah Dewan Pendidikan di tingkat
kabupaten/ kota dan komite sekolah di tingkat satuan pendidikan.
Dewan Pendidikan dan
komite sekolah merupakan amanat yang telah tertuang dalam UU No. 25 tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional (Propernas) 2000-2004. Keberhasilan dalam
penyelenggaraan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
melainkan juga pemerintah propinsi, kabupaten/ sekolah dan pihak sekolah, orang
tua dan masyarakat atau stakeholder pendidikan. Hal ini sesuai dengan konsep
partisipasi berbasis masyarakat (community based participation) dan manajemen
berbasis sekolah yang kini tidak hanya manjadi wacana, tetapi telah mulai
dilaksanakan di Indonesia.
Susunan pengurus
komite sekolah RSDBI SDN Tulangampiang tahun 2007-2010
Ketua:
Drs. I Nyoman Gede
Arnawa,M.Pd.
Wakil ketua:
I Made
Adiarta,S.Sos.
Sekretaris:
Ir. I Nyoman
Suardika
I Ketut
Suardana,S.Pd.
Bendahara:
Ni Luh Sari
Widiani,S.E.Ak.M.Si.
I Made Astawa,S.Pd.
Nara sumber:
Dra. Made Mas
Suartini
dr. Luh Putu Sri
Armini
Anggota:
I Made Subawa,S.H.
Ir. I Wayan Lamud,
M.Si.
Ketua lapangan:
Br. Mertayasa, Br.
Semilajati, Br. Tulangampiang (Br = Ketua Rt)
Peran Komite Sekolah
RSDBI SDN Tulangampiang
Memberi pertimbangan
dalam penentuan dan pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan di RSDBI SDN
Tulangampiang Denpasar.
Mendukung financial,
pemikiran dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pengontrol dalam
rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.
Mediator antara
pemerintah dan masyarakat dalam keperluan penyelenggaraan pendidikan.
Sasaran komite
sekolah RSDBI SDN Tulangampiang
Terciptanya situasi
sekolah yang kondusif untuk penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Terciptanya mutu
pendidikan yang semakin meningkat sesuai dengan visi dan misi RSDBI SDN
Tulangampaing Denpasar.
Terlaksananya
penyelenggaraan pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan efisien.
Program komite
sekolah RSDBI SDN Tulangampiang
Melakukan koordinasi
dan kemitraan dengan semua pihak untuk peningkatan mutu pendidikan din RSDBI
SDN Tulangampiang Denpasar.
Melakukan perbaikan
sarana prasarana, tata ruang, keindahan, kesehatan, dan kerindangan sekolah.
Memperjuangkan
bantuan sarana prasarana sekolah.
Mendukung
terwujudnya visi dan misi sekolah.
Memperhatikan,
memperjuangkan, dan meningkatkan kesejahteraan pengelola sekolah.
Melakukan monitoring
dan evaluasi secra berkesinambungan.
Solusi Bagi Orang
Tua Peserta Didik yang Berekonomi Kurang Mampu
Sekolah bertaraf
internasional, seperti RSDBI SDN Tulangampiang merupakan salah satu sekolah
yang banyak menjadi incaran setiap orang tua untuk mempercayakan pendidikan
bagi anak-anaknya. Selain sarananya yang lengkap RSDBI SDN Tulangampiang juga
memiliki bangunan sekolah yang indah dan megah. Apalagi didukung dengan sarana
pembelajaran yang lengkap, program kelas bilingual, dan terdapat 28
ekstrakurikuler untuk pengembangan diri peserta didik. Gambaran tersebut
membuat kita berpikir bahwa sekolah di
RSDBI SDN Tulangampiang sangat mahal dan tidak semua kalangan masyarakat
dapat menyekolahkan anaknya di RSDBI SDN
Tulangampiang.
Setelah kami
melakukan wawancara dengan komite sekolah, besarnya biaya operasional sekolah
sebelum ada dana BOS sebesar Rp 350.000,00/tahun akan tetapi setelah ada dana
BOS turun menjadi 138.000,00/tahun. Selain itu dalam pembayarannya dapat dicicil.
Itulah salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan agar para
anak bangsa tidak kehilangan haknya dalam memperoleh pendidikan. Jika ada dari
peserta didik di RSDBI SDN Tulangampiang tergolong berpenghasilan rendah ada
program bantuan dari sekolah dengan syarat ada surat pernyataan dari desa
setempat sehingga peserta didik tersebut dapat dibebaskan dari biaya
operasional sekolah.
Harapan RSDBI SDN
Tulangampiang tentang PSM
Pembangunan ruang
guru dan ruang sekolah bisa segera terselesaikan. Pembangunan tersebut
menghabiskan dana yang cukup besar sehingga peran serta pemerintah, masyarakat,
serta perusahaan terkait sangat diharapkan.
Melengkapi sarana
prasarana sekolah, salah satunya yaitu dengan melengkapi seluruh kelas
bilingual dengan LCD. Kenyataan dari 18 kelas bilingual baru 6 kelas yang sudah
terpasang LCD. (seluruh perlengkapan
kelas terlampir)
Lampiran-lampiran:
Perlengkapan kelas
Perlengkapan kelas
|
Jumlah
|
Kondisi
|
|
Baik
|
Rusak
|
||
Meja
|
400
|
V
|
|
Kursi belajar
|
400
|
V
|
|
Kursi kuliah
|
44
|
V
|
|
Kursi lipat
|
200
|
V
|
|
Papan tulis
|
11
|
V
|
|
Komputer
|
5
|
V
|
|
TV/Video
|
6
|
V
|
|
LCD
|
7
|
V
|
|
Sound system
|
3
|
V
|
|
Hasil Pengamatan
Pembelajaran Inovasi
Sekolah ini merupakan
sekolah percontohan di daerah Kota Denpasar. Sejarah mengapa sekolah ini
disebut dengan tulangampiang karena SD ini terletak di daerah tulangampiang.
Yaitu, daerah yang pada zaman dulu pada penjajahan jepang sebagai tempat
pemotongan sapi. Sehingga penuh dengan tulang-tulang dan dikumpulkan menjadi
kerajinan tangan sehingga disebut tulangampiang.
RPP
Guru tidak membuat
RPP dalam setiap mau mengajar, tetapi
guru sudah membuat RPP terlebih dahulu untuk semua materi yang akan diajarkan.
Untuk RPP nya terlampir.
Model Pembelajaran
Pembelajaran yang
diterapkan di SD ini adalah model pembelajaran inovatif. Diantaranya kelas ini
menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran IT (informasi dan
Teknologi). Model ini digunakan beberapa kelas, yaitu kelas bilingual ( dua
bahasa) dan kelas biasa yang menggunakan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.
Akan tetapi pendekatan utama pada kelas biasa adalah dengan pendekatan
klasikal. Dengan adanya pembelajaran model IT ini, pihak SD mengimbanginya
dengan ekstrakurikuler computer.
Terciptanya kelas
yang dapat sebagai sumber belajar anak, karena hasil karya siswa di pajang di
kelas, yaitu di dinding kelas. Di samping itu juga kelasnya bersihdan rapi.
Dalam pembelajaran
baik guru maupun siswa 90% menggunakan bahasa Inggris untuk 3 mata pelajaran,
yaitu matematika, SAINS, dan bahasa inggris. Pembelajaran ini tidak menggunakan
system guru kelas. Setiap mata pelajaran diampu oleh guru yang berbeda. Kecuali
matematika, IPA, bahasa inggris diampu oleh satu guru.
Dalam pembelajaran
di kelas 3B yang merupakan kelas bilingual oleh guru kelas Ni Made
Meriandinata. S. dengan tema transportasi, penguasaan materi pembelajaran sudah
tercapai. Dibuktikannya dengan digunakannya soal-soal di papan tulis untuk
menunjukkan penguasaan materi, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan, mengaitkan materi denga realitas kehidupan, dan menyampaikan materi
dengan jelas. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang digunakan sudah sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan mengajak siswa agar siswa aktif, ceria,
dan antusias melalui pembiasaan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Tetapi ada yang belum tercapai dalam pembelajaran di kelas 3B, yaitu belum
terjadinya pembelajaran yang runtut, pembelajaran tidak bersifat konstekstual,
dan pembelajaran tidak sesuai alokasi waktu.
Selain itu, dalam
penilaian proses dan hasil belajar siswa di kelas 3B sudah tercapai dan
penggunaan bahasa lisan dan tulis denagn jelas, baik, dan benar dengan
menggunakan bahasa inggris
Saat pembelajaran
akan berakhir, guru melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan
siswa dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan,
atau tugas sebagai bagian remidi / pengayaan.
Hasil wawancara
dengan siswa kelas 6 A2.
Siswa menyukai guru
apabila menggunakan metode pembelajaran yang menarik (pembelajaran inovatif)
Siswa lebih menyukai
pembelajaran eksak
Mata pelajaran
tentang budaya misalnya bahasa Bali cenderung tidak disukai oleh siswa karena
dirasa sulit.
Mereka merasa senang
dapat bersekolah di SDN Tulangampiang dan berharap setelah lulus dari sana
dapat diterima di SMP yang berkualitas dan favorit.
KBM di kelas VI
Kelas 6 A2 merupakan
kelas reguler dengan jumlah siswa 46 anak.
Wali kelas Luh Putu
Yudani
Mata pelajaran SBK,
siswa melaksanakan tugas menggambar dari guru.
Siswa tetap tertib
melaksanakan tugas walaupun tidak ditunggui oleh guru.
Siswa mampu
menerapkan adab sopan santun.
Alat Peraga, Media,
Dan Fasilitas
Alat perga yang
digunakan oleh SD ini sangat kreatif dan banyak macam. Sarana pendukung alat
peraga di SD ada yang beli, dibuat oleh gurunya sendiri, dan sumbangan dari
komite sekolah dengan kesepakan bersama orang tua. Jadi di SD ini guru dapat
membuat alat peraga sendiri karena sekolah punya dana besar yang bersumber dari
komite sekolah. Akan tetapi dalam pembelajaran di kelas 3B media jarang
digunakan. Terdapat CCTV sehingga kegiatan pembelajaran dapat dipantau secara
langsung oleh Kepala Sekolah
Hambatan Pelaksanaan
KKL Dengan Permasalahan KBK
Pelaksanaan KKL
dilakukan pada akhir semester, sehingga kegiatan belajar mengajar sudah
berakhir.
Sebagian besar kelas
sedang melaksanakan tes, sehingga observer tidak dapat melakukan pengamatan di
dalam kelas.
Waktu pelaksanaan
KKL terlalu singkat, sehingga pelaksanaan observasi kurang maksimal.
Pengamatan yang
hanya sekilas belum dapat mewakili tentang gambaran SD Tulangampiang secara
keseluruhan.
Pelaksanaan KKL yang
sebentar mengakibatkan ilmu yang didapat hanya sedikit.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Penerapan MBS di SDP Tulangampiang Denpasar
Bali sudah berjalan dengan baik yang dibuktikan dengan adanya kerjasama yang
baik antar elemen pendidikan yakni sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Sebagai salah satu rintisan sekolah bertaraf
internasional, siswa SDP Tulangampiang sudah memiliki banyak prestasi di bidang
akademik maupun non-akademik. Selain itu SD ini juga mempunyai kelas Billingual
dan kelas regular. Sehingga, orientasi lulusan SDP Tulangampiang diharapkan
dapat masuk di SMP RSBI.
Komite sekolah sangat berperan dalam
menunjang pelaksanaan MBS sehingga pembangunan di SD menjadi lancar.
Masyarakat di sekitar RSDBI SDN
Tulangampiang mempunyai peranan penting
dalam penyelenggaraan pendididkan. Peran masyarakat pada sekolah sangat beragam, mulai dari pendidik,
pengawas pelaksanaan kegiatan operasional, sampai dengan penyandang dana
Peran serta masyarakat dalam bidang fisik
dapat dilihat dalam pendirian kantin
sekolah, pura, perpustakaan budaya, gapura, tempat jemput orang tua, serta
beberapa gedung sekolah
Peran serta masyarakat dalam bidang non
fisik diantaranya sebagai pengawas sekolah, tenaga pengajar dalam
ekstrakurikuler.
SD Tulangampiang merupakan SD yang dapat
sebagai contoh dalam hal pembelajaran, karena sebagai RSDBI, SD Tulangampiang menerapkan
pembelajaran berbasis teknologi dan pada pembelajaran menggunakan alat peraga
yang dibuat oleh guru sendiri maupun membeli. Sehingga pembelajaran di SD Tulangampiang
terlihat tidak membosankan jika dilihat dari situasi kelas dan pembelajaran
yang diterapkan. Hal ini membuktikan bahwa di SD Tulangampiang pembelajarannya berjalan
dengan inovatif dan kreatif.
Saran
Bagi mahasiswa
Merefleksi dari
uraian di atas, sebagai mahasiswa yang baik sudah sepantasnya bagi kita untuk
melaksanakan dan mengikuti perkuliahan secara maksimal, sehingga tidak asing
bagi kita mengenai masalah-masalah dalam pendidikan nantinya pada saat sudah
mengajar.
Lebih kritis dan
tanggap terhadap perkembangan dunia pendidikan dalam bidang pembelajaran yang
inovatif dan selalu ada pembaharuan di dalamnya.
Membina hubungan
baik dengan masyarakat sebagai wahana untuk meningkatkan hubungan sosial
kemasyarakatan.
Meningkatkan
kualitas pribadi untuk mempersiapkan diri menghadapi suasana baru dalam
kegiatan pembelajaran dan memahami mengenai administrasi pendidikan.
Bagi Guru
Meningkatkan kinerja
diri untuk menstimulus muridnya agar lebih giat dalam belajar.
Mengembangkan
pendekatan, teknik dan metode pembelajaran yang inofatif bukan konvensional.
Menggunakan RSDBI
SDN Tulangampiang sebagai acuan prestasi sekolah.
Mengelola kegiatan
belajar mengajar dengan baik.
Meningkatkan program
ekstrakulikuler yang ada di sekolah tempat mengajar.
Membina hubungan
baik dengan masyarakat sekitar sekolah untuk bersama-sama meningkatkan kegiatan
pendidikan yang berlangsung di sekolah.
Bagi Dosen
Mengembangkan
kegiatan perkuliahan seperti menggunakan multimedia dan kelas bahasa karena
melihat SD yang serba menggunakan teknologi tinggi dan bilingual.
Dosen PGSD harus
bisa mengajar SD, tidak hanya memberikan teori tetapi lebih kepada prakteknya.
Adanya model
percontohan cara mengajar yang baik, inovatif dan sarat teknologi, sehigga
mahasiswa mempunyai acuan apabila diminta untuk mensimulasikan kegiatan belajar
mengajar.
Lebih mengarahkan
mahasiswa untuk mempersiapkan diri mengajar di SD nantinya.
Meningkatkan program
penerjunan dosen ke SD supaya dalam kegiatan perkuliahan dosen tidak hanya
memberikan materi tetapi juga menjelaskan tentang situasi dan kondisi SD yang
sebenarnya dari daerah tertinggal sampai daerah yang serba maju.
0 komentar:
Post a Comment