BAB
I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk
kegiatan intrakurikuler yang wajib dilaksanakan
oleh tiap-tiap Mahasiswa dan merupakan salah satu persyaratan dalam
melaksanakan studi di IAIN Walisongo Semarang.
Kuliah Kerja Nyata yang
dilaksanakan dalam naungan lembaga Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)
merupakan tugas studi berupa aplikasi langsung ilmu yang secara teoritis
diterima di kampus dalam realitas masyarakat. Selain
itu juga merupakan bentuk pelatihan bagi mahasiswa untuk bersosialisasi dengan
masyarakat luas melalui proses langsung dan mengambil pelajaran dari hal
tersebut.
Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di
daerah-daerah secara khusus yang
bertujuan untuk membentuk mahasiswa sebagai generasi akademis dan intelektual
untuk mempelajari dan lebih memahami tentang gejala sosial yang ada, yang peka
dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan mengaktualisasikan
pengetahuan teoritis dalam dataran praktis dan penyelarasan keadaan sosiologis
dan cultural masyarakat. Bagi mahasiswa IAIN Walisongo Semarang lebih dikhususkan pada sisi
religiusitas, mengingat pada masa sekarang masyarakat sangat membutuhkan solusi
bagi persoalan-persoalan yang dihadapi bukan hanya dari sudut pandang sosial
namun dari sisi keagamaan..Terlepas dari itu KKN juga mencoba keluar dari
disiplin ilmu yang dipeoleh dari bangku perkuliahan yaitu dengan merealisikan
program kerja lintas sektoral fisik maupun non fisik
Sebagai mahasiswa IAIN Walisongo Semarang
dengan kompetensi ilmu yang berkaitan dengan ajaran Islam, dipandang perlu
untuk mensosialisasikan teori-teori keagamaan dalam kehidupan masyarakat
praktis sebagai bentuk solusi yang konkrit bagi umat Islam khususnya dan
kemaslahatan umat pada umumnya. Disamping itu para mahasiswa juga diharapkan
mampu menyerap pengalaman dan pelajaran dari kehidupan masyarakat.
Dengan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dilatih untuk berkiprah di Masyarakat
menjadi motivator, dinamisator, dan menyumbangkan ide sebagai problem solver
bagi masyarakat. Mahasiswa memiliki peluang untuk mendapatkan berbagai ilmu
pengetahuan dan pengalaman sekaligus menerapkan disiplin ilmu dalam kehidupan
masyarakat, yang menempatkan mahasiswa sebagai partner sekaligus ahli
masyarakat melalui proses pemberdayaan. Dalam hal ini peran aktif mahasiswa
dapat dituangkan pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Maka dalam konteks di atas, Kuliah Kerja Nyata
(KKN) merupakan bentuk hubungan integralistik dan simbiosis
mutualisme sebagai wujud partisipasi aktif antara mahasiswa dan masyarakat.
Hal tersebut tercakup dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang berupa
bidang sektoral dan lintas sektoral. Tendensi adanya pembagian menjadi
program fisik dan non fisik adalah untuk menyentuh berbagai aspek dalam
perkembangan kehidupan masyarakat.
A. Letak Geografis Desa
Berdasar letak geografis wilayah, desa Petung berada di sebelah selatan Ibu kota Kabupaten
Kendal. Desa
Petung merupakan salah satu desa di Kecamatan
Pageruyung Kabupaten Kendal, dengan jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan 3 Km,
dan ke Ibu Kota Kabupaten 35 Km/mil laut, dan dapat ditempuh dengan kendaraan ±
1 jam. Desa ini berbatasan dengan Parakan Sebaran di sebelah barat, di sebelah
utara berbatasan dengan Pucakwangi, sebelah selatan dengan Tamping Winarno dan
di sebelah timur dengan Krikil. Luas wilayah daratan Desa Petung adalah 4,74 Km². Luas lahan yang ada
terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas
umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Secara Administratif wilayah Desa Petung terdiri dari 10 RT, dan 5 RW, meliputi 3 dukuh ( peta
desa terlampir )
Secara Topografi, wilayah Desa Petung yaitu wilayah
pegunungan di bagian seluruh desa.
Dengan kondisi topografi demikian, Desa Petung memiliki variasi ketinggian 650 m dari
permukaan laut. Daerah terendah adalah di wilayah RT 02 RW 02, dan daerah yang tertinggi adalah di wilayah
RT 02 RW 01 yang merupakan daerah perbukitan.
B. Demografi Desa
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah
penduduk yang tercatat secara administrasi, berjumlah 1239 jiwa tahun 2007 meningkat menjadi 1253
di tahun 2008 dan pada tahun 2009 naik menjadi 1261 Dengan rincian penduduk
berjenis kelamin Laki-laki berjumlah 621 jiwa meningkat menjadi 629 di tahun
2008, sedangkan tahun 2009 berjumlah 633 jiwa. Ditahun 2007 berjenis kelamin
perempuan menurun menjadi 618 di tahun 2008 berjumlah 624 pada tahun 2009
menjadi 628 secara rinci dapat dilihat pada tabel penduduk dibawah ini
Tabel
Perkembangan Jumlah Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin
Desa Petung . Tahun 2008 - 2011
No
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah penduduk jiwa
|
|||
|
|
Tahun 2008
|
Tahun2009
|
Tahun 2010
|
Tahun 2011
|
1
|
Laki-laki
|
621
|
629
|
633
|
641
|
2
|
Perempuan
|
618
|
624
|
628
|
632
|
JUMLAH
|
1239
|
1253
|
1261
|
1273
|
Sumber: profil desa
Seperti terlihat dalam tabel di atas,
menunjukan adanya peningkatan jumlah penduduk tahun 2008 naik 1,1 % tahun 2009
naik 0,6 %, sedangkan dilihat proporsi penduduk tercatat jumlah total penduduk
Desa Petung sebanyak 1273jiwa,
terdiri dari laki-laki 641 jiwa atau 50,3 % dari total jumlah penduduk yang
tercatat. Sementara perempuan 632 jiwa atau
49,7% dari total jumlah penduduk yang tercatat.
Agar dapat mendiskripsikan lebih lengkap
tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Petung dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan
menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga akan
diperoleh gambaran tentang kependudukan Desa Petung. yang lebih komprehensif. Untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Petung berdasarkan pada usia dan jenis kelamin
secara detail dapat dilihat dalam lampiran tabel berikut ini:
Tabel
Jumlah Penduduk Berdasarkan Stuktur Usia
Tahun 2011
No
|
Kelompok Usia
|
L
|
P
|
Jumlah
|
||||
1
|
0-4
|
65
|
53
|
118
|
||||
2
|
5-9
|
39
|
42
|
81
|
||||
3
|
10-14
|
30
|
33
|
63
|
||||
4
|
15-19
|
31
|
23
|
54
|
||||
5
|
20-24
|
54
|
42
|
96
|
||||
6
|
25-29
|
42
|
40
|
82
|
||||
7
|
30-39
|
85
|
82
|
167
|
||||
8
|
40-49
|
81
|
93
|
174
|
||||
9
|
50-59
|
153
|
134
|
287
|
||||
10
|
60+
|
77
|
74
|
151
|
||||
JUMLAH
|
657
|
616
|
1273
|
|||||
Sumber : profil desa
C. Keadaan Sosial Ekonomi
Secara umum kondisi perekonomian desa Petung
di topang oleh beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat
teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani,
buruh, petani,PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan,
buruh bangunan/tukang, petemak. jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel
Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Petung
Menurut Mata Pencaharian
Tahun 2011
N0
|
PEKERJAAN
|
JUMLAH DALAM %
|
|
Tahun 2011
|
|||
1
|
Petani
|
40 %
|
|
2
|
Buruh tani
|
50 %
|
|
3
|
Petemakan
|
2 %
|
|
4
|
Pedagang
|
2 %
|
|
5
|
Wirausaha
|
0
|
|
6
|
Karyawan Swasta
|
0
|
|
7
|
PNS/POLRI dan TNI
|
1 %
|
|
8
|
Pensiunan
|
0
|
|
9
|
Tukang Bangunan
|
2 %
|
|
10
|
Tukang kayu/ukir
|
0
|
|
11
|
Lain-lain/Tidak tetap
|
2 %
|
|
12
|
Lainnya(sebutkan)
|
1 %
|
|
13
|
Lainnya(sebutkan)
|
|
|
|
JUMLAH
|
100 %
|
Sumber : BPS
Tabel.
Gambaran
Perkembangan Perekonomian desa Petung
Tahun 2011
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
1
|
Angkutan Pedesaan
|
0
|
|
2
|
Kendaraan Roda 4
|
10
|
|
3
|
Kedaraan Roda 2
|
275
|
|
4
|
KUD/Koperasi
|
0
|
|
5
|
Luas tegalan
|
97 ha
|
|
6
|
Produksi Padi
|
|
|
7
|
Produksi Jagung
|
|
8
|
Produksi Kacang
|
|
9
|
Produksi Ketela
|
|
10
|
Produksi Pertanian Lainnya
|
|
11
|
Produksi Perikanan darat/Laut
|
|
12
|
Ternak Besar/kerbau/sapi
|
175
|
13
|
Ternak kambing
|
30
|
14
|
Ternak Ayam
|
2
|
15
|
Luas Pertambangan
|
|
16
|
keluarga yang teraliri listrik
|
300
|
17
|
Jumlah Industri
|
|
18
|
Lain 2
|
|
Tabel
Pola Tata Guna Lahan desa
Petung
No.
|
Lahan
|
Luas (ha)
Tahun 2011
|
1.
|
Bangunan / Pekarangan
|
20
|
2.
|
Tegalan / Ladang
|
73,859
|
3.
|
Sawah
|
87.000
|
4.
|
Tambak
|
0
|
5.
|
Hutan
|
0
|
6.
|
Perkebunan
|
20,533
|
7.
|
Industri
|
0
|
8
|
Bendung
|
0
|
9
|
Irigasi Tersier
|
60
|
10
|
Irigasi Sekunder
|
6
|
Sumber : BPS
Masalah
kemiskinan dan pengangguran tetap meupakan salah satu masalah di Kabupaten Kendal pada
umumnya. Demikian juga dengan Penyandang masalah kesejahteraanan Sosial (PMKS)
lainnya di desa Petung
Berikut data PMKS di Desa Petung
Tabel
Perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial
Tahun 2011
No
|
Uraian
|
Tahun 2011
|
1.
|
Lanjut Usia terlantar
|
1
|
2.
|
Anak terlantar
|
0
|
3.
|
Keluarga Miskin
|
125
|
4.
|
Penyandang Cacat
|
1
|
5.
|
Tuna Susila
|
0
|
6.
|
Gelandangan
|
0
|
7.
|
Pengemis
|
0
|
8.
|
Bekas Narapidana
|
4
|
Sumber : BPS
D. Keadaan Sosial Budaya dan Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam
memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat
perekonomian pada khususnya, Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya
ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan
pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk
pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya
akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu
mudah menerima informasi yang lebih maju.
Dalam rangka memajukan pendidikan, Desa Petung akan secara bertahap merencanakan dan
mengganggarkan bidang pendidikan baik melalui ADD, swadaya masyarakat dan
sumber-sumber dana yang sah lainnya, guna mendukung program pemerintah yang
termuat dalam RPJM Daerah Kabupaten Kendal.
Untuk melihat taraf/tingkat pendidikan
penduduk Desa Petung, jumlah angka putus sekolah serta jumlah sekolah
dan siswa menurut jenjang pendidikan, dapat dilihat di tabel di bawah ini
Tabel
Perkembangan Penduduk Desa Petung
Menurut Pendidikan Terahir
Tahun 2011
No
|
Keterangan
|
Jumlah penduduk
|
|
|
|
Tahun 2011
|
|
1
|
Tamatan Sekolah non formal dan Belum Sekolah
|
473
|
|
2
|
Tamat Sekolah SD
|
500
|
|
3
|
Tamat Sekolah SLTP
|
235
|
|
4
|
Tamat SMU
|
50
|
|
5
|
Akademi/DI/DII/DIII
|
6
|
|
6
|
Strata I
|
8
|
|
7
|
Strata II
|
1
|
|
Jumlah
|
1273
|
Sumber : Profil Desa
Tabel
Angka Putus Sekolah
Tahun 2009, 2010, 2011
Tahun
|
SD/MI
|
SMP/MTs
|
SMA/MA
|
2009
|
0 orang
|
0 orang
|
0 orang
|
2010
|
0 orang
|
0 orang
|
0 orang
|
2011
|
3 orang
|
0 orang
|
1 orang
|
Jumlah
|
3 orang
|
0 orang
|
1 orang
|
Tabel
Jumlah sekolah dan siswa menurut jenjang
pendidikan
Tahun 2009, 2010, 2011
Jenjang Pendidikan
|
Tahun 2009
|
Tahun2010
|
Tahun 2011
|
|||
Negeri
|
Swasta
|
|
||||
Sekolah
|
Siswa
|
Sekolah
|
Siswa
|
Sekolah
|
Siswa
|
|
TK
|
-
|
-
|
1
|
55
|
1
|
57
|
SD/MI
|
2
|
362
|
-
|
-
|
2
|
362
|
SMP/MTs
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
SMU/SMK/MA
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sumber : Profil Desa
Permasalahan pendidikan secara umum antara
lain masih rendahnya kualitas pendidikan, rendahnya tingkat partisipasi
masyarakat dalam pendidikan, terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan,
rendahnya kualitas tenaga pengajar dan tingginya angka putus sekolah.
E. Keadaan Sosial Keagamaan
Dilihat dari
penduduknya, Desa Petung mempunyai penduduk yang heterogen dilihat
dari agama dan keyakinan mereka. Perkembangan pembangunan di bidang spiritual
dapat dilihat dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Dari hasil
pendataan penduduk yang beragama Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu,
Konghucu sebagaimana terlihat pada tabel sbb :
Tabel
Jumlah Pemeluk Agama dan Tempat Ibadah
Tahun 2011
No
|
Agama
|
Tahun 2011
|
|
Pemeluk
|
Tempat
ibadah
|
||
1.
|
Islam
|
1271
|
10
|
2.
|
Kristen
|
2
|
0
|
3.
|
Katolik
|
0
|
0
|
4.
|
Budha
|
0
|
0
|
5.
|
Hindu
|
0
|
0
|
6.
|
Konghucu
|
0
|
0
|
Sumber : Profil Desa
F. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Desa
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya
di sektor pemerintahan umum, Desa Petung telah sejak lama memberikan pelayanan antara lain berupa
: pencatatan sipil/surat-surat keterangan perkawinan yang telah ter
administrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi persyaratan administrasi
perijinan, juga telah secara rutin memberikan surat keterangan usaha kepada
warga masyarakat desa maupun pihak lain yang akan membuka usaha di desa Petung. Peng-administrasian
perijinan juga telah dilakukan dengan baik, meskipun diperlukan
penyempurnaan/perbaikan demi kepentingan kearsipan.
Dalam hal melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, di desa Petung, telah/belum tersedia pasar desa
Ketentraman dan ketertiban desa menjadi prioritas desa Petung. Hal itu dikarenakan
dengan terjaminnya ketentraman dan ketertiban wilayah akan berdampak pula dengan
kondisi perekonomian masyarakat, kerukunan/kegotong royongan, dan kehidupan
yang layak bagi masyarakat desa Petung dan
sekitarnya. Kesemuanya itu akan berdampak positif terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di desa Petung.
Tabel
Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah
Desa Petung
No
|
N a m a
|
Jabatan
|
1.
|
Caswadi
|
Kepala Desa
|
2.
|
Wahono
|
Sekdes
|
3.
|
W. Machrus
|
Kaur keuangan/ bekel
|
4.
|
Su’ud Kiswanto
|
Ulu – ulu
|
5.
|
M. Yazid
|
Modin
|
6.
|
Waspodo Widiyanto
|
Bayan
|
7
|
Kunardi
|
Kamituwo I
|
8
|
Sugeng
|
Kamituwo II
|
Anggota Badan
Permusyawaratan Desa Petung
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Rochadi, SPd.
|
Ketua I
|
2
|
Muchsan YS
|
Ketua II
|
3
|
Sutanto
|
Sekretaris
|
4
|
Kasminto
|
Anggota
|
5
|
A.Jauhari
|
Anggota
|
G. Sejarah Umum Desa
Sebelum
Kemerdekaan
Pada sekitar empat abad
(400-an) tahun yang lalu sebelum belanda masuk ke Indonesia, maka wilayah
semenanjung ( pesisir) utara pulau Jawa
dan wilayah pantai utara masih merupakan hutan belantara yang belum terjamah oleh manusia. Setelah tahun 1700-an setelah Belanda menguasai pulau Jawa dan dibangunnya jalan dari Anyer sampai Panurukan oleh VOC maka daerah
sekitarnya mulai berkembang.
Pemerintah Desa Petung menurut cerita leluhur
dimulai sekitar tahun 1845-an, dengan dimulai babat alas oleh seorang tokoh dari
wilayah timur yang bernama Ki
RENGGO beliau ini berasal dari prajurit MATARAM dan pernah tinggal 15 tahun di Desa Petung.
Mengapa sampai di desa Petung, karena Kerajaan Mataram yang pada waktu itu
berperang melawan belanada mengalami kekalahan dan prajurit mataram kucar-kacir
sehingga KI RENGGO mengamankan diri, lalu menamakan tempat yang
disinggahi dengan nama DESA PETUNG. Kedatangan
Ki Renggo bersama istri tersebut kemudian melahirkan 3 orang putra.
Sebagaimana kebanyakan
orang Jawa pada masa itu tokoh trsebut adalah tokoh yang mempunyai kesaktian
dan daya linuwih dalam olah kanuragan (batin), sehingga beliau-beliau berani
masuk ke wilayah Petung ini yang dikenal sangat angker (wingit) dan banyak
dijumpai batu-batu cadas yang cukup besar dan dikelilingi gunung.
Ketokohan dari para
perintis desa Petung ini cukup dikenal oleh daerah-daerah lain hal tersebut dapat
dibuktikan dengan kenyataan-kenyataan pada waktu itu banyak lahan yang tandus
belum ditanami karena belum ada air, banyak bebatuan dan bebukitan yang
dikelilingi pohon bambu petung sehingga oleh beliau dinamakan Desa Petung.
Dengan adanya KI Renggo di desa Petung maka mengingat kelebihan daya linuwih
Kirenggo lahan-lahan di area Desa Petung dapat ditanami padi karena adanya
aliran sungai yang dipercaya karena daya goib Ki Renggo dengan surbannya yang
digelar di tanah maka menurut cerita air menyembur ke atas tepat dimana surban
tersebut diletakkan.
Dan lama kelamaan banyak
ditemukan pepohonan yang cukup besar dan kecil dalam jumlah yang banyak dan
berhasil dilestarikan dan sehingga dapat memakmurkan warga masyarakat sekitar
dalam bercocok tanam khususnya tanam padi dikarenakan ketersediaan air cukup
berkat terjaganya kelestarian alam sekitar.
Lurah Pertama Desa Petung.
Sebelum kemerdekaan Pemerintah
Desa Petung konon kabarnya dimulai sejak tahun 1880-an yang menjabat lurah
pertama adalah Ki Renggo yang gerasal dari Prajurit Mataram . Ki Renggo
menjabat menjadi lurah kurang lebih 45 tahun (1880-an s/d 1925). Selanjutnya
setelah wafatnya Ki Renggo Pemerintahan Desa Petung dipimpin oleh MBAH DRONO anak pertama dari Ki Renggo
sejak tahun 1925 sampai dengan tahun 1938. Kemudian mulai tahun 1938 sampai
tahun 1945 yang menjadi Lurah adalah MBAH
CEBLOK keturunan dari MBAH DRONO.
Setelah kemerdekaan Pemerintah
Desa Petung melakukan pemilihan secara demokratis sebanyak 5 (Lima) kali. Dalam pemilihan pertama
yaitu tahun 1945 yang terpilih menjadi Kepala Desa adalah Mbah KASMO , beliau menjabat sampai
dengan tahun 1961. Kemudian berturut
–turut dilakukan proses pemilihan sebagai berikut :
1.
Mbah KASMO ( 1945 s/d 1961 )
2.
Mbah MULYONO ( 1961 s/d 1989 )
3.
Mbah ROHADI ( 1989 s/d 1999
)
4.
Mbah KASPAN NUR CH ( 1999 s/d 2007 )
5.
Bapak CASWADI ( 2007 s/d
sekarang )
0 komentar:
Post a Comment