Oleh Erlina Novita Sari
Jurnal: Journalof Research and Thought on Islamic Education (JRTIE)
Edisi: Vol 1 Edisi 1 Tahun 2018
Penulis: Hamidulloh Ibda
Url: http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/jrtie/article/view/1064
DESKRIPSI
Artikel ini membahas tentang tantangan dan peluang pendidikan dasar Islam di era Revolusi Industri 4.0. Pada era revolusi industry 4.0 atau yang biasa disebut abad 21 teknologi informasi berkembang sangat pesat, segala hal dapat dimudahkan dengan adanya teknologi. Dalam artikel ini jjuga dibahas bahwasaannya kemajuan teknologi bergerak pesat, negara memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki tiga pilar penting. Ketiga pilar itu literasi, kompetensi, dan karakter. Dalam jenjang pendidkan SD/MI merupakan peletak pondasi sentral kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional guna meciptakan sebuah budaya literasi pada lembaga pendidkan. Penerapan literasi di MI berawal dari gagasan GLS yang digelorakan pemerintah. Pada artikel ini juga disebutkan bahwa untu menjawab perkembangan zaman pada Era Revolusi industry 4.0 lembaga pendidikan dasar Islam tidak cukup menerapkan literasi lama (membaca, menulis, berhitung), tetapi harus menerapkan literasi baru (literasi data, literasi teknologi dan literasi sumber daya manusia atau humanisme). Pada intinya artikel ini membaha tentang semua guru dan lembaga pendidikan khususnya pendidikan dasar harus cepat tanggap agar tidak tertinggal. Guru harus paham dan menguasai literasi abad 21 yang menekankan pengetahuan berbasis data, teknologi, dan humanisme, bukan sekadar kemampuan membaca, menulis dan berhitung saja
INTERPRETASI
Menurut saya di era rwvolusi industry 4.0 seperti saat ini semua peserta didik atau bahkan maanusia di muka bumi ini tidak hanya paham dan bisa akan hal membaca menulis dan berhitung kemampuan berteknologi dan mengembangkan sumber daya yang ada juga harus dilakukan, karena pada saat ini dunia sudah tidak lagi seba manual dan semuanya sudah diambil alih dan dimudahkan dengan yang namanya teknologi. Dalam dunia pendidikan seorang guru atau tenaga kependidkan harus mampu menguatkan kemampuan literasi, dari literasi lama (membaca, menulis, berhitung) dengan literasi baru (data, teknologi, SDM/humanisme). Gagasan tentang literasi baru untuk menjawab tantangan era revollusi 4.0 sejalan dengan artikel yang ditulis oleh N. K. E. Muliastrini bahwasannya literaso baru merupakan usaha untuk menjawab tantanagn zamana dengan aspek kompetensi literasi data, teknologi dan SDM. Literasi baru menjadi penguat dari literasi lama (baca, tulis, hitung). Dalam artikel ini sudah membahas banyak tentang tantangan dan peran guru MI di Era Revolusi industry 4.0.
EVALUASI
Saya sependapat dengan artikel ini, bahwasanya untuk menjawab tantangan di era Revolusi industry 4.0 atau abad 21 ini bahwasannya semua kegiatan manusia berkonversi dari manual menuju digital. Guru harus bisa menjawabnya dengan kemampuan literasi baru dengan aspek literasi data, literasi teknologi, dan literasi humanisme/SDM. Semua guru SD wajib melek TIK, literasi dan mendorong inovasi berbasis digital
RECOMENDASI
Artikel ini sngat membantu para pendidik dan tenaga kependidikan guna menjawab tantangan zaman yang kini terus berkembang seperti halnya revolusi industry 4.0 yang serba digital. Saya menyarankan bahwasannya penjelasan mengenai tantangan untuk lebih dispesfikasikan atau di kerucutkan terkait tantangan era revolusi industry 4.0 dalam jenjang pendidkan dasar. Akan tetapi perlu juga dikaji tentang peluang Era Revolusi Industri 4.0 dalam pendidikan di tingkat dasar MI/SD.
0 komentar:
Post a Comment