Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Tuesday, 17 January 2023

Pentingnya Paradigma Keilmuan Integrasi-Kolaborasi INISNU Temanggung


Oleh Anisa Rejeki

Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum ( merupakan suatu sumber nilai ) sehingga merupakan sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Perguruan tinggi INISNU Temanggung memiliki model paradigma kelimuan yaitu paradigma Integrasi-kolaborasi atau nama lainnya yaitu paradigma Ketupat Ilmu, Kolaborasi Keilmuan, Collaboration Of Science, atau Takatuful Ulum.

 Ketupat Ilmu merupakan bentuk paradigma dengan model integrasi-kolaborasi. Dalam Bahasa Inggris bisa disebut collaboration of science, dalam Bahasa Arab takatuf al-Ulum yang berarti kolaborasi keilmuan. Pada intinya dua nomenklatur bahasa asing itu bermakna kolaborasi keilmuan yang secara metodologi “menganyam ilmu” karena gambar atau simbol yang dipilih adalah ketupat yang selanjutnya disebut “ketupat ilmu”.

Sedangkan metafora/lambang Ketupat Ilmu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Warna hijau tua pada Islam dan Aswaja Annahdliyah merupakan lambang peradaban.

Warna hijau setengah tua pada 2 sisi Alquran dan Assunah merupakan kesuburan      yang didasarkan pada prinsip Islam sekaligus sebagai representasi pengambilan teks-teks agama.

Warna biru muda pada metodologi Islam dan metodologi barat merupakan kedalaman ilmu dan metode mengembangkan ilmu pengetahuan dari sisi Islam maupun Barat.

Warna hijau muda pada 4 sisi (Studi Islam dan Humaniora, Politik dan Hukum, Sains Alam dan Sains Terapan, Ekonomi dan Teknologi) merupakan kesuburan yang didasarkan pada ilmu/sains dan agama.

Warna emas pada 4 (empat) tali/perisai dari 4 (empat) penjuru mata angin yang melambangkan peradaban ilmu sebagai identitas perguruan tinggi yang memiliki manhajul fikr Aswaja Annahdliyah, yaitu Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Hambali

Tulisan berwarna putih sebagai lambang kesucian ilmu

 

Makna dari Ketupat ilmu bukan mengarah pada bentuk ketupat seperti aslinya, namun menekankan pada filosofi-filosofi yang dibangun dari kerangka ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang sudah dijabarkan di atas. Setelah dijabarkan secara ilmiah, Paradigma Ketupat Ilmu menjadi landasan dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di INISNU Temanggung. Mulai dari implementasi dalam visi, misi, tujuan, kurikulum, budaya akademik, budaya kerja, dan lainnya termasuk dalam logo INISNU Temanggung yang menyerupai ketupat.

Implementasi paradigma integritas-kolaborasi di perguruan tinggi INISNU Temanggung Mendalami di berbagi bidang seperti dalam visi, misi, tujuan, kurikulum, budaya akademik, budaya kerja, dan lainnya. Salah satu contoh implementasi dalam pencapai misi yaitu mengkolaborasikan prosem pembelajaran berbasis IPTEKS dan IMTAK yang mencakup fitroh (pemikiran), Aqidah (keyakinan), ‘amaliyah (tradisi/ibadah), dan Harakah (gerakan).

  Paradigma keilmuan  integrasi-kolaborasi sangat  penting bagi perguruan tinggi INISNU Temanggung karena adanya paradigma menjadikan perguruan tinggi memiliki kecirian dan karakter yang berbeda dengan perguruan tinggi lainya juga paradigma keilmuan berfungsi untuk memberikan kerangka, mengarahkan, bahkan menguji konsistensi dari proses keilmuan. Tidak hanya itu , paradigma ilmu juga berfungsi sebagai lensa para ilmuan dan dapat mengati memahami masalah-masalah ilmiah dalam bidang masing-masing dan jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah tersebut.

 Dengan fungsi paradigma tersebut ,perguruan tinggi harus memiliki paradigma keilmuan agar bisa memenuhi Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yaitu (1) Standar Nasional Pendidikan; (2) Standar Penelitian; dan (3) Standar Pengabdian Kepada Masyarakat.

  Selain itu perguruan tinggi juga dihadapkan dengan sejumlah potensi dan peluang. Pertama, adanya wacana Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang berimplikasi kepada kurikulum dan tata kelola perguruan tinggi. Kedua, beban dan capaian akreditasi BAN-PT yang harus mencapai 9 kriteria. Ketiga, adanya persaingan antar kampus yang mengharuskan adanya inovasi dan kreativitas. Keempat, tuntutan dunia kerja yang mengharuskan lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan yang dituntut oleh lembaga. Dengan adanya paradigma keilmuan ini perguruan tinggi bisa memenuhi Peraturan Mentri dan sejumlah potensi dan peluang, Sehingga  Paradigma keilmuan sangat penting bagi perguruan tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Pentingnya Paradigma Keilmuan Integrasi-Kolaborasi INISNU Temanggung Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda