Hamidullohibda.com - Berikut adalah Quote Hamidulloh Ibda Desember 2022 Terbaru. Quote terbaru ini bisa digunakan pula untuk tahun 2023, 2024, 2025 dan seterusnya sampai akhir waktu ketika masih relevan dan laman ini masih diberi izin oleh Tuhan untuk tetap hidup.
Tulisan ilmiah itu soal produksi ilmu pengetahuan. Bukan sekadar penyajian data. Tak ada ilmu tanpa tulisan, kecuali kaliber Nabi. Menulis ilmiah berarti memproduksi ilmu pengetahuan. Penulis ilmiah berarti ilmuwan, bukan sekadar juru ketik.
Hamidulloh Ibda
Metafora menulis: menggambarkan proses berpikir kreatif, inovatif, sedikit liar, nakal, penuh kesunyian, seni olah kata, olah rasa, olah raga dan olah pikir . Tulisan yang baik menandakan penulisnya memiliki cara berpikir yang baik. Tulisan hasil plagiasi, menandakan otak penulis adalah otak pencuri, pemalas yang ingin sukses instan. Bisa juga sindrom kleptomania.
Hamidulloh Ibda
Wartawan mendapatkan kebenaran hanya melalui metode wawancara dan klarifikasi (tabayun). Ilmuwan harus melalui riset. Jika ilmuwan metodenya di bawah wartawan, maka ia tidak memenuhi syarat produsen kebenaran ilmiah.
Hamidulloh Ibda
Pandai berbicara harusnya pandai menulis. Pandai menulis harusnya pandai berbicara. Menulis dan berbicara yang pandai lebih urgen lagi. Keduanya sepaket. Ketika pandai berbicara tak pandai menulis, dipastikan ada masalah dalam diri seorang.
Hamidulloh Ibda
Decline dari jurnal bereputasi itu hal biasa. Banyak guru besar pun curhat sering decline. Sering decline pertanda kita aktif bahkan produktif menulis. Tak pernah decline bukan berarti baik, melainkan pertanda tak pernah menulis dan alergi dengan Bahasa Inggris.
Hamidulloh Ibda
Menulis ilmiah tak sekadar untuk kenaikan jabatan akademik, syarat kelulusan, apalagi sekadar tugas kuliah. Menulis ilmiah itu bagian dari tugas profetik dan tanggungjawab akademik.
Hamidulloh Ibda
Dalam relasi rasa, banding-bandingke memang dihindari, karena ini urusan hati. Namun dalam riset, banding-bandingke menjadi keniscayaan. Sebab, di situlah sumber distingsi, kesenjangan, keunikan, untuk melahirkan novelty dari riset-riset yang sudah ada dan yang akan datang.
Hamidulloh Ibda
Veni, Vidi, Vici.
Berkompetisilah untuk meramaikan, menggembirakan, ajang silaturahim, dan menambah kebaikan. Sebab, menang dalam kompetisi bukanlah tujuan, ia sekadar alat untuk berbuat baik lebih banyak lagi. Janganlah tiru Veni, Vidi, Vici (saya datang, saya melihat, saya menang/menaklukkan) yang dulu digelorakan Julius Caesar, seorang jenderal dan konsul Romawi pada tahun 47 SM. Orang Jawa punya filosofi; "Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake".
Hamidulloh Ibda
Tulisan ilmiah itu soal produksi ilmu pengetahuan. Bukan sekadar penyajian data. Tak ada ilmu tanpa tulisan, kecuali kaliber Nabi. Menulis ilmiah berarti memproduksi ilmu pengetahuan. Penulis ilmiah berarti ilmuwan, bukan sekadar juru ketik.
Hamidulloh Ibda
Metafora menulis: menggambarkan proses berpikir kreatif, inovatif, sedikit liar, nakal, penuh kesunyian, seni olah kata, olah rasa, olah raga dan olah pikir . Tulisan yang baik menandakan penulisnya memiliki cara berpikir yang baik. Tulisan hasil plagiasi, menandakan otak penulis adalah otak pencuri, pemalas yang ingin sukses instan. Bisa juga sindrom kleptomania.
Hamidulloh Ibda
Wartawan mendapatkan kebenaran hanya melalui metode wawancara dan klarifikasi (tabayun). Ilmuwan harus melalui riset. Jika ilmuwan metodenya di bawah wartawan, maka ia tidak memenuhi syarat produsen kebenaran ilmiah.
Hamidulloh Ibda
Pandai berbicara harusnya pandai menulis. Pandai menulis harusnya pandai berbicara. Menulis dan berbicara yang pandai lebih urgen lagi. Keduanya sepaket. Ketika pandai berbicara tak pandai menulis, dipastikan ada masalah dalam diri seorang.
Hamidulloh Ibda
Decline dari jurnal bereputasi itu hal biasa. Banyak guru besar pun curhat sering decline. Sering decline pertanda kita aktif bahkan produktif menulis. Tak pernah decline bukan berarti baik, melainkan pertanda tak pernah menulis dan alergi dengan Bahasa Inggris.
Hamidulloh Ibda
Menulis ilmiah tak sekadar untuk kenaikan jabatan akademik, syarat kelulusan, apalagi sekadar tugas kuliah. Menulis ilmiah itu bagian dari tugas profetik dan tanggungjawab akademik.
Hamidulloh Ibda
Dalam relasi rasa, banding-bandingke memang dihindari, karena ini urusan hati. Namun dalam riset, banding-bandingke menjadi keniscayaan. Sebab, di situlah sumber distingsi, kesenjangan, keunikan, untuk melahirkan novelty dari riset-riset yang sudah ada dan yang akan datang.
Hamidulloh Ibda
Veni, Vidi, Vici.
Berkompetisilah untuk meramaikan, menggembirakan, ajang silaturahim, dan menambah kebaikan. Sebab, menang dalam kompetisi bukanlah tujuan, ia sekadar alat untuk berbuat baik lebih banyak lagi. Janganlah tiru Veni, Vidi, Vici (saya datang, saya melihat, saya menang/menaklukkan) yang dulu digelorakan Julius Caesar, seorang jenderal dan konsul Romawi pada tahun 47 SM. Orang Jawa punya filosofi; "Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake".
Hamidulloh Ibda
0 komentar:
Post a Comment