Temanggung, Hamidullohibda.com – Dalam rangka evaluasi Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Temanggung Tahun 2024, KPU Kabupaten Temanggung melaksanakan kegiatan Rapat Evaluasi Debat Terbuka Antar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Temanggung Tahun 2024 pada Jumat (10/1/2025) yang bertempat di Aula KPU Kabupaten Temanggung.
Ketua KPU Kabupaten Temanggung
Henry Sofyan Rais dalam arahannya mengatakan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah menyukseskan semua rangkaian kegiatan Pilkada Temanggung
utamanya Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Temanggung Tahun
2024. “Alhamdulillah tidak ada kejadian yang tidak diinginkan, tentu ini juga
atas peran Kepolisian, TNI, Satpol PP dan semua pihak,” katanya.
Seperti diketahui, Debat Publik Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati Temanggung bertajuk “Menuju Temanggung Berbudaya,
Maju, dan Sejahtera dengan Pelayanan Publik Berintegritas dan Terpercaya” telah
terlaksana di Graha Bhumi Phala, kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten
Temanggung, pada Minggu (17/11/2024) lalu. Debat tersebut diikuti oleh pasangan
calon nomor urut 1, Agus Setyawan-Nadia Muna (Adadia), pasangan calon nomor
urut 2, Heri Ibnu Wibowo-Fuad Hidayat (Hebat), dan pasangan calon nomor urut 3,
Muhammad Al Khadziq-Bimo Alugoro (Glowing).
Dalam kesempatan itu, hadir kelima
narasumber yang juga panelis debat yaitu Prof. Dr. Adji Samekto, SH.MHum Guru
Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang yang hadir secara
daring, Dr. Drs. Turtiantoro, M.Si., Dosen Luas Biasa FISIP Universitas
Diponegoro (Undip), Semarang, Dr. H. Ngarifin Shidiq, Alh., M.Pd.I. adalah
Wakil Rektor 1 Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah (UNSIQ) di Wonosobo yang
hadir secara daring, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor 1 Institut Islam
Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, dan Andi Ali Said Akbar, S.IP., M.A.,
Dosen Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Adji
Samekto, SH.MHum mengapresiasi kinerja KPU Temanggung. “Secara umum,
pelaksanaan debat kemarin overall sudah bagus dan sukses. Hanya saja, ke depan
KPU Temanggung perlu melakukan inovasi lagi sesuai perkembangan zaman,” katanya
melalui Zoom.
Sementara itu, Dr. Drs.
Turtiantoro, M.Si., menegaskan berdasarkan pengalamannya menjadi panelis di
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Pati, di Kabupaten
Temanggung yang paling aman. “Apakah ini dari sisi kondisi lingkungan, di sini pegunungan
sehingga adem juga bisa menjadi faktor suksesnya debat kemarin,” katanya.
Senada dengan itu, Dr. H.
Ngarifin Shidiq, Alh., M.Pd.I, mengatakan bahwa salah satu kekurangan debat
kemarin adalah kurang ramai, kurang meriah, karena moderator terlalu ketat
sehingga pendukung kurang maksimal dalam meneriakkan yel-yel dan dukungan di
dalam forum debat.
Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd juga
mengatakan bahwa persiapan debat sudah bagus dan matang, pelaksanaan teknis
berjalan lancer, keterlibatan Liaison Officer (LO) dan kandidat kooperatif, partisipasi
dan respon publik (maya) sangat dinamis dan ramai dengan komentar-komentar di
Live Streaming Youtube. “Peran petugas keamanan aman, ketat, dan maksimal,”
katanya.
Secara umum berjalan lancar, kata
Ibda, namun ada masukan yang masuk ke saya dan harus saya sampaikan di forum
ini. “Kemarin itu menurut saya kurang gayeng (antarpaslon kurang saling
mendebat), hanya beberapa kali Paslon, memberikan gimik (tampilan/adegan) ingin
menjadikan staf ahli, dll). Selanjutnya, waktu terlalu lama, bisa jadi karena
waktu istirahat terlalu lama, dan moderator terlalu ketat/tegas,” kata Ibda.
Pihaknya mengevaluasi secara
komprehensif dari sisi evaluasi penyelenggara, evaluasi panelis, evaluasi
peserta (pasangan calon), evaluasi pendukung, evaluasi pemirsa
(netizen/warganet), evaluasi lembaga penyiaran / kanal, evaluasi tema dan
materi debat, evaluasi waktu, dan analisis kesuksesan dengan Pentahelix. “Intinya,
ini bukan mencari kesalahan, kelemahan, tapi mencari ruang perbaikan. Saya
apresiasi setinggi-tingginya kepada KPU Kabupaten Temanggung, Bawaslu Kabupaten
Temanggung, dan semua pihak yang telah menyukseskan Pilkada Temanggung 2024
dari awal sampai akhir,” kata dia.
Sementara itu, Andi Ali Said
Akbar, S.IP., M.A., memberikan saran, agar ke depan jumlah debat perlu
dipertimbangkan lagi, karena di Kabupaten Temanggung hanya sekali. Pihaknya
mengatakan, bahwa angka parsitipasi publik dengan dibuktikan mencoblos di TPS
saat pelaksanaan Pilkada Temanggung menjadi bukti bahwa debat masih efektif
untuk menarik minat masyarakat dalam menyukseskan demokrasi. (*)
0 komentar:
Post a Comment