Temanggung, Hamidullohibda.com - Mahasiswa wajib belajar berpolitik dengan benar, baik dan indah. Hal itu diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Hamidulloh Ibda dalam pembukaan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) pada Senin (31/7/2023). Hadir puluhan KPRM dan ratusan mahasiswa yang sedang antre bersiap untuk melakukan pencoblosan.
Pihaknya mengatakan bahwa adanya Pemira merupakan bagian dari pelaksanaan student governance atau pemerintahan mahasiswa. Hal itu mengacu dari Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4961 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan.
"Pada lembaga eksekutif ada DEMA, HMJ dan HMPS. Sedangkan untuk legislatif ada Senat Mahasiswa. Sedangkan organisasi bakat, minat dan penalaran ada UKM dan UKK. Pemira ini menjadi momentum belajar berpolitik karena semua kandidat calon diusung oleh partai politik mahasiswa," kata dia.
Pihaknya juga berharap, bahwa sebagai calon pemimpin masa depan, semua mahasiswa harus belajar serius untuk menjalankan roda demokrasi sesuai prinsip Catur Dharma Peguruan Tinggi INISNU Temanggung, yaitu Pendidikan-Pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Aswaja Annahdliyah.
"Silakan belajar berpolitik. Agar ke depan jika Anda berpolitik praktis bisa membawa karakter, nilai-nilai Aswaja Annahdliyah. Bukan berpolitik dan berdemokrasi yang sekuler, liberal dan bebas nilai," tegas Ketua Dewan Pengawas LPPL Temanggung TV tersebut.
Ketua KPRM Alvin Maulana Muzakki menginformasikan bahwa tahapan Pemira merupakan tahapan akhir setelah sebelumnya dilaksanakan pendataan, penetapan partai, sosialisasi dan debat kandidat dengan tema "Suara Mahasiswa, Demokrasi Berjaya: Membangun Masa Depan Partisipatif" yang menghadirkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung Muhammad Yusuf Hasyim.
Dalam Pemira itu, mahasiswa memilih calon Ketua HMPS, DEMA Fakultas, DEMA Institut dan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas dan Institut. (*)
0 komentar:
Post a Comment