Hamidullohibda.com – Sejak tahun 2013 saat masih menjadi mahasiswa S2 (Magister), saya sudah menerima materi tentang hal-hal yang dilarang dalam penulisan artikel ilmiah. Sampai saat ini, memang hal-hal ini masih sering dilanggar oleh akademisi, periset, atau penulis. Padahal, menulis artikel ilmiah memerlukan integritas, kejujuran, dan kepatuhan terhadap etika penelitian. Pelanggaran dalam proses penulisan dapat merusak reputasi penulis dan lembaga yang menaunginya.
Berikut adalah enam hal yang wajib dihindari saat menulis artikel
ilmiah:
Plagiasi
Plagiasi adalah
tindakan mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri tanpa
memberikan kredit yang sesuai. Bentuk plagiasi meliputi menyalin teks, data,
atau gagasan tanpa mencantumkan sumber. Untuk menghindarinya, penulis harus
selalu menggunakan kutipan langsung atau parafrase dengan mencantumkan
referensi yang benar sesuai dengan standar sitasi yang berlaku.
Duplikasi
Duplikasi
terjadi ketika penulis menerbitkan kembali artikel yang sama di lebih dari satu
jurnal tanpa izin atau pemberitahuan. Ini juga disebut "publikasi
ganda" dan dianggap tidak etis karena merusak kredibilitas penelitian.
Untuk menghindari duplikasi, penulis harus memastikan bahwa karya yang
dikirimkan belum pernah diterbitkan di jurnal lain.
Fabrikasi
Fabrikasi
adalah pembuatan data, hasil, atau informasi yang tidak ada dalam penelitian.
Tindakan ini termasuk memalsukan hasil eksperimen atau survei. Fabrikasi sangat
merusak kepercayaan dalam dunia akademik dan sains, sehingga harus dihindari
dengan menjaga transparansi dan kejujuran dalam setiap tahap penelitian.
Falsifikasi
Falsifikasi
melibatkan manipulasi data, metode, atau hasil penelitian untuk menciptakan
kesan yang salah. Contohnya termasuk mengubah angka data atau menyajikan hasil
yang menguntungkan secara tidak jujur. Untuk menghindari falsifikasi, penulis
harus memastikan semua data dan metode dicatat dengan cermat dan dilaporkan
secara akurat.
Self-Citation Berlebihan
Self-citation
terjadi ketika penulis mengutip karya mereka sendiri secara berlebihan untuk
meningkatkan jumlah sitasi pribadi. Praktik ini dianggap tidak etis jika
dilakukan secara berlebihan dan tanpa relevansi yang jelas. Penulis harus hanya
merujuk pada karya mereka sendiri bila memang relevan dan memberikan kontribusi
signifikan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
Double Submission
Double
submission adalah pengiriman manuskrip yang sama ke lebih dari satu jurnal
secara bersamaan. Hal ini melanggar aturan etika penerbitan dan dapat
menyebabkan pembatalan penerbitan oleh kedua jurnal. Penulis harus mengirimkan
manuskrip ke satu jurnal saja dan menunggu keputusan sebelum mempertimbangkan
pengiriman ke jurnal lain jika diperlukan.
Simpulannya, menulis artikel ilmiah memerlukan komitmen terhadap kejujuran dan tanggung jawab akademik. Menghindari plagiasi, duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, self-citation berlebihan, dan double submission adalah langkah penting untuk menjaga integritas ilmiah. Dengan mematuhi pedoman etika yang berlaku, penulis dapat berkontribusi positif pada dunia penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga!
0 komentar:
Post a Comment